Sabtu, 11 Mei 2019

Keterampilan Menulis Paragraf

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil tulisan yang baik adalah penulisan paragraf. Hal ini disebabkan karena paragraf suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat dan merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

Pengertian paragraf
adalah kalimat yang tersusun secara sistematis yang di dalamnya terdapat pokok pikiran yang diungkapkan oleh penulis kepada pembaca. Dengan adanya paragraf, dapat untuk membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan diakhiri.
Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang besar. Dengan demikian paragraf dapat dikatakan merupakan sebuah wacana mini hasil penggabungan dari beberapa kalimat, yang artinya setiap unsur pada tulisan/karangan panjang ada pada paragraf.
Paragraf biasa disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris paragraph, yang terbentuk dari kata Yunani, para grafeinPara yang berarti “sebelum” dan grafein yang berarti “menulis atau menggores”. Dulu kata ini hanya sebuah nama untuk tanda yang diletakkan di depan garis sebagai ciri awal paragraf. Sedangkan kata alinea diserap dari bahasa Belanda yang secara etimologi berasal dari kata latin a linea yang berarti “mulai dari garis baru”.

Syarat-Syarat Paragraf yang Baik

Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan ide atau gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Maka dari itu, ada beberapa hal atau prasyarat agar suatu paragraf dikatakan baik, yaitu:
  1. Kesatuan. Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
  2. Kepaduan (koherensi). Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.
  3. Lengkap (memadai) . Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang atau mendukung kejelasan kalimat topik atau pokok pikiran paragraf. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Pembaca berharap akan menemukan semua informasi yang keterkaitan dengan pokok pikiran paragraf secara memadai.
Banyak orang salah dalam mengartikan paragraf karena terkecoh oleh cara penulisan paragraf yang biasanya kalimat pertama menjorok ke dalam beberapa ketukan (space bar) dari margin kiri atau adanya spasi antara paragraf satu dengan yang lain. Cara penulisan tersebut bukanlah penanda yang hakiki sebuah paragraf.
Keterampilan menulis paragraf yang baik bukan muncul secara spontan atau pun diturunkan secara turun-temurun, tetapi suatu keterampilan yang membutuhkan suatu pelatihan yang rutin dan terus-menerus. Semakin rajin berlatih keterampilan menulis semakin meningkat.

Tidak ada komentar: