TATA CARA MENGUBURKAN SESUAI HADIS NABI
1.Jenazah
dikubur dalam sebuah lubang dengan kedalaman setinggi orang berdiri dengan
tangan melambai ke atas dan dengan lebar seukuran satu dzira’ lebih satu
jengkal.
Berdasarkan
sebuah hadits riwayat Imam Turmudzi berkenaan dengan para sahabat yang terbunuh
pada waktu perang uhud, beliau bersabda:
احْفِرُوا،
وَأَوْسِعُوا، وَأَحْسِنُوا
Artinya:
“Galilah liang kubur, luaskan dan baguskan.”
2. Wajib memiringkan jenazah ke sebelah
kanan dan menghadapkannya ke arah kiblat. Sekiranya jenazah tidak dihadapkan ke
arah kiblat dan telah diurug tanah maka liang kubur wajib digali kembali dan
menghadapkan jenazahnya ke arah kiblat bila diperkirakan belum berubah.
Disunahkan untuk menempelkan pipi jenazah ke bumi.
3. Bila tanahnya keras disunahkan liang
kubur berupa liang lahat. Yang dimaksud liang lahat di sini adalah lubang yang
dibuat di dinding kubur sebelah kiblat seukuran yang cukup untuk menaruh
jenazah. Jenazah diletakkan di lubang tersebut kemudian ditutup dengan
menggunakan batu pipih agar tanahnya tidak runtuh mengenai jenazah.
Namun
bila tanahnya gembur maka disunahkan dibuat semacam belahan di bagian paling
bawah liang kubur seukuran yang dapat menampung jenazah di mana di kedua
tepinya dibuat struktur batu bata atau semisalnya. Jenazah diletakkan di
belahan liang kubur tersebut kemudian di bagian atasnya ditutup dengan batu
pipih lalu diurug dengan tanah.
Bisa
penulis gambarkan, belahan ini bisa jadi semacam parit yang membelah bagian
dasar liang kubur. Di parit inilah jenazah diletakkan. Adapun batu pipih untuk
penutup sebagaimana disebut di atas, di Indonesia barangkali lebih sering
menggunakan papan kayu sebagai penutup jenazah agar tidak terkena reruntuhan
tanah.
4. Setelah jenazah diletakkan secara pelan
di dasar kubur disunahkan pula untuk melepas tali ikatannya dimulai dari
kepala.
Akan
lebih baik bila orang yang meletakkan dan meluruskan jenazah di liang kubur
adalah orang laki-laki yang paling dekat dan menyayangi si mayit pada saat
hidupnya. Pada saat meletakkannya di liang lahat disunahkan membaca:
بِسْمِ
اللهِ وَعَلَى سُنَّةِ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Bismillâhi
wa ‘alâ sunnati Rasûlillâhi shallallâhu ‘alaihi wa sallama.”
Mengikuti
sunah Rasulullah sebagaimana disebutkan dalam hadits riwayat Imam Abu Dawud
dari sahabat Abdullah bin Umar, bahwa bila Rasulullah meletakkan jenazah di
dalam kubur beliau membaca bismillâhi wa ‘alâ sunnati Rasûlillâhi
shallallâhu ‘alaihi wa sallama.
Sementara
Syekh Nawawi Banten dalam kitab Kâsyifatus Sajâ menambahkan
bahwa ketika proses mengubur jenazah disunahkan menutupi liang kubur dengan
semisal kain atau lainnya. Ini dimaksudkan barangkali terjadi ada yang
tersingkap dari diri jenazah sehingga terlihat apa yang semestinya dirahasiakan.
Juga
disunahkan meletakkan jenazah di liang kuburnya dengan posisi tubuh miring ke
sebelah kanan. Bila dimiringkannya pada tubuh sebelah kiri maka makruh
hukumnya. Pada hal ini, dalam konteks wilayah Indonesia yang arah kiblatnya
cenderung ke arah barat sedangkan wajib hukumnya menghadapkan jenazah ke arah
kiblat, maka untuk memiringkan tubuhnya ke sisi kanan ketika jenazah dikubur
posisi kepala berada di sebelah utara. Bila posisi kepala ada di sebelah
selatan maka untuk menghadapkannya ke arah kiblat mesti memiringkan tubuhnya ke
sisi kiri. Wallâhu a’lam. (Yazid Muttaqin)
DALIL DITERIMA ATAU
TIDAKNYA DOA SESEORANG
Dalam hadits lain disebutkan:
وَعَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اَنَّهُ
قَالَ: تَصَدَّقُوْا عَلَى اَنْفُسِكُمْ وَعَلَى اَمْوَاتِكُمْ وَلَوْ بِشُرْبَةِ
مَاءٍ فَاِنْ لَمْ تَقْدِرُوْا عَلَى ذَالِكَ فَبِأَيَةٍ مِنْ كِتَابِ اللهِ
تَعَالَى فَاِنْ لَمْ تَعْلَمُوْا شَيْئًا مِنَ اْلقُرْآنِ فَادْعُوْا لَهُمْ
بِالْمَغْفِرَةِ وَالرَّحْمَةِ فَاِنَّ اللهَ وَعَدَكُمُ اْلاِجَابَةِ.
Sabda Nabi: Bersedekahlah kalian untuk diri kalian dan
orang-orang yang telah mati dari keluarga kalian walau hanya air setejuk. Jika
kalian tak mmampu dengan itu, bersedekahlah dengan ayat-ayat suci al-Qur’an,
berdoalah untuk mereka dengan memintakan ampunan dan rahmat. Sungguh, Allh
telah berjanji akan mengabulkan doa kalian.
Diantaranya adalah sebagai berikut: DALIL MEMBACA YASIN
عَنْ
اَبِي هُرَيْرَةَ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَليْهِ وسَلَّمَ مَنْ قَرَأَ
يس فِى لَيْلَةٍ اِبْتِغَاءَ وَجْهِ اللهِ غُفِرَ لَهُ (رواه البيهقى فى شعب الإيمان
رقم 2464 وأخرجه أيضًا الطبرانى فى الأوسط رقم 3509 والدارمى رقم 3417 وأبو نعيم
فى الحلية 2/159 والخطيب البغدادي 10/257 وأخرجه ابن حبان عن جندب البجلى رقم
2574)
"Diriwayatkan dari Abu
Hurairah bahwa Rasulullah Saw bersabda: Barangsiapa membaca Surat Yasin di
malam hari seraya mengharap rida Allah, maka ia diampuni" (HR al-Baihaqi
dalam Syu'ab al-Iman No 2464, al-Thabrani dalam al-Ausath No 3509, al-Darimi No
3417, Abu Nuaim dalam al-Hilyat II/159, Khatib al-Baghdadi X/257 dan Ibnu
Hibban No 2574)
CARA TAHLIL SURAT YASIN
Ila
hadrotin nabiyyil musthofaa Muhammadin shallallohu ‘alaihi wasallama wa ‘alaa
aa-lihii wa ashhabihii wa azwaajihii wa zurriyatihii wa ahli baytihii syai-un
lillahi lahumul fatihah…..”
1.BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
2.AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN
3.ARRAHMAANIR RAHIIM
4.MAALIKIYAUMIDDIIN
5. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU
6. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM
7.SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN..........1x
Khususan suma illarohi.......(sebutkan nama orang yng sudah meninggal)..alfatehah
1.BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
2.AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN
3.ARRAHMAANIR RAHIIM
4.MAALIKIYAUMIDDIIN
5. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU
6. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM
7.SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN..........1x
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
1. Yaa Siin
1.BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
2.AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN
3.ARRAHMAANIR RAHIIM
4.MAALIKIYAUMIDDIIN
5. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU
6. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM
7.SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN..........1x
Khususan suma illarohi.......(sebutkan nama orang yng sudah meninggal)..alfatehah
1.BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
2.AL HAMDU LILLAAHI RABBIL ‘AALAMIIN
3.ARRAHMAANIR RAHIIM
4.MAALIKIYAUMIDDIIN
5. IYYAAKA NA’BUDU WAIYYAAKA NASTA’IINU
6. IHDINASH SHIRAATHAL MUSTAQIIM
7.SHIRAATHAL LADZIINA AN’AMTA ‘ALAIHIM GHAIRIL MAGHDHUUBI ‘ALAIHIM WALADHDHAALLIIN. AAMIIN..........1x
BISMILLAAHIR RAHMAANIR RAHIIM
1. Yaa Siin
…..
Dalil
tentang al barzanji
Allah
SWT berfirman:
إنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
“Sesungguhnya
Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan
kepadanya.” (QS. al-Azhab: 56)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar