Minggu, 19 Mei 2019

Definisi & Analisa Definisi Komunikasi

Komunikasi Massa


Bittner        Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner
(Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni:
komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
Dari definisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi massa itu harus menggunakan media massa. Jadi sekalipun komunikasi itu disampaikan kepada khalayak yang banyak, seperti rapat akbar di lapangan luas yang dihadiri oleh ribuan, bahkan puluhan ribu orang, jika tidak menggunakan media massa, maka itu bukan komunikasi massa. Media komunikasi yang termasuk media massa adalah radio siaran, dan televisi- keduanya dikenal sebagai media elektronik; surat kabar dan majalah- keduanya disebut dengan media cetak; serta media film. Film sebagai media komunikasi massa adalah film bioskop.
Gebner       Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) “Mass communication is the tehnologically and institutionally based production and distribution of the most broadly shared continous flow of messages in industrial societes”. (Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999). Dari definisi Gerbner tergambar bahwa komunikasi massa itu menghasilkan suatu produk berupa pesan-pesan komunikasi. Produk tersebut disebarkan, didistribusikan kepada khalayak luas secara terus menerus dalam jarak waktu yang tetap, misalnya harian, mingguan, dwimingguan atau bulanan. Proses memproduksi pesan tidak dapat dilakukan oleh perorangan, melainkan harus oleh lembaga, dan membutuhkan suatu teknologi tertentu, sehingga komunikasi massa akan banyak dilakukan oleh masyarakat industri.
Meletzke       Definisi komunikasi massa dari Meletzke berikut ini memperlihatkan massa yang satu arah dan tidak langsung sebagai akibat dari penggunaan media massa, juga sifat pesannya yang terbuka untuk semua orang. Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999). Istilah tersebar menunjukkan bahwa komunikan sebagai pihak penerima pesan tidak berada di suatu tempat, tetapi tersebar di berbagai tempat.
Freidson       Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi. Komunikasi massa juga mempunyai anggapan tersirat akan adanya alat-alat khusus untuk menyampaikan komuniaksi agar komunikasi itu dapat mencapai pada saat yang sama semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
Bagi Freidson, khalayak yang banyak dan tersebar itu dinyatakan dengan istilah sejumlah populasi, dan populasi tersebut merupakan representasi dari berbagai lapisan masyarakat. Artinya pesan tidak hanya ditujukan untuk sekelompok orang tertentu, melainkan untuk semua orang. Hal ini sesungguhnya sama dengan istilah terbuka dari Meletzke. Freidson dapat menunjukkan ciri komunikasi massa lain yaitu dengan adanya unsur keserempakan penerimaan pesan oleh komunikan, pesan dapat mencapai pada saat yang sama kepada semua orang yang mewakili berbagai lapisan masyarakat. Karena dalam proses komunikasi massa ada sifat keserempakan dalam penerimaan pesan.

 Wright
          Wright mengemukakan definisinya sebagai berikut: “This new form can be distinguished from older types by the following major characteristic: it is directed toward relatively large, heterogeneus, and anonymous audiences; messages aretransmitted publicly, often-times to reach most audience member simultaneously, and are transeint in character; the communicator tends to be, or to operate whitin, a complex organization thet may involve great expense” (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).

Ciri- Ciri Komunikasi Massa

Melalui sejumlah pengertian komunikasi massa, kita dapat mengetahui ciri komunikasi massa. Sehubungan dengan bahasan ini, Nurudin dalam bukunya Pengantar Komunikasi Massa (2004: 19), dikemukakan ciri - ciri dari komunikasi massa yakni: 



1. Komunikator dalam Komunikasi Massa Melembaga 

Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan orang. Artinya, gabungan antar berbagai macam unsur dan bekerja sama satu sama lain dalam sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud disini menyerupai sebuah sistem. Sistem itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang melakukan suatu kegiatan mengolah, menyimpan, menuangkan ide, gagasan,simbol, lambang menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai suatu kesepakatan dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan itu menjadi sumber informasi. 

