Tampilkan postingan dengan label Contoh Makalah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Contoh Makalah. Tampilkan semua postingan

Minggu, 01 Maret 2020

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN



 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN


I.PENDAHULUAN
Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan dapat dilihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televise (Sungkono 2003:65). Media video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids (AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan atau pita. Media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana signal audio visual direkam pada disk plastic bukan pada pita magnetic (Arsyad 2004:36).

Menurut Cheppy Riyana (2007:8-11) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya. Karakteristik video pembelajaran yaitu:
      1. Clarity of Massage (kejalasan pesan)
Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory jangka panjang dan bersifat retensi.
      2.      Stand Alone (berdiri sendiri)
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
      3  User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya)
Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil. bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
      4  Representasi Isi
Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat menjadi media video.
      5   Visualisasi dengan media
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi.
      6 Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech system komputer.
      7.      Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.

II.PEMBAHASAN
Video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi. Karenanya, banyak orang yang memahami video dalam dua pengertian: 1. sebagai rekaman gambar hidup yang ditayangkan. Aplikasi umum dari video adalah televisi atau media proyektor lainnya; dan 2. sebagai teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Di sini  istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video dan pemutar video (http://id.wikipedia.org/wiki/Video, diakses 30 Maret 2009).
Video pembelajaran adalah media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif dan lebih spesifik dari sebuah buku atau kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan informasi untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Seperti halnya dalam pembuatan proyek video klip, film, iklan layanan masyarakat, website dan lain-lainnya, pembuatan video pembelajaran pun membutuhkan tahapan dalam pembuatannya. Adapun  tahapannya terbagi dalam 3 kategori besar yaitu: Pra Produksi, Proses Produksi dan Pasca Produksi.
      1.      Pra produksi (sebelum pembuatan)
Dalam pra produksi ini  seorang pembuat video pembelajaran harus memahami dan mengerti apa yang akan dilakukan sebelum pembuatan/produksi, karena untuk menghindari kesalahan atau kerugian baik materi maupun financial yang dibutuhkan, serta untuk mempersiapkan kebutuhan yang digunakan dalam proses produksi. Pra Produksi ini terbagi dalam tahapan sebagai berikut :
      A  Telaah kurikulum
Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media video tutorial. Sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan akan sesuai dengan kompetensi dan jenjang pendidik.
       b.      Pemilihan materi/informasi yang akan disajikan
Seorang pembuat video pembelajaran harus tahu dan mengerti materi yang akan disajikan. Sehingga ketika ada pertanyaan terhadap materi maka harus bisa mempertanggungjawabkannya. Dan harus memberikan batasan terhadap materi/informasi yang akan disajikan. Materi/Informasi dapat bersumber dari Buku, Internet, Majalah , Koran maupun media lainnya dengan mencantumkan sumbernya dalam halaman atau slide khusus sumber materi sebagai ke-valid-tan  dari materi yang disampaikan.
       C  Menganalisa target / sasaran dari Video tutorial yang dibuat
Video pembelajaran yang dibuat nantinya akan ditampilkan / dipresentasikan kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, seorang pembuat video pembelajaran harus mengetahui sasaran atau targetnya, apakah untuk siswa smp, sma ataukah untuk anak-anak bahkan untuk orang tua sekalipun. Sehingga materi/informasi dapat disampaikan dengan baik dan benar.     
      d. Menganalisa dan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Dalam proses produksi pasti membutuhkan alat-alat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Seorang pembuat video pembelajaran harus mengerti perlengkapan yang digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain computer/laptop, kamera digital, kertas, pensil/pulpen, papan tulis, spidol, penghapus, dan aplikasi Adobe Premiere Pro.
      e   Mencari dan mengumpulkan Referensi terkait.
Sebelum memulai pembuatan, sebaiknya mencari sebanyak-banyaknya referensi baik dari materi maupun contoh interaktif. Dengan adanya referensi ini seorang pembuat Video pembelajaran dapat mengolah kreatifitasnya dengan memperhatikan dan melihat referensi yang didapat. Referensi dapat dicari di Internet, Majalah, koran, televisi dan sebagainya. Jadi, referensi yang kami gunakan dalam pembuatan video pembelajaran ini berupa materi Logika Matematika dan contoh video tutorial.
       f  Membuat Jadwal/Schedule Produksi
Hal yang penting adalah ketepatan waktu dalam proses produksi, karena berkaitan dengan client/audience. Jadwal sangat menentukan apakah proses produksi molor atau tidak. Jika tidak memiliki jadwal produksi maka dapat dipastikan proses produksi akan berjalan secara amburadul atau acak-acakan, yang menyebabkan konsistensi dari pembuat video pembelajaran menjadi tidak ada atau hilang.
      2 Proses produksi
Dalam proses produksi ini, pembuatan video pembelajaran dilakukan secara urut karena dalam prosesnya telah dibantu dengan adanya konsep serta jadwal yang telah tertata sebelumnya yaitu pada pra produksi.
      3 Pasca Produksi
Tahapan terakhir dalam pembuatan video pembelajaran adalah pasca produksi, yaitu tahapan dimana video pembelajaran  siap untuk dipublikasikan. Tahapan ini meliputi, publikasi video dalam bentuk file.
Manfaat Menggunakan Video Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
      1.   Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
      2.      Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat.
      3    Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
      4    Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
      5.      Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
      6    Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
      7.      Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan  latihan-latihan.
      8.      Hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonkritkan.

Kelebihan dan Kekurangan Video Pembelajaran
Kelebihan Media Video Pembelajaran
      1.      Mengatasi jarak dan waktu
      2 Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat
      3.    Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain
      4  Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
      5  Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
      6  Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
      7  Mengembangkan imajinasi
      8  Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik
      9.   Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas
      10. Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.

Kelemahan Media Video Pembelajaran
      1.    Sebagaimana media audio-visual yang lain, video terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut
      2.      <!--[endif]-->Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah
      3.     Penayangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain.

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

      A.    Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan

      1.      Kelebihan Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
            Gambar tampilannya menarik
            Suara pengisi video jelas dan intonasinya tepat
            Gambar yang dijelaskan mudah dipahami

      2 Kelemahan Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
         Gambar menggunakan bahasa inggris
         Penjelasan rantai makanan terutama pada gambar kurang konkret untuk anak SD
         karena yang dijelaskan berupa garis
         Durasi waktu untuk pembuka dan penutup terlalu panjang

      3  Saran Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
         Sebaiknya penggunaan bahasa dalam video tersebut menggunakan bahasa indonesia atau terdapat terjemahannya sehingga anak mengetahui maksud dari kata tersebut misal bilingual
          Sebaiknya dapat divisualisasikan rantai makanan tersebut seperti ada contoh bagaimana padi dimakan dengan belalang atau kelinci menjadi nyata ada prosesnya bukan hanya dengan garis sehingga anak lebih mudah dalam memahaminya
          Sebaikanya lebih banyak membahas tentang materi untuk durasinya bukan untuk opening dan closingnya sehingga anak-anak lebih jelas dan paham

      B .Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
       
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38hnXEHXC4RCBmvmgygVgfhr2oZYJvB5pS_ycW9fViwUOmTQ5RoCGlMlaoS2eztTfg9Tx-m8hZvfM61i7LgIWHyCz895YaXTSUyB7USWD0jM6k-LDrO34jUo4nwrjdwhE2k8zTLT-dMn_/s320/Capture1.PNG

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDgaahAKwmZQiQMPF8QAMwFzqKNSnUpxjvrYeQXhjVMp3b3KnwFaurgQ-tK7ZTamnpNxBlySJtzR-7lctDDvvx1ONRmgWoWSsp8bBWdn7BzO55WWgsVRtRehY8v9widZUTIF9V-8V7VJs/s320/Capture2.PNG


      Kelebihan Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
       -Dijelaskan secara detail
      -Contohnya berupa gambar sangat jelas
      -Dijelaskan dalam bagan peta pikiran untuk bagian yang penting

      Kelemahan Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
      -Tidak ada animasi bergerak sehingga monoton penjelasannya untuk anak sd karena tidak konkrit.
     -Tidak ada pengisi suara untuk memperjelas materi yang disampaikan.
      -Hanya berbentuk tulisan yang membuat anak SD mudah bosan.
     -Tidak ada lagu untuk refreshing atau membangkitkan semangat.
     
      Saran Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
     -Sebaiknya untuk penjelasan materi menggunakan animasi bergerak agar siswa lebih paham tentang materi yang disampaikan.
     -Sebaiknya diisi pengisi suara untuk memperjelas materi yang disampaikan.
       -   Sebaiknya disela-sela materi diisi lagu untuk refreshing atau membangkitkan semangat siswa dalam memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan.

         


        DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Zainul , 5 Hari Asah Otak, Daya Ingatmu Setajam Silet, (Yogyakarta: Diva Press, 2010)  Cetakan pertama

Aqila Smart, Cara Cerdas Mengatasi Anak Kecanduan Game, (Yogyakarta: A Plus, 2010

Aisyah Farzana, 101 Tips dan Ide Mencegah Anak Kecanduan Game, (Yogyakarta
: Edukasia, 2009

Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing


Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional Media and the New Technologies of Instruction, 4th ed. New York: Macmillan Publishing Company.


Kurniawan Yudha, Creative Games for Kids, Jakarta: Wahyu Media, 2008
  



Minggu, 19 Mei 2019

Contoh Makalah Komunikasi


Bab I
A.   Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
                  Komunikasi merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan masyarakat. Semua kegiatan dalam kehidupan masyarakat  memerlukan komunikasi dalam proses mempermudah aktifitas kegiatan nya.
Dan dalam komunikasi terdapat teori-teori yang harus di pahami oleh setiap komunikator nya, agar pesan yang di sampaikan mudah di terima dan di cerna oleh komunikan (penerima pesan).
Di dalam teori komunikasi ini  pula terdapat  teori tradisi komunikasi yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Tradisi teori komunikasi sendiri merupakan pembelajaran bagaimana kita memahami keragaman pendekatan yang memengaruhi pengetahuan kita tentang komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan Teori,tradisi, dan komunikasi …?
·         Apa yang dimaksud dengan teori tradisi komunikasi…………..?
·         Apa saja jenis-jenis teori tradisi komunikasi……………….?

        1.3 Tujuan
·         Definisi Teori , Tradisi , dan Komunikasi.
·         Definisi Teori tradisi komunikasi.
·         Jenis-jenis Teori tradisi komunikasi.





Bab II
B. Pembahasan


c. Ttadisi Sibenetika ((Komunikasi untuk memproses informasi)
            Sibernetika merupakan  tradisi sistem kompleks yang di dalam nya banyak orang saling berinteraksi, memengaruhi satu sama lain nya. Teori-teori dalam sibernetika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial,dan perilkaku bekerja. Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variable-variael yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, membentuk , serta mengontrol karakter keseluruhan sisitem,dan layaknya organism, menerima keseimbangan dan perubahan.[1]
Tradisi sibernetika memandang komunikasi sebagai mata rantai untuk menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dalam suatu sistem. Tradisi sibernetika mencari jawaban atas pertanyaan “How can we get the bugs out of this system?”
Ide komunikasi untuk memproses informasi dikuatkan oleh Claude Shannon dengan penelitiannya pada perusahaan Bell Telephone Company. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa informasi hilang pada setiap tahapan yang dilalui dalam proses penyampain pesan kepada penerima pesan. Sehingga pesan yang diterima berbeda dari apa yang dikirim pada awalnya. Bagi Shannon, informasi adalah sarana untuk mengurangi ketidakpastian. Tujuan dari teori informasi adalah untuk memksimalkan jumlah informasi yang ditampung oleh suatu sitem. Dalam hal ini, gangguan (noise) mengurangi jumlah kapasitas informasi yang dapat dimuat dalam suatu sistem.Shannonmendeskripsikan hubungan antara informasi, gangguan (noise) dan kapasitas sistem dengan persamaan sederhana, yaitu : kapasitas sistem = informasi + gangguan (noise).[2]
D. Tradisi Sosiopsikologis(Komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi)
            Tradisi sosio-psikologi merupakan contoh dari perspektif ilmiah atau objektif. Dalam tradisi ini, kebenaran komunikasi dapat ditemukan dengan dapat ditemukan dengan teliti – penelitian yang sistematis. Tradisi ini melihat hubungan sebab dan akibat dalam memprediksi berhasil tidaknya perilaku komunikasi. Carl Hovland dari Universitas Yale meletakkan dasar-dasar dari hal data empiris yang mengenai hubungan antara rangsangan komunikasi, kecenderungan audiens dan perubahan pemikiran dan untuk menyediakan sebuah kerangka awal untuk mendasari teori. Tradisi sosio-psikologi adalah jalan untuk menjawab pertanyaan “What can I do to get them change?”[3]
Dalam kerangka “Who says what to whom and with what effect” dapat dibagi menjadi tiga sebab atau alasan dari variasi persuasif, yaitu :
Who – sumber dari pesan (keahlian, dapat dipercaya)
What – isi dari pesan (menarik dengan ketakutan, mengundang perbedaan pendapat)
Whom – karakteristik audiens (kepribadian, dapat dikira untuk dipengaruhi)           
Efek utama yang diukur adalah perubahan pemikiran yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap baik sebelum maupun sesudah menerima pesan. Dalam hal ini kredibilitas sumber amat sangat menarik perhatian.Adadua jenis dari kredibilitas, yaitu keahlian (expertness) dan karakter (character). Keahlian dianggap lebih penting daripada karakter dalam mendorong perubahan pemikiran.[4]
Tradisi dalam sosiopsikologis dalam dibagi kedalam tiga cabang besar ; 1) perilaku; 2) kognitif; 3) biologis.
Dalam sudut pandang perilaku teori-teori berkonsentrasi pada bagaimana manusia berprilaku dalam situasi-situasi komunikasi.
Pendekatan kedua, yaitu teori kognetif yang cukup banyak digandrungi saat ini.cabang ini berkosentrasi pada bagaimana individu,memperoleh, menyimpan, dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output prilaku.
Variasi umum yang ketiga adalah dari sudut pandang biologis. Para ahli percaya bahwa banyak dari sifat, cara berpikir, dan prilaku individu di ikat secara biologis dan di dapat buka hanya dari pembelajaran atau faktor-faktor situasi melainkan dari pengaruh-pengaruh neorobilogis sejak lahir.
E. Tradisi Sosiokultural (Komunikasi adalah ciptaan realitas sosial)
Tradisi ini memfokuskan diri pada bentuk-bentuk interaksi antar manusia daripada karakteristik individu atau model mental. Interaksi merupakan proses dan tempat makna, peran, peraturan, serta nilai budaya yang di 
Jalankan. Meskipun individu memproses informasi secara kognetif, tradisi ini kurang tertarik pada komunikasi tingkat individu. Malahan, para peneliti dalam tradisi ini ingin memahami cara-cara yang di dalamnya manusia bersama-sama menciptakan realitas kelompok social mereka,organisasi,dan budaya.Tentu saja, kategori yang digunakan oleh individu dalam memproses informasi di ciptakan secara social dalam komunikasi, berdasarkan pada tradisi sosiokultural.
Para peneliti sosiokultural cendrung menganut ide bahwa realitas itu di bentuk oleh bahasa, sehingga apapun yang ‘’ditemukan” harus benar-benar dipengaruhi oleh bentuk-bentuk interaksi prosedur penelitian itu sendiri. Teori-teori tersebut cendrung berhubungan dengan bagaaimana makna diciptakan dalam interaksi tersebut.
Para ahli sosiokultular memfokuskan diri pada bagaimana identitas dinegoisasikan dari satu situasi ke situasi lainnya. Budaya juga dilihat sebagai bagia penting atas apa yang dibuat dalam interaksi social. Pada giliran nya budaya membentuk konteks bagi tindakan dan interprestasi. Komunikasi merupakan sesuatu yang terjadi diantara manusia,sehingga komunitas dianggap sangat penting dalam banyak teori tersebut.
Keragaman dalam Tradisi Sosiokultural                
          Layaknya semua tradisi, sosiokultural memiliki beragam sudut pandang yang berpengaruh paham interaksi simbolis( symbolic interactionism), konstruksionisme( constructionisme), sosiolinguistik,filosofi bahasa,etnografi, dan etnometodologi. Paham interaksi simbolis berasal dari kajian sosiologi melalui penelitian Herbert Blumer dan George Herbert Mead yang menekan kan pentingnya observasi partisipan dalam kajian komunikasi sebagai cara dalam mengeksplorasi hubungan-hubungan social . Ide pokok dari paham interaksi simbolis telah diadopsi di elabirasi oleh banyak pakar social serta saat ini dimasukkan kedalam kajian kelompok, emosi, diri, politik, dan struktur social.[5]
Pengaruh ketiga dalam tradisi sosiokultural teori komunikasi adalah sosiolinguistik atau kajian bahasa dan budaya. Hal yang penting dalam tradisi ini adlah bahwa manusia menggunakan bahasa secara berbeda dalam kelompok budaya dan kelompok social yang berbeda. Bukan hanya media netral bahasa juga masuk ke dalam bentuk yang menentukan jati diri kita sebagai makhluk social dan berbudaya.
Hal yang sangat erat kaitannya dengan sosiolingiustik adalah karya philosophy of language( pilosofi bahasa), yang utamanya berupa “filosofi bahasa biasa”. Ludwig Wittgenstein filsuf asal Australia yang mencetuskan sudu pandang ini,menyarankan bahwa makna bahasa bergantung pada penggunaan nyatanya. Bahasa, seperti yang digunakan dlam kehidupan sehari-hari,merupakan permainan bahasa karena manusia mengikuti aturan-aturan dalam mengerjakan sesuatu melalui bahasa.[6]
Sudut pandang lain yang berpengaruh dalam pendekatan sosiokultural adalah etnografi atau  observasi tentang bagaimana kelompok social membangun makna melalui perilaku linguistic dan non linguistic mereka. Etnografi melihat bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan dalam kelompok social tertentu , kata-kata yang mereka gunakan, dan apa makna nya bagi mereka, sebagaimana makna-makna bagi bagi keragaman perilaku,visual,dan respons audio.
 Akhirnya, tradisi sosiokultural telah dipengaruhi oleh etnometodologi(ethnomethodology) atau observasi yang cermat akan perilaku-perialku kecil dalam situasi-situasi nyata. Etnometodologi terutama dihubungkan dengan ahli sosiologi Harorld Garfinkel, pendektan ini melihat percakapan,termasuk cara-cara partisipan mengelola alur percakapan dengan bahasa dan perilaku nonverbal.

F. Tradisi Kritik (Komunikasi sebagai cerminan tantangan atas percakapan yang tidak adil)

              Meskipun banyak keragaman tradisi kritik,semuanya sama-sama memiliki tiga keistimewaan pokok. Pertama,tradisi kritik mencoba memahami sistem yang sudah di anggap benar,struktur kekuatan, dan keyakinan – atau- ideology –yang mendominasi masyarakat,dengan pandangan tertentu dimana minat-minat disajikan oleh struktur-struktur kekuatan tersebut.
Kedua, para ahli teori kritik pada umumnya tertarik dengan membuka kondisi-kondisi sosial yang menindas dan rangkaian kekuatan untuk mempromosikan emansipasi atau masyarakat yang lebih bebas dan lebih berkecukupan.
Teori kritik yang ketiga, menciptakan kesadaran untuk menggabungkan teori dan tindakan. Teori-teori tersebut besrsifat normative dan bertindak untuk mendapatkan atau mencapai perubahan dalam kondisi-kondisi yang memengaruhi masyarakat atau seperti yang dinyatakan Della Pollock dan J. Robert Cox. “untuk membaca dunia dengan pandangan yang dapat membentuknya”.
Teori-teori kritik sangat luas, sehingga teori-teori tersebut selalu sulit ditempatkan dan dikelompokan dalam keseluruhan teori komunikasi.
Keragaman dalam tradisi kritik
 Meskipun tradisi kritik telah muncul sejak Marx dan Friedrich Engels,marxisme merupakan cabang induk dari teori kritik. Marx mengajarkan bahwa cara-cara produksi dalam masyarakat menentukan sifat dari masyarakat. Oleh karena itu ekonomi adalah dasar dari semua struktur sosial. Dalam sistem kapitalis,keuntungan mendorong produksi,suatu proses yang berakhir dengan menekan buruh atau pekarja. Saat ini teori kritik marxis sangat berkembang,meskipun teori ini telah bercabang dan multiteoretis.Beberapa ahli teori kritik saat ini dengan senang hati mengadopsi ide-ide Marx pada ekonomi politik,meskipun perhatian dasar akan konflik dialektik, dominasi, dan penindasan tetap penting.Teori kritik saat ini sering dinamakan “ neo marxis” atau “marxis”.
Frankfurt School adalah cabang kedua dari teori kritik dan faktanya sangat bertanggung jawab terhadap kemunculan istilah critical theory: Frankfurt school masih sering digambarkan sebagai persamaan dengan istilah teori kritik (critical theory). Frankfurt School merupakan Marxis dalam inspirasinya; pertama, pengikut nya melihat kapitalisme sebagai tahap evolusi perkembangan sosiolisme dan kemudian komunisme.[7]
Berikut nya Teori post- kolonialisme mengacu pada kajian “ semua kebudayaan dipengaruhi oleh proses kekaisaran dari era kolonialisme sampai hari ini. Inti dari teori post-kolonialisme adalah gagasan yang dikemukakan oleh Edward Said bahwa proses penjajahan menciptakan “kebedaan yang bertanggung jawab bagi gambaran yang distereotipkan pada populasi kulit putih.
Akhirnya, kajian feminis telah bertahun-tahun berpengaruh dalam tradisi kritik. Feminisme didefinisikan secara beragam, mulai dari pergerakan untuk menyelamatkan hak-hak wanita sampai semua bentuk usaha penekanan.
G. Tradisi Retorika (Komunikasi sebagai seni berbicara didepan umum)
 Retorika melibatkan sebuah rhetor atau penggunaan simbol yang menciptakan sebuah teks atau artefak khusus untuk audiensi, bermasalah dengan ragam desakan situasional.
Pada zaman pertengahan (400-1400 Masehi) retorika berfokus pada permasalahan penyusunan dan gaya.
Renainssnce (sekitar 1300-1600 Masehi) memandang sebuah kelahiran kembali dari retorika sebagai filosofi seni. Francis Bacon, mencari persepsi petunjuk dengan penelitian empiris, berpendapat bahwa kewajiban retorika adalah untuk “lebih baik mengaplikasikan alasan dengan imajinasi supaya sesuai dengan keinginan.”
 Ada enam keistimewaan karakteristik yang berpengaruh pada tradisi komunikasi retorika, yaitu : (1) sebuah keyakinan yang membedakan manusia dengan hewan dalam kemampuan berbicara, (2) sebuah kepercayaan diri dalam berbicara didepan umum dalam sebuah forum demokrasi, (3) sebuah keadaan dimana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audiens melalui pidato persuasif yang jelas, (4) pelatihan kecakapan berpidato adalah landasan dasar pendidikan kepemimpinan, (5) sebuah tekanan pada kekuasaan dan keindahan bahasa untuk merubah emosi orang dan menggerakkannya dalam aksi, dan (6) pidato persuasi adalah bidang wewenang dari laki-laki.











Bab III
C.Kesimpulan






















Bab IV
DAFTAR PUSTAKA










[1] Buku; Stephan. W.LittleJhon.,Teori Komuniasi.hal 59