Dengan demikian, komunikator dalam komunikasi massa setidak-tidaknya mempunyai ciri sebagai berikut:
(1) kumpulan individu
(2) dalam berkomunikasi individu - individu itu terbatasi perannya dengan sistem dalam media massa
(3) pesan yang disebarkan atas nama media yang bersangkut an dan bukan atas nama pribadi unsur- unsur yang terlibat
(4) apa yang dikemukakan oleh komunikator biasanya untuk mencapai keuntungan atau mendapatkan laba secara ekonomis


2. Komunikasi dalam Komunikasi Massa Bersifat Heterogen 

Komunikan dalam komunikasi massa sifatnya heterogen. Artinya, komunikan terdiri dari beragam pendidikan, umur, jenis kelamin, status sosial ekonomi, jabatan yang beragam, dan memiliki agama atau kepercayaan yang berbeda pula. 

Herbert Blumer pernah memberikan ciri tentang karakteristik audience (komunikan) sebagai berikut: 

>Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya, mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
>Berisi individu - individu yang tidak mengenal satu sama lain. Disamping itu, antar individu itu tidak berinteraksi langsung satu sama lain.
>Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal
3. Pesannya Bersifat Umum. 

Pesan-pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan ke pada satu orang atau kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan - pesannya ditujukan kepada khalayak yang plural. Karena itu, pesan- pesan yang dikemukakan tidak boleh bersifat khusus. 

4. Komunikasinya Berlangsung Satu Arah 

Pada media massa, komunikasi hanya berjalan satu arah. Kita tidak bisa langsung memberikan respon kepada komunikatornya (media massa yang bersangkutan). Kalaupun bisa, sifatnya tertunda. 

5. Komunikasi Massa Menimbulkan Keserempakan 

Salah satu 
ciri komunikasi massa selanjutnya adalah keserempakan proses penyebaran pesannya. Serempak berarti khalayak bisa menikmati media massa tersebut hampir bersamaan. 

6. Komunika si Massa Mengandalkan Peralatan Teknis 

Media massa sebagai alat utama menyampaikan pesan kepada khalayaknya sangat membutuhkan peralatan teknis. Peralatan teknis misalnya pemancar untuk media elektronik (mekanik atau elektronik). Dewasa ini telah terjadi revolusi komunikasi massa dengan perantaraan satelit. Peran satelit akan memudahkan proses pemancaran pesan yang dilakukan media elektronik seperti televisi. Bahkan saat ini sudah sering televisi menyajikan siaran langsung (live ) dan bukannya rekaman (recorded ). 

7. Komunikasi Massa Dikontrol oleh Gatekeeper 

Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi adalah orang yang sangat berperan dalam penyebaran informasi melalui media massa. Gatekeeper berfungsi sebagai orang yang ikut menambah atau mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan lebih mudah dipahami. Gatekeeper juga berfungsi menginterpretasikan pesan, menganalisis, menambah data, dan mengurangi pesan- pesannya. Intinya, gatekeeper merupakan pihak yang ikut menentukan pengemasan sebuah pesan dari media massa. Semakin kompleks sistem media yang dimiliki, semakin banyak pula (pemalang pintu atau penapis informasi) yang dilakukan. Bahkan, gatekeeper sangat menentukan berkualitas atau tidaknya informasi yang akan disebarkan.

       1.    Komunikator 
 

Komunikator dalam komunikasi massa sangat berbeda dengan komunikator dalam bentuk komunikasi yang lain. Dengan kata lain, komunikator merupakan gabungan dari berbagaiindividu dalam sebuah lembaga media massa. Dengan demikian komunikator dalam sebuah komunikasi massa buka individu tetapi kumpulan orang yang bekerja sama satu sama lain.

2. Isi 

Masing-masing media massa mempunyai kebijakan sendiri-sendiri dalam pengelolaan isinya. Isi media setidaknya dapat dibagi kedalam beberapa kategori
(1) Berita dan informasi
(2) Analisis dan interprestasi
(3) Pendidikan dan sosialisasi
(4) Hubungan masyarakat dan persuasi
(5) Iklan dan bentuk penjualan lainnya dan
(6) Hiburan

3. Audience 

Audience yang dimaksudkan dalam komunikasi sangat beragam, dan jutaan penonton televisi, ribuan pembaca buku majaalah, koran atau jurnal ilmiah. Masing-masing audience berbeda satu sama lain diantaranya dalam hal berpakaian, berpikir, menanggapi pesan yang diterimanya, pengalaman, dan orientasi hidupnya. Akan tetapi, masing-masing individu bisa saling mereaksi pesan yang diterima.

4. Umpan Balik 

Ada dua umpan balik (feedback) dalam komunikasi yaitu umpan balik langsung dan umpan balik tidak langsung. Di dalam komunikasi massa umpan balik biasanya tidak secara langsung. Artinya antar komunikator dengan komunikan dalam komunikasi massa tidak terjadi kontak langsung yang memungkinkan mereka mengadakan reaksi langsung satu sama lain. Umpan balik secara tidak langsung, misalnya bisa ditunjukan dalam letter to the editor/ surat pembaca/ pembaca menulis. Dalam rubrik ini biasanya sering kita lihat koreksi pembaca atas berita atau gambar yang ditampilkan media cetak. Tidak terkecuali dengan kritikan yang ditujukan pada pihak media yang bersangkutan. Kritikan yang ditujukan pada pada pihak lain berdasarkan berita yang pernah dimuat jugaa merupakan salah satu umpan balik tidak langsung yang dimaksud.

5. Gangguan
 

Gangguan dalam saluran komunikasi massa biasanya selalu ada. Ada yang disebut dengan gangguan saluran, adapula yang berupa gangguan semantik. Di dalam media gangguan berupa sesuatu hal, seperti kesalahan cetak, kata yang hilang, atau paragraf yang dihilangkan dari surat kabar. Termasuk gambar tidak jelas di pesawat tv, gangguan gelombang radio, baterai yang sudah aus, atau langganan majalah yang tidak datang. Kenyataannya, semakin kompleks teknologi yang digunakan masyarakat, semakin besar peluang munculnyas gangguan. Semakin banyak variasi program acara yang disajikan, semakin meningkat pula munculnya gangguan.

Sementara gangguan semantik bisa diartikan sebagai ilmu bahasa yang mempelajari tentang tata kalimat. Oleh sebab itu, gangguan sematik merupakan gangguan yang berhubungan dengan bahasa. Gangguan semantik lebih rumit, kompleks, dan sering kali muncul. Bisa dikatakan, gangguan semantik adalah gangguan dalam proses komunikasi yang diakibatkan oleh pengirim atau penerima pesan itu sendiri.

6. Gatekeeper 
 

Di dalam komunikasi massa dengan salah satu elemennya adalah informasi, mereka yang bertugas untuk memengaruhi informasi itu (dalam media massa) bisa disebut dengan gatekeeper. Hal itu juga bisa dikatakan, gatekeeperlah yang memberi izin bagi tersebarnya sebuah berita. Dapat dikatakan bahwa dalam proses perjalanan sebuah pesan dari sumber media massa kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper dapat berupa seseorang atau satu kelom pok yang dilalui suatu pesan dalam perjalanannya dari sumber kepada penerima.

7. Pengaturan 

Yang dimaksud pengaturan dalam media massa adalah mereka yang secara langsung ikut mempengaruhi proses aliran pesan media massa. Pengaturan ini tidak berasal dalam media tersebut, tetapi diluar meida. Namun demikian, meskipun diluar media massa, kelompok itu bisa ikut menentukankebijakan redaksional. Pengaturan tersebut antara lain pengadilan, pemerintah, konsumen, organisasi profesional, dan kelompok penekan termasuk narasumber, dan pengiklan. Semua itu berfungsi sebagai pengatur.

8. Filter 

Elemen komunikasi massa yang kedelapan yakni filter. Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena itu, pesan tersebut akan difilter (disaring) oleh khalayak yang menerimanya. 



 


Persuasi
 Menurut saya pribadi Persuasi adalah sebuah usaha untuk membuat yakin atau usaha untuk membujuk orang agar melakukan sesuatu atau tidak melakukan sesuatu mempercayai sesuatu atau tidak mempercayai sesuatu.
Fungsi persuasif komunikasi massa tidak kalah pentingnya dengan fungsi informasi dan hiburan. Banyak bentuk tulisan yang kalaudiperhatikan sekilas hanya berupa informasi, tetapi jika diperhatikan secara lebih jeli ternyataterdapat fungsi persuasi. Bagi Josep A. Devito (1997) fungsi persuasi dianggap sebagaifungsi yang paling penting dari komunikasi massa. Persuasi bisa datang dari berbagai macam bentuk:
(1) mengukuhkan atau memperkuat sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
(2)mengubah sikap, kepercayaan, atau nilai seseorang
(3) menggerakkan seseorang untukmelakukan sesuatu dan
(4) memperkenalkan etika, atau menawarkan sistem nilai tertentu.


Transmisi Budaya
          Transmisi budaya merupakan salah satu fungsi komunikasi massa yang paling luas,meskipun paling sedikit dibicarakan. Transmisi budaya tidak dapat dielakkan selalu hadirdalam berbagai bentuk komunikasi yang mempunyai dampak pada penerimaan individu.Transmisi budaya mengambil tempat dalam dua tingkatan, kontemporer dan historis. Didalam tingkatan kontemporer, media massa memperkuat konsensus nilai masyarakat, denganselalu memperkenalkan bibit perubahan secara terus menerus. Hal ini merupakan faktor yangmemberi petunjuk teka-teki yang mengitari media massa, mereka secara serempak pengukuh status quo dan mesin perubahan. Sementara itu, secara historis umat manusia telahdapat melewati atau menambahkan pengalaman baru dari sekarang untuk membimbingnya kemasa depan.


Mendorong Kohesi Sosial
            Kohesi yang dimaksud di sini adalah penyatuan. Artinya, media massa mendorongmasyarakat untuk bersatu. Dengan kata lain, media massa merangsang masyarakat untukmemikirkan dirinya bahwa bercerai-berai bukan keadaan yang baik bagi kehidupan mereka.Media massa yang memberitakan arti pentingnya kerukunan hidup umat beragama, sama sajamedia massa itu mendorong kohesi sosial. Akan tetapi, ketika media massa mempunyaifungsi untuk menciptakan integrasi sosial, sebenarnya di sisi lain media juga memiliki peluang untuk menciptakan disintegrasi sosial. Jadi, sebenarnya peluang untuk menciptakanintegrasi dan disintegrasi sama besarnya.


Pengawasan
Bagi Laswell, komunikasi massa mempunyai fungsi pengawasan. Artinya, menunjuk pada pengumpulan dan penyebaran informasi mengenai kejadian-kejadian yang ada di sekitarkita. Fungsi pengawasan bisa dibagi menjadi dua, yakni warning or beware surveillance atau pengawasan peringatan dan instrumental surveillance atau pengawasan instrumental. Fungsi peringatan dapat dilihat dari pemberitaan tentang munculnya badai, topan, gelombang lautyang mengganas, angin rebut disertai hujan lebat, dan sebagainya. Fungsi pengawasan peringatan juga meliputi informasi tentang suatu wabah penyakit yang mulai menyebar akanadanya serangan militer yang dilakukan Negara lain. Sementara itu, fungsi pengawasan yangkedua yaitu pengawasan instrumental. Aktualisasi dari fungsi ini adalah penyebaraninformasi yang berguna bagi masyarakat. Harga kebutuhan sehari-hari merupakan informasi penting yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Korelasi
 Fungsi korelasi yang dimaksud adalah fungsi yang menghubungkan bagian-bagian darimasyarakat agar sesuai dengan lingkungannya. Erat kaitannya dengan fungsi ini adalah peranmedia massa sebagai penghubung antara berbagai komponen masyarakat. Bagi Charles R.Wright fungsi korelasi juga termasuk menginterpretasikan pesan yang menyangkutlingkungan dan tingkah laku tertentu dalam mereaksi kejadian-kejadian. Salah satu bagianterpenting dalam menjalankan fungsi korelasi yang termasuk interpretasi bila dilihat dariTajuk Rencana atau Hoofd Artikel (Belanda),Leader/Leader Writer (Inggris) sebuah suratkabar, meskipun tajuk rencana juga memiliki fungsi persuasi. Tajuk yang biasanya ditulisoleh redaktur senior itu bagi Djafar H. Assegaff (1983) mempunyai 4 fungsi sebagai berikut
1. Menjelaskan berita
2. Mengisi latar belakang
3. Meramalkan masa depan
4. Meneruskan suatu penilaian moral

Dengan demikian, tajuk rencana mempunyai fungsi untuk interpretasi kejadian-kejadian yang ada dalam masyarakat.


Pewarisan Sosial
     Dalam hal ini media massa berfungsi sebagai seorang pendidik, baik yang menyangkut pendidikan formal maupun informal yang mencoba meneruskan atau mewariskan suatu ilmu pengetahuan, nilai, norma, pranata, dan etika dari satu generasi ke generasi selanjutnya.Ada juga yang mengatakan fungsi pewarisan sosial ini dengan transmisi budaya, JayBlack dan Frederick C. Whitney (1988) dua diantara ilmuwan komunikasi yang mengatakanitu, tetapi fungsi ini sama dengan pewarisan sosial. Sebab, yang namanya budaya meliputitiga hal, yakni ide atau gagasan, aktivitas, dan benda-benda hasil kegiatan. Ide yangdiwariskan dari satu generasi ke generasi selanjutnya termasuk kebudayaan. Bagi Black danWhitney transmisi budaya media massa bisa memperkuat kesepakatan nilai-nilai sosial yangada dalam masyarakat. Disamping itu, media juga berperan untuk selalu memperkenalkanide-ide perubahan yang perlu dilakukan masyarakat secara terus-menerus.

Melawan Kekuasaan dan Kekuatan Represif 
 Hal yang dilupakan oleh banyak orang adalah bahwa komunikasi massa bisa menjadisebuah alat untuk melawan kekuasaan dan kekuatan represif. Komunikasi massa berperanmemberikan informasi, tetapi informasi ynag diungkapkannya ternyata mempunyai motif-motif tertentu untuk melawan kemapanan. Memang diakui bahwa komunikasi massa juga bisa berperan untuk memperkuat kekuasaan, tetapi juga bisa sebaliknya.


Menggugat Hubungan Trikotomi
 Hubungan trikotomi adalah hubungan yang bertolak belakang antara tiga pihak. Dalamkajian komunikasi hubungan trikotomi melibatkan pemerintah, pers, dan masyarakat. Ketiga pihak ini dianggap tidak pernah mencapai kata sepakat karena perbedaan kepentinganmasing-masing pihak.Hubungan trikotomi tersebut tidak demokratis. Disinilah komunikasi massa melaluimedia massa memiliki tugas penting untuk mengubah hubungan trikotomi yang tidak adiltersebut. Media massa melalui berita-berita yang berbobot, mengungkapkan peristiwa yang bertendensi politik tinggi, tetapi mampu mengungkapkan,mengkritikkebobrokkan pemerintah yang korup dan tidak adil manifestasi dari fungsi tersebut.


Tidak ada komentar: