BEBERAPA HAL
YANG PERLU DIERHATIKAN OLEH KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DI RUMAH
1. Memberikan
kegiatan / kesibukan dengan membuat jadwal sehari-hari dengan tujuan agar klien
tidak melamun
2. Selalu
menemani dan tidak membiarkan penderita sendirian dan melakukan
kegiatan,misalnya : makan bersama ,bekerja bersama ,berpergian.
3. Meminta
keluarga atau teman untuk menyapa klien ,jika klien mulai menyendiri atau
berbicara sendiri
4. Mengajak ikut
aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat .misalnya : pengajian ,kerja
bakti .
5. Berikan pujian
,atau umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan
pasien.
6. Kontrol
suasana lingkungan dan hindari pembicaraan yang dapat memancing terjadinya
marah
7. Mengerti
tanda-tanda munculnya sebagai gejalah kekambuhan.
8. Jika klien
malas minum obat ,anjurkan untuk minum obat secara halus dan empati .Hindari
tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien .
9. Segera kontrol
kerumah sakit jiwa ,jika muncul perubahan prilaku yang menyimpang atau obat
habis.
10. Mengontrol
minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter.
Bagaimana cara menghadapi
pasien yang marah?
Ruang konsultasi merupakan ruangan yang penuh dengan cerita menarik,
khususnya dari pasien. Ketika pasien tidak bisa mengontrol emosi, dokter dan
perawat terkadang perlu mengatasinya dengan komunikasi terapeutik. Berikut
beberapa tips bagaimana Anda bisa menangani pasien atau anggota keluarga pasien
yang marah:
1.
Mempersiapkan diri
Ketika menghadapi orang sakit,
Anda mungkin akan menemukan berbagai reaksi emosi. Sesaat setelah mulai
bekerja, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi ketidaknyamanan yang
mungkin muncul. Anda juga perlu mengidentifikasi kapan sesuatu akan berubah
menjadi buruk, mengikuti bahasa tubuh pasien.
2. Tunjukkan
empati
Ketika ada pasien marah, cara
terbaik menghadapinya adalah mendengarkan dan menunjukkan empati daripada ikut
berdebat dan berargumen. Sulit mengetahui akar penyebab kemarahan, bisa jadi
karena mereka sedang kesakitan, ketakutan, atau hal lain. Dokter perlu tetap sabar
dan mendengarkan keluhan pasien mereka, meskipun kadang tidak masuk akal. Agar
bisa melakukannya, cobalah posisikan diri Anda di posisi mereka dan rasakan
sakit yang mereka rasakan. Anda mungkin tidak perlu menghiraukan ketika mereka
mengeluarkan kata-kata kasar ke diri Anda.
3. Hati-hati
dalam berbicara
Kata-kata dokter bisa dijadikan
alat oleh pasien. Dalam situasi marah, dokter perlu berhati-hati saat
berbicara, sehingga tidak memperparah situasi. Kata-kata memiliki kekuatan,
jadi daripada memperpanas kemarahan, Anda mungkin bisa membiarkan pasien Anda
mencurahkan dan menyampaikan perasaan mereka. Dengan cara bicara yang benar,
Anda mungkin bisa menemukan alasan frustasi dan kemarahan mereka, darimana itu
berasal dan menyelesaikan akar permasalahannya.
4. Jangan
menghiraukan perasaan mereka
Tidak ada pasien marah yang suka
dihiraukan oleh dokter atau perawat. Tenaga kesehatan justru perlu memberi
perhatian khusus ke pasien ini. Cara Anda menunjukkan respek akan menunjukkan
kepedulian Anda terhadap situasi yang sedang mereka hadapi. Ini juga bisa
dianggap sebagai perlindungan diri, untuk mencegah keluhan atau komentar
negatif di media sosial.
5. Hiburlah
mereka
Jika Anda telah berusaha
meredakan amarah pasien dan tidak berhasil, biarkan saja pasien marah. Tidak
ada orang yang sempurna, dan jika pasien ingin marah, biarkan mereka sedikit
marah, karena Anda tahu Anda telah memberi yang terbaik dan Anda tahu tidak Ada
lagi yang bisa Anda lakukan. Ingatlah untuk tetap tenang dan berusaha menghibur
mereka, dan sampaikan bahwa Anda memahami perasaan mereka. Biarkan
keberuntungan, pelampiasan, dan waktu - akan menyelesaikannya. MIMS
Tips Sederhana untuk Menghadapi Orang Dengan Skizofrenia (ODS)
Apakah friends punya kenalan, sahabat atau keluarga yang
menderita gangguan kejiwaan Sebelum friends menghadapi ODS sebaiknya friends menyiapkan diri terlebih dahulu. Jika menghadapi ODS yang marah, friends tidak boleh ikut marah. Friends tidak perlu takut saat berhadapan dengan mereka. Ingat, friends ingin menolong mereka! Friends bisa memahami bahwa apapun yang ODS lakukan saat ini adalah bagian atau gejala dari penyakitnya. Saat berhadapan dengan ODS jangan sampai friends menjudge mereka. Stigma buruk akan semakin memperburuk keadaan mereka. Friends bisa mendekati ODS seperti orang pada umumnya. Jangan menjudge, coba dengarkan saja apa keluhan mereka. Orang dengan masalah kejiwaan atau orang yang terpuruk dalam masalah akan lebih merasa diperhatikan ketika friends dapat mendengarkan dengan baik. Usahakan friends bicara seperlunya. Ketika ingin menghadapi, mengajak ngobrol atau mengajak ODS beraktivitas, friends sebaiknya mencari waktu yang tepat dan tetap tenang. Friends sebaiknya tidak berlaku seperti menggurui atau bossy terhadap ODS ya, tetapi bicaralah seperlunya, dengarkan mereka dengan baik. Ketika friends bicara dengan ODS, friends dapat menggunakan cara komunikasi yang bertanya bukan menasehati tapi open ended question. Contoh ended question: “Kamu cerai ya sama suamimu?” Penderita gangguan jiwa mungkin hanya akan jawab “Ya”. Tapi… Tapi jika friends bertanya dengan open ended question. Contoh: “Bisa kamu ceritakan hubunganmu dengan suamimu?” Dia mungkin akan cerita panjang lebar.
Sikap tubuh juga perlu diperhatikan ketika friends berhadapan atau bersama ODS. Sebaiknya sikap SOLER. Apa itu SOLER? SOLER adalah singkatan dari Sit Opposite (duduk berhadapan), Open Position (posisi terbuka), Lean Forward (tubuh ke arah depan), Eye Contact (Kontak Mata) dan Relax (santai). Sikap atau posisi SOLER tersebut memungkinkan friends dapat melihat dan mendengar semua perilaku dan perkataan ODS tersebut. Bagaimana kalau ODS tiba-tiba marah atau mengamuk saat bersama friends? Tentunya, Friends jangan ikut marah atau mengamuk. Jika ODS hendak melakukan kekerasan, friends bisa menghindar atau meminta bantuan saudara atau keluarga ODS tersebut untuk menenangkannya. Apabila ODS gaduh gelisah (teriak, marah, memukul, mencederai diri atau orang lain), ini sudah termasuk kondisi gawat darurat dalam psikiatri. Keadaan gaduh gelisah ODS menunjukkan bahwa ODS tersebut harus dirawat di Rumah Sakit, so serahkan ke profesional kesehatan saja.
Bagaimana cara membawa ODS yang perlu perawatan medis ke RS sedangkan ODS tersebut tidak mau diajak baik-baik? Friends bisa meminta bantuan tenaga medis. Teleponlah ambulans penjemputan pasien. Tenaga medis biasanya akan datang dalam tim dan siap dengan fiksasi mekanik dan kimiawi jika dibutuhkan. Fiksasi mekanik yaitu dengan cara pasien diikat sementara hingga pasien tenang kemudian dilepas. Fiksasi kimiawi dengan cara disuntik obat. Fiksasi tersebut diberikan dalam keadaan tertentu seperti pada saat ODS gaduh dan gelisah.
60 Tips untuk Menolong Penderita Skizofrenia
Tips untuk membantu Orang Dengan Skizofrenia(ODS) -
Bagian I
· Tips untuk Mengatasi Krisis
· Tips untuk Berkomunikasi
· Tips untuk Menghindari Kambuh
· Mengelola Batasan
· Bagaimana Bersikap terhadap Orang yang menderita
Penyakit Otak seperti Skizofrenia
· Tips untuk Hidup erdampingan dengan anggota
Keluarga yang ODS
Bila anda memiliki anggota keluarga yang menderita
gangguan Neuro Biologis("NBD", Neuro Biological Disorder sebelumnya
disebut mental illness), ingatlah poin-poin berikut:
1. You cannot cure a mental disorder for a family
member.
Anda tidak dapat menyembuhkan gangguan jiwa pada
anggota keluarga anda
2. Despite your efforts, symptoms may get worse, or
may improve.
Meski anda sudah berusaha bisa saja gejala menjadi
lebih buruk atau membaik
3. If you feel much resentment, you are giving too
much.
Kalau anda merasa kecewa, mungkin anda memberi
terlalu banyak
4. It is as hard for the individual to accept the
disorder as it is for other family members.
Sulit untuk menerima gangguan ini bagi penderita
maupun anggota keluarganya
5. Acceptance of the disorder by all concerned may
be helpful, but not necessary.
Menerima gangguan/penyakit ini bagi semua pihak yg
berkepentingan mungkin berguna, tapi tidak terlalu perlu
6. A delusion will not go away by reasoning and
therefore needs no discussion.
Suatu Delusi tidak akan hilang dengan mendebatnya
maka tidak begitu perlu untuk dibahas
7. You may learn something about yourself as you
learn about a family member's mental disorder.
Anda dapat belajar tentang diri anda sendiri saat
anda belajar tentang anggota keluarga yg terkena gangguan mental
8. Separate the person from the disorder. Love the
person, even if you hate the disorder.
Jangan menilai penderita dari gangguan mentalnya,
kenalilah pribadinya yang sesungguhnya. Sayangi orangnya, meskipun mungkin anda
membenci gangguan mentalnya.
9. Separate medication side effects from the
disorder/person.
Bedakan efek samping pengobatan dari gangguannya
atau dari karakter penderitanya
10. It is not OK for you to be neglected. You have
needs & wants too.
jangan mengabaikan diri anda. Anda juga punya
kebutuhan dan keinginan-keinginan.
11. Your chances of getting mental illness as a
sibling or adult child of someone with NBD are 10-14%. If you are older than
30, they are negligible for schizophrenia.
Peluang terkena penyakit mental sebagai saudara
atau orang dewasa anak orang dengan NBD(Nerurobiologic Disorder) adalah 10-14%.
Jika Anda lebih tua dari 30, kans untuk skizofrenia lebih kecil.
12. Your children's chances are approximately 2-4%,
compared to the general population of 1%.
kemungkinan anak anda terkena sekitar 2-4%,
dibandingkan dengan populasi umum sebesar 1%.
13. The illness of a family member is nothing to be
ashamed of. Reality is that you may encounter discrimination from an apprehensive
public.
Tak perlu malu jika anggota keluarga terkena
penyakit ini. Namun realitasnya, anda mungkin menghadapi diskriminasi dari
masyarakat sekitar anda.
14. No one is to blame.
Tidak ada yg harus disalahkan
15. Don't forget your sense of humor.
Jangan lupakan selera humor anda
16. It may be necessary to renegotiate your
emotional relationship.
Mungkin perlu untuk menegosiasikan/mengatur
hubungan emosional Anda
17. It may be necessary to revise your
expectations.
Mungkin perlu untuk merevisi/sedikit mengubah
harapan Anda
18. Success for each individual may be different.
Kesembuhan tiap2 individu mungkin berbeda
19. Acknowledge the remarkable courage your family
member may show dealing with a mental disorder.
Apresiasi keberanian yang luar biasa seluruh
anggota keluarga Anda mungkin akan muncul saat berurusan dengan gangguan
mental.
20.Your family member is entitled to his own life
journey, as you are.
Setiap anggota keluarga berhak untuk menentukan
cara hidupnya sendiri, demikian juga Anda.
21. Survival-oriented response is often to shut
down your emotional life. Resist this.
Respon bertahan hidup(survival) yang anda miliki
seringkali menutup kehidupan emosional Anda. Lawan itu.
22. Inability to talk about feelings may leave you
stuck or frozen.
Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan dapat
meninggalkan Anda terjebak atau beku secara emosional.
23. The family relationships may be in disarray in
the confusion around the mental disorder.
Hubungan keluarga mungkin berantakan dalam kebingungan
karena mengalami masalah gangguan mental.
24. Generally, those closest in sibling order and
gender become emotionally enmeshed, while those further out become estranged.
Umumnya, orang-orang terdekat, dalam urutan saudara
kandung dan jender menjadi terlibat secara emosional, sebaliknya mereka yg
hubungannya jauh menjadi makin asing
25. Grief issues for siblings are about what you
had and lost. For adult children the issues are about what you never had.
Masalah kesedihan bagi saudara kandung adalah
tentang apa yang Anda miliki dan yg hilang. Untuk yg masih remaja kesedihannya
adalah karena banyak kesempatan yang hilang.
26. After denial, sadness, and anger comes
acceptance. The addition of understanding yields compassion.
Setelah penolakan, kesedihan, dan kemarahan
datanglah penerimaan. Suatu berkah pemahaman yang akhirnya melahirkan rasa
welas asih.
27. The mental illnesses, like other diseases, are
a part of the varied fabric of life.
Macam-macam penyakit mental, bagai
penyakit-penyakit lain, ialah sebuah bagian struktur banyak macam variasi alur
kehidupan.
28. Shed neurotic suffering and embrace real
suffering.
Tanggalkan penderitaan batinmu dan terima dengan
ikhlas kenyataan derita kehidupan ini29. The mental illnesses are not on a
continuum with mental health. Mental illness is a biological brain disease.
Berbagai jenis penyakit mental itu tidak sertamerta
berada pada sebuah rangkaian dengan kesehatan jiwa saja. Gangguan mental bisa
merupakan gangguan biologis pada otak
30. It is absurd to believe you may correct a
physical illness such as diabetes, the schizophrenias, or manic-depression with
talk, although addressing social complications may be helpful.
Kalo ada yang bilang bisa menyembuhkan total
penyakit fisik seperti diabetes adalah omong kosong, demikian juga menyembuhkan
skizofrenia atau manik-depresi dengan curhat, meskipun menangani masalah
keruwetan sosial yang ada mungkin dapat membantu
31. Symptoms may change over time while the
underlying disorder remains.
Gejala dapat berubah dari waktu ke waktu, sementara
gangguan yang mendasarinya tetap ada
32. The disorder may be periodic, with times of
improvement and deterioration, independent of your hopes or actions.
Gangguan mungkin dapat kambuh berkala, kadang ada
perbaikan dan kemunduran silih berganti, meski apapun usaha dan harapan anda.
33. You should request the diagnosis and its
explanation from professionals.
Mintalah pendapat dan penjelasan dari
AHLI/PROFESIONAL(psikiatri) tentang diagnosis yg anda alami
34. Schizophrenia may be a class of disorders
rather than a single disorder.
Skizofrenia lebih merupakan sekelompok gangguan
daripada satu gejala tunggal saja
35. Identical diagnoses does not mean identical
causes, courses, or symptoms.
Hasil diagnosa yg identik(sama) tidak brarti
penyebab, riwayat ataupun gejalanya sama. Kondisi tiap pasien berbeda meski
diagnosisnya sama.
36. Strange behavior is symptom of the disorder.
Don't take it personally.
Tingkah laku yang aneh adalah gejala penyakit ini.
Jangan terlalu dimasukkan ke hati.
37. You have a right to assure your personal
safety.
Anda juga harus memikirkan keamanan diri anda
sendiri
38. Don't shoulder the whole responsibility for
your mentally disordered relative.
Jangan menanggung tanggung jawab seluruhnya di pundak
anda sendirian
39. You are not a paid professional case worker.
Work with them about your concerns. Maintain your role as the sibling, child,
or parent of the individual. Don't change your role.
Anda bukan perawat profesional. Pecahkan masalah
dengan bantuan para ahli/professional. Jagalah peran anda tetap sebagai
saudara, anak atau orangtua si individu jangan ubah peran anda.
40. Mental health professionals, family members,
& the disordered all have ups and downs when dealing with a mental disorder.
Para profesional kesehatan jiwa, anggota keluarga
dan ODS semuanya tidak luput dari mengalami pasang surut dalam menangani
gangguan mental.
41. Forgive yourself and others for mistakes made.
Maafkanlah diri anda dan orang lain untuk kesalahan
yg pernah di buat.. Penuhi hati anda dengan kemurahan hati
42. Mental health professionals have varied degrees
of competence.
Para ahli kesehatan mental memiliki berbagai
tingkat kompetensi yang berbeda2
43. If you can't care for yourself, you can't care
for another.
Jika anda tidak bisa menjaga/merawat diri anda
sendiri anda tidak akan bisa menjaga/merawat orang lain
44. You may eventually forgive your member for
having Mental Illness.
Pada akhirnya anda mungkin akan dapat juga
memaafkan anggota anda karena mengalami gangguan mental
45. The needs of the ill person do not necessarily
always come first.
Kebutuhan orang sakit tidak harus selalu
dinomorsatukan.
46. It is important to have boundaries and set
clear limits.
Penting untuk mempunyai batasan-batasan dan
mengatur batasan yg jelas.
47. Most modern researchers favor a genetic,
biochemical (perhaps interuteral), or viral basis. Each individual case may be
one, a combination, or none of the above
Sebagian besar peneliti modern mengungkapkan adanya
aspek biokimia, genetika (mungkin interuteral), atau virus sebagai penyebab.
Setiap kasus dapat merupakan satu, kombinasi, atau bukan salah satu dari
penyebab di atas
.
Predisposisi genetik mungkin akibat dari gen
tunggal bervariasi atau kombinasinya.
48. Learn more about mental disorders. Read some of
our recommended books like Surviving Schizophrenia: A Family Manual by Dr. E.
Fuller Torrey and Overcoming Depression by Dr. Demitris Papolos and J. Papolos.
Pelajari lebih lanjut tentang gangguan mental. Membaca
beberapa buku-buku terbaik kami seperti Surviving Schizophrenia:A Family Manual
oleh Dr E. Fuller Torrey dan Overcoming Depressions oleh Dr Demitris Papolos
dan J. Papolos.
49. From Surviving Schizophrenia:
"Schizophrenia randomly selects personality types, and families should
remember that persons who were lazy, manipulative, or narcisstic before they
got sick are likely to remain so as schizophrenic." And, "As a
general rule, I believe that most persons with schizophrenia do better living
somewhere other than home. If a person does live at home, two things are
essential--solitude and structure." And, "In general, treat the ill
family member with dignity as a person, albeit with a brain disease." And,
"Make communication brief, concise, clear and unambiguous."
Dari Surviving Skizofrenia: "Skizofrenia
secara acak memilih jenis kepribadian tertentu, dan keluarga harus ingat bahwa
orang-orang yang malas, manipulatif, atau narcisstic sebelum mereka jatuh sakit
tampaknya akan tetap demikian setelah jadi sebagai skizofrenia." Dan,
"Sebagai aturan umum, saya percaya bahwa kebanyakan orang dengan
skizofrenia lebih baik tinggal di suatu tempat lain selain rumah. Jika
seseorang tinggal di rumah, ada dua hal yang sangat penting - kesendirian dan
struktur." Dan, "Secara umum, memperlakukan anggota keluarga sakit
dengan harkat martabat sebagai manusia, meskipun ia menderita penyakit
otak." Dan, "Membuat selalu menggunakan komunikasi singkat, ringkas,
jelas dan tidak ambigu."
50. It may be therapeutic to you to help others if
you cannot help your family member.
Membantu orang lain dapat menjadi terapi untuk anda
jika anda tidak dapat membantu anggota keluarga anda sendiri.
51. Recognizing that a person has limited
capabilities should not mean that you expect nothing of them.
Menyadari bahwa seseorang memiliki kemampuan yang
terbatas seharusnya tidak berarti bahwa anda tidak dapat mengharapkan apa-apa
dari mereka.
52. Don't be afraid to ask your family member if he
is thinking about hurting himself.
A suicide rate of 10% is based on it happening to
real people. Your own relative could be one. Discuss it to avoid it.
Jangan takut untuk bertanya pada anggota keluarga
Anda jika dia berpikir untuk menyakiti dirinya sendiri. Tingkat bunuh diri
sebesar 10% benar terjadi. Keluarga anda mungkin saja salah satunya. Diskusikan
hal itu untuk menghindarinya.
53. Mental disorders affect more than the
afflicted.
Gangguan mental mempengaruhi lebih luas daripada
dari sekedar keluarga yang terlibat
54. Your conflicted relationship may spill over
into your relationships with others. You may unconsciously reenact the
conflicted relationship.
Konflik anda mungkin mempengaruhi dalam hubungan
anda dengan orang lain. Anda mungkin tidak sadar melakukannya.
55. It is natural to experience a cauldron of
emotions such as grief, guilt, fear, anger, sadness, hurt, confusion, etc. You,
not the ill member, are responsible for your own feelings.
Hal yang wajar mengalami penurunan/ketidakstabilan
emosi seperti kesedihan, rasa bersalah, takut, marah, sedih, sakit hati,
kebingungan, dll. Anda sendirilah, dan bukan si penderita, yang bertanggung
jawab atas perasaan anda sendiri.
56. Eventually you may see the silver lining in the
storm clouds: increased awareness, sensitivity, receptivity, compassion,
maturity and become less judgmental, self-centered.
Akhirnya, Anda dapat melihat seberkas kilatan
cahaya perak gemerlap di tengah hamparan awan badai: meningkatnya kesadaran,
kepekaan, penerimaan, kasih sayang, kematangan dan menjadi kurang sikap menghakimi
dan egois.
57. Allow family members to maintain denial of the
illness if they need it. Seek out others whom you can talk to.
Biarkan anggota keluarga untuk tetap mempertahankan
penyangkalan mereka terhadap penyakit ini jika mereka memerlukannya. Carilah
orang lain yang lebih bisa Anda ajak bicara.
58. You are not alone. Sharing your thoughts and
feelings with others in a support group is helpful and enlightening for many.
Anda tidak sendirian. Berbagi pikiran dan perasaan
anda dengan orang lain dalam suatu kelompok pendukung akan membantu dan memberi
pencerahan bagi banyak orang.
59. The mental disorder of a family member is an
emotional trauma for you. You pay a price if you do not receive support and
help.
Gangguan mental pada anggota keluarga adalah trauma
emosional untuk anda. Anda harus siap menanggung resiko jika anda tidak
menerima dukungan dan bantuan.
60. Support KPSI and the search for a cure!
TIPS UNTUK MENGATASI KRISIS
(Berikut ini adalah panduan dari Washington State
AMI melalui AMI Hamilton County, Ohio. Menyarankan tentang cara menangani
anggota keluarga yang menjadi psikotik. Perhatikan bahwa setiap orang adalah
berbeda dan saran ini mungkin tidak berlaku begitu saja bagi semua orang.)
Ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi atau
menghindari andadari masalah besar. Anda perlu merenenungkan kembali setiap
peningkatan gejala psikotik dan memberikan perlindungan dan dukungan kepada
ODS. Ingat: Banyak hal yang berjalan lebih baik jika diungkapkan secara lembut
dan dalam kalimat sederhana.
Jarang sekali seseorang tiba-tiba kehilangan total
kontrol pikirannya, perasaan, dan perilaku. Tanda-tanda peringatan meliputi:
pola tidur yang kurang, keasyikan ritual dengan kegiatan tertentu, kecurigaan
berlebihan, kemarahan tak terduga, dll. Selama tahap awal kadang-kadang krisis
dapat dicegah. Jika orang tersebut telah berhenti memakai obat, doronglah untuk
kembali berkunjung ke dokter. Semakin psikotik si pasien, semakin kecil
kemungkinan anda akan berhasil. Percaya pada perasaan anda. Jika Anda merasa
takut, segeralah mengambil tindakan.
Tugas Anda adalah untuk membantu pasien mendapatkan
kembali kontrol. Jangan melakukan apa pun untuk mebangkitkan kemarahannya.
Pasien mungkin ketakutan oleh pengalaman subjektif kehilangan kontrol atas
pikiran dan perasaannya. "Suara" mungkin memberikan perintah yang
mengancam hidup: pesan mungkin berasal dari lampu, ruangan bisa diisi dengan
asap beracun, ular dapat merangkak pada jendela. Menerima kenyataan bahwa
pasien dalam keadaan realitas yang "berubah" dan bisa "bertindak
keluar" mengikuti halusinasinya, misalnya menghancurkan jendela untuk
menghancurkan ular. Adalah penting bahwa anda tetap tenang. Jika anda seorang
diri, teleponlah seseorang untuk tinggal bersama anda sampai tiba bantuan
profesional.
Pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit.
Cobalah untuk meyakinkan dia untuk pergi secara sukarela; hindari kesan
menggurui atau otoriter. Jika perlu, mengambil langkah-langkah untuk memulai
proses membujuknya menempuh pengobatan. Jika ada indikasi, panggil polisi,
tetapi mengatakan pada mereka untuk tidak mengayunkan senjata. Jelaskan bahwa
saudara atau teman anda secara mental sakit dan anda yang memanggil mereka
untuk membantu bila diperlukan saja.
JANGAN MENGANCAM - ini dapat ditafsirkan sebagai
sebuah bentuk kekuasaan dan meningkatkan rasa takut atau perilaku menyerang.
JANGAN MEMBENTAK/TERIAK - Jika orang itu tidak
mendengar, mungkin sedang terganggu."suara-suara" lain
JANGAN MENGKRITIK - Hal ini akan memperburuk
keadaan, tidak membuat lebih baik.
JANGAN CEKCOK DENGAN ANGGOTA KELUARGA LAINNYA -
saat membahas "strategi terbaik" atau saling menyalahkan. Ini bukan
waktunya untuk membuktikan sesuatu.
JANGAN MEMANCING PASIEN-Hingga mengamuk; konsekuensinya
dapat tragis.
JANGAN BERDIRI DI HADAPAN PASIEN-Jika dia duduk.
Sebaliknya, duduklah
HINDARI KONTAK MATA YANG TERUS MENERUS ATAU
MENYENTUHNYA
PENUHI PERMINTAAN - Itu tidak membahayakan atau
tanpa alasan. Ini memberikan penderita kesempatan untuk merasa agak
"menguasai keadaan”.
"
DON'T BLOCK THE DOORWAY-But keep yourself between
the patient and an exit.
JANGAN MENGKUNCI/MENGHALANGI PINTU-Tapi menjaga
diri antara pasien dan jalan keluar.(Ini berlaku secara harfiah dan juga dalam
berkomunikasi dengan ODS)
Berikut adalah beberapa Tips lebih Penanggulangan
seseorang yang memiliki gangguan neurobiologis. Beberapa dari AMI / April,
sebagian oleh Dr Gil Tunnell di Bellevue, dan beberapa dari Marion Burns di
Kings Park.
1. Perlahan. Pemulihan butuh waktu. Istirahat
adalah penting. Segalanya akan membaik pada waktunya sendiri.
2. Stimulasi Kurang. Tetap tenang. Antusiasme
adalah normal. Nada suara tidak tinggi! Perselisihan adalah normal. Tetap
turunkan juga Nada suara mu!
3. Beri mereka ruang. Waktu jeda sangat penting
bagi semua orang. Tidak apa-apa untuk menawarkan. Tidak apa-apa juga untuk
menolak.
4. Tetapkan batas dan struktur. Setiap orang perlu
tahu apa aturannya. Sebuah peraturan yang baik supaya menjaga hal-hal lebih
tenang.
5. Biarkan beberapa hal gagal. Abaikan apa yang
anda tidak dapat ubah. Jangan abaikan kekerasan!
6. Tetap sederhana. Katakanlah apa yang harus anda
katakan dengan jelas, dengan tenang dan positif.
7. Ikuti perintah dokter. Ambil obat seperti yang
diresepkan. Ambil hanya obat yang diresepkan.
8. Bersosialisasi dan jalankan usaha/urusan anda
seperti biasa. Membangun kembali rutinitas keluarga secepat mungkin. Tetap
berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman. Pergilah liburan.
9. Jangan gunakan obat2an secara ilegal, narkoba
atau alkohol. Mereka membuat gejala lebih buruk.
10. Menangkap tanda-tanda awal kambuh. Catatan
perubahan seperti ketakutan yg tidak sesuai, jengkel, dll.
11. Selesaikan masalah langkah demi langkah.
Melakukan perubahan secara bertahap. Mengerjakan satu hal pada suatu waktu.
12. Turunkan target harapan, sementara waktu.
Gunakan ukuran pribadi. Bandingkan bulan ini dengan bulan lalu daripada tahun
lalu atau tahun yang akan datang.
Cara Menghindari Kekambuhan
1. Menyediakan lingkungan yang terstruktur,
mendukung, toleran, rendah stres. Atur dengan jelas harapan perilaku dan
memeriksanya dengan hati-hati. Berikan tugas dengan jelas, tapi harapan tetap
moderat. Belajar berharap dan mentolerir beberapa hal yg takberjalansesuai
rencana. Menyusun sekumpulan kegiatan rutin rumah tangga dengan jam kerja untuk
makan, tugas, dan kegiatan lainnya.
2. Menjaga suasana rumah setenang mungkin. Setiap
anggota keluarga harus dapat mengungkapkan pendapatnya sendiri dan
diperkenankan untuk menyelesaikan apa yang mereka katakan. Jangan berusaha
"membaca pikiran" apa yang anggota keluarga lain pikirkan atau
rasakan. Biarkan setiap anggota keluarga untuk berkomunikasi dengan anggota
keluarga lainnya. Jangan minta saudara untuk memberitahu kakak. Lakukan
sendiri. Saling mengingatkan untuk hal itu.
3. Jangan terlalu melibatkan diri secara emosional
dengan keluarga anda. Beri mereka ruang psikologis dan fisik (contoh:
membiarkan mereka pergi ke kamar mereka atau berjalan-jalan). Jaga agar kritik dan
pujian berlebihan seminimum mungkin. Jangan terlalu ikut campur terhadap
pikiran atau perasaan ODS yg sakit, seperti berkata, "Kamu pasti nggak
suka pekerjaan kayak gitu" atau "Itu bukan loe banget deh".
Cukup berharap bahwa mereka akan beristirahat dan memiliki jeda lebih panjang
dan menikmati perilaku mereka yang rada beda sedikit tetapi tidak berbahaya.
Biarkan saja. Mengambil sikap "ketidakpedulian(cuek dikit)" dan
kurangi menyoroti detil2 pada perilaku orang sakit itu.
4. Beri batas pada perilaku kasar, memusuhi atau
aneh. Seringkali perilaku menyimpang atau delusi verbal akan berkurang jika ia
diperingatkan, dalam cara yang non-emosional, bahwa hal itu tidak pantas
dilakukan. Jika keluarga anda memiliki ide-ide paranoid (seperti mereka merasa
ada orang yang ingin menyakiti) jangan membantah mereka soal itu. Cukup
bersimpati, mengatakan hal itu pasti menjengkelkan merasa seperti itu. Katakan
dengan sangat jelas, tetapi tenang terhadap konsekuensi dari perilaku
mengganggu, memusuhi, atau agresif.
5. Bantuan dalam memberikan stimulasi dan
perawatan. Kenali perubahan tanda pada mereka siap untuk kemungkinan lebih
buruk atau membutuhkan bantuan jika ia kelihatan menjadi kurang baik. Beritahu
dokter, terapis, dll dari perubahan kondisi ODS. Memberikan stimulasi tanpa
stres. Kunjungan, wisata, dll yang baik hanya jika ODS tertarik dan dapat
menerima. Menemukan hal ini adalah prosedur trial and error. Keluarga dapat
membantu mengeksplorasi program-program masyarakat yang tersedia. Dukung
kegiatan-kegiatan ini, karena ini akan mendukung pemulihan keluarga anda.
.
6. Jaga dirimu baik-baik. Keluarga harus mengurus
diri sendiri. Bagi rasa frustrasi anda dengan orang lain. Bergabunglah dengan
Kelompok Pendukung di lokasi anda. Nikmati dunia luar juga. Janganlupakan hobi
anda. Tingkatkan kontak sosial anda. Pastikan semua anggota keluarga memiliki
kebutuhan mereka bertemu, bukan hanya dengan orang yang sakit.
7. Ingat: Masa depan tidak dapat diprediksi dan
fokus pada saat ini. Kurangi harapan untuk pemulihan dengan cepat. Kurangi
tekanan pada pasien untuk bekerja. Ubah keseluruhan harapan dan tentukan
keseimbangan yang wajar antara realisme dan harapan.
Kemampuan Berkomunikasi
Komunikasi yang efektif dengan penderita
skizofrenia sangatlah penting karena mereka begitu mudah terpengaruh terhadap
lingkungan eksternal. Terampil berkomunikasi dapat membuat perbedaan besar
dalam kemampuan pasien dan keluarga untuk menyelesaikan masalah-masalah
kehidupan sehari-hari
Komunikasi yang baik melibatkan:
1. Tahu kapan berkomunikasi
2. Tahu apa yang dikomunikasikan
3. Tahu bagaimana berkomunikasi
Kapan waktu yg tepat
Jangan membicarakan sesuatu yang penting saat anda
sedang marah atau kesal. Sulit untuk berpikir jernih, dengarkan dengan baik,
dan fokus pada solusi konstruktif. Sebelum berbicara dengan sanak keluarga
anda, mengambil waktu sebanyak mungkin karena anda harus tenang.
Apa yang harus dikomunikasikan
Schiophrenia adalah gangguan serius yang
mempengaruhi tidak hanya pasien tetapi yang orang lain di sekitar pasien,
biasanya ada beberapa area masalah pada anggota keluarga. Mengangkat berbagai
masalah sekaligus akan merepotkan sanak keluarga Anda, jadi yang terbaik untuk
memilih satu masalah pada suatu waktu. Pilih salah satu area masalah yang
sangat penting, kemudian fokus pada perilaku tertentu yang ingin anda ubah
bersama keluarga anda.Untuk contoh, katakanlah, "John, tolong berhenti
menyetel radio terlalu keras setelah jam 10 malam.” Jangan berkata, "John,
kau terlalu berisik di malam hari."
Bagaimana Cara Berkomunikasi
Komunikasi memiliki dua tingkat, verbal dan
nonverbal. Komunikasi verbal adalah apa yang sebenarnya Anda katakan. Buat
komunikasi verbal anda sederhana, singkat, dan spesifik (jelas). Komunikasi
nonverbal mengacu pada bagaimana Anda mengatakannya - nada suara, postur,
kontak mata, ekspresi wajah, dan jarak antara pelaku-pelakunya secara fisik.
Pesan "nonverbal" yang datang seringkali lebih penting daripada pesan
“verbal”.
Panduan untuk komunikasi non-verbal:
1. Berada dekat dengan lawan bicara Anda, tapi
jangan mengambil/ mengganggu ruang pribadinya
2. Sampaikan kepentingan, urusan, dan perhatian
yang tajam melalui postur tubuh dan ekspresi wajah Anda.
3. Jaga kontak mata dengan lawan bicara Anda.
4. Bicaralah dengan tenang dan jelas.
Mengekspresikan perasaan-perasaan positif.
1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan tepat mengenai perlakuan orang
itu yang membuat Anda senang.
3. Katakan mengenai perilaku orang itu yang
mempengaruhi perasaan Anda. (contoh yang kurang baik: “saya senang berada di
rumah ini”; contoh yang baik: “saya sangat senang karena kamu telah
membersihkan dapur dengan baik seperti ini.”)
Mengekspresikan perasaan negatif.
1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan jelas mengenai kelakuan orang
yang membuat Anda risau/ marah.
3. Katakan bagaimana hal itu mempengaruhi perasaan
Anda.
4. Sarankan bagaimana orang dapat mencegah hal ini
terjadi di masa depan. (contoh yang kurang baik: "Anda orang yang
menakutkan” "Saya ngeri deket-deket anda"; contoh yang baik: “Anda membuat
saya gugup saat Anda mondar-mandir di sekitar ruangan ini")
Aktif mendengarkan
1. Perhatikan si pembicara.
2. Ikut serta pada apa yang dikatakan oleh
pembicara.
3. Anggukan kepala sambil berkata “ya, ya..”
4. Jika kurang jelas mengenai isi pembicaraan,
ajukan pertanyaan padanya.
5. Simak apa yang dikatakan oleh pembicara.
Berikut adalah contoh-contoh bahasa positif yang
dapat Anda gunakan dengan seseorang yang mengalami ODS (Di luar negeri disebut
NBD - NeroBiologic Disorder)
Dari Dick dan Betsy Greer, pernyataan-pernyataan
berikut ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan seorang ODS
PERNYATAAN-PERNYATAAN yang MENDORONG
Frase yang menyatakan keyakinan
"Saya tahu kamu akan baik-baik saja."
“Kamu bisa mengatasinya."
“Saya percaya kamu akan menyelesaikannya. Kamu
pasti akan berhasil!"
Frase yang mengenali upaya dan perbaikan:
"Coba lihat berapa banyak yang kamu capai
sejauh ini."
"Lihat, kamu sudah melakukan banyak hal dalam
pekerjaan ini.”
"Sepertinya kamu membuatnya dengan usaha
sungguh-sungguh."
"Kamu membutuhkan waktu yang lama untuk
memikirkan hal ini.”
"Kamu telah melakukan lebih dari yang kamu
sadari."
"Jika kamu memperhatikan perkembanganmu, kamu
akan melihat bahwa....“ (hal-hal yang spesifik)
"Ini membutuhkan banyak sekali keberanian
untuk kamu bisa melewatinya”
Frase yang menampilkan penerimaan:
"Saya menyukai cara kamu untuk melakukan
pendekatan hal itu.”
"Saya sangat senang kamu bisa menikmati proses
belajar."
"Saya sangat senang jika kamu merasa baik saat
kamu berhasil”
"Kamu tampak senang.. Saya senang untuk
kamu"
"Sejak kamu tidak puas, apa yang kamu lakukan
untuk mengatasi hal itu?’
“lalu, apakah kamu mau tambah lagi?”
"Aku tahu kamu benar-benar senang dengan itu.”
Frase yang mengakui penghargaan, kekuatan, dan
kontribusi:
"Saya benar-benar menghargai bantuanmu, ini
membuat pekerjaan saya jauh lebih mudah.”
“Dapat membuat segalanya selesai dengan baik”
"Idemu sangat membantu kami memikirkan
semuanya."
"Terima kasih, ini sangat membantu”
"Kami sangat membutuhkan bantuan, dan kamu
memiliki keahlian spesial yang kamu butuhkan itu.”
“Apakah kamu mau membantu? "
"Saya sangat senang mendengar apa yang kamu
katakan.. Hal ini sangat membantu"
"Saya bisa menggunakan semua bantuan yang Anda
mau tawarkan.
-- diambil dari the Family Reference Book of
AMI-Van Nuys.
BATAS-BATAS
(Atau “Mengapa kamu tidak perlu merasa jahan karena
hanya bisa membantu ODS sedikit saja”
Sebagai perawat(caregiver) seorang ODS, mungkin
pernah terlintas di pikiran anda:
"Karena ODS membutuhkan begitu banyak hal,
saya akan benar-benar melakukan semua yang dapat saya lakukan."
...atau...
"Karena orang lain sangat membutuhkan, saya
akan melakukan apapun yang mereka inginkan, kapan pun mereka inginkan, selama
yang mereka inginkan."
Bagaimanapun mengagumkannya gagasan tersebut, ini
akan menciptakan masalah dalam pengasuhan yang Anda lakukan. Berikut ini adalah
dua hal yang patut untuk diingat:
* Anda harus menetapkan batas-batas demi kepentingan
Anda sendiri.
Ya benar—bahwa orang lain membutuhkan Anda. Ya,
Anda dapat membantu, dan Ya, Anda dapat menemukan suatu makna saat
melakukannya. Namun, Tidak, Anda tidak perlu untuk melakukan semuanya. Tidak,
Anda tidak perlu melakukan hal-hal yang akan merugikan Anda.
Menjadi orang yang selalu ada dan membantu secara
terus-menerus buat orang lain membuat Anda tidak memiliki waktu untuk anda
memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Dan Anda juga memiliki kebutuhan yang penting
untuk dipenuhi. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan mendapati diri Anda
kelelahan, kelelahan bisa-bisa semangatmu sendiri yang padam.
Beberapa batasan yang harus anda atur bersifat
fisik. Beberapa hal nampak sederhana, beberapa hal yang lain berat untuk Anda
lakukan. Beberapa jam kadang terlalu panjang untuk Anda jalani. Sejumlah
pekerjaan tidak dapat Anda teruskan dengan perasaan yang lega.
Batasan lainnya, Anda atur mengenai emosional. Jika
Anda mengidentifikasi terlalu rumit mengenai sakit orang lain, atau perasaan
kuat lainnya, Anda akan membahayakan diri Anda sendiri jika memikulnya
sendirian. Tanggung jawab Anda adalah untuk menangani perasaan satu orang
saja—Anda.
Ingatlah juga bahwa mengatur batasan pengasuhan
Anda akan menciptakan ruang bagi pengasuh-pengasuh lainnya. Sanak saudara dan
kawan-kawan mungkin berharap mendapat bagian tugas-tugas ini. Ini merupakan
satu cara mengatasi hal-hal yang telah terjadi, dan satu cara mereka dapat
menunjukkan cinta kasih mereka.
* Anda harus menetapkan batasan untuk hal-hal milik
orang lain.
Satu cara Anda menghargai orang lain adalah untuk
memberikan ruang mereka sendiri. Mereka membutuhkan privasi seperti
sebelumnya—mungkin untuk membaca, merenung, atau menulis. Mereka mungkin
berharap untuk melihat ke luar jendela dan tidak melakukan apa-apa. Jika Anda
tidak menyediakan waktu sendiri ini, orang dalam pengasuhan Anda ini mungkin
tak cukup memiliki kekuatan untuk melakukannya.
Orang lain membutuhkan kemerdekaan untuk melakukan
hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri—sebagai penghargaan atas dirinya
sendiri, dan mungkin sebagai pemulihan selanjutnya. Jika Anda bersikeras untuk
melakukannya semua, orang lain akan memiliki sedikit kesempatan untuk
meregangkan atau menegangkan otot-otot mereka. Ada banyak jenis otot yang mereka
butuhkan untuk regang.
Batas-batas yang baik justru akan memberikan
manfaat tambahan lain: Anda bisa menjadi tujuan kehadiran dalam hidup mereka.
Pengetahuan Anda dapat lebih akurat dan respon Anda dapat lebih berguna.
Pada akhirnya, menetapkan batasan-batasan adalah
salah satu hal yang paling bijaksana yang dapat Anda lakukan. Hal ini bahkan
bisa menarik Anda lebih lagi dekat bersama-sama.
Sebuah kutipan yang diambil dari Bab 8: When You're
the Caregiver: 12 Things To Do If Someone You Care For Is Ill Or Incapacitated,
by James. E. Miller. (Courtesy VA/AMI)
Pamflet “World Schizophrenia Fellowship” #17
Skizofrenia: BAGAIMANA SEHARUSNYA SESEORANG
BERSIKAP?
Mungkin pertanyaan berikut terasa aneh:
"Bagaimana seharusnya seseorang bersikap terhadap orang dengan skizofrenia
atau gangguan semacamnya?” Kebanyakan orang tidak mengerti apa kesulitan
seseorang dengan gangguan tersebut dalam berkomunikasi. Masyarakat umum
kadang-kadang merasa malu dan takut untuk mengadakan percakapan dengan seseorang
yang memiliki penyakit mental. Pamflet ini mencoba untuk memberikan beberapa
petunjuk tentang bagaimana keluarga atau masyarakat umum berperilaku.
Kami belajar bahwa kami perlu untuk bicara dengan
tempo yang pelan dan jelas pada orang yang mengalami skizofrenia: untuk membuat
kalimat-kalimat pendek sehingga tidak terlalu rumit bagi mereka; untuk menunggu
dan memastikan apa yang kami bicarakan itu menyentuh orang itu.
Mengapa teknik ini berguna?
Seorang dengan skizofrenia menjawab: “Konsentrasi
saya sering mengambang sehingga saya hanya dapat mendengar sebagian dari
kalimat. Mungkin saya melewatkan dua atau tiga kata. Ini akan sangat sulit saya
mengerti. Baru-baru ini saya pergi pada acara keluarga. Ada keluarga lain dan
saya mendengar segala hal yang dikatakan semua orang pada semua orang lainnya.
Suara dan segala gerak orang-orang itu datang pada saya begitu dekat dan saya
mulai merasa sangat takut. Saya gelisah dan jengkel pada waktu bersamaan. Saya
merasa saya perlu melindungi diri saya dengan cara saya sendiri. Ayah saya
membawa saya untuk pergi ke tempat yang sunyi dan kami duduk dengan minum
secangkir teh. Kami tidak membicarakan apapun. Kami hanya duduk dan minum teh
kami dan saya mulai merasa tenang”
Struktur dan Instruksi
Kami telah disarankan bahwa orang dengan
skizofrenia membutuhkan struktur dalam hidup mereka; rutinitas merupakan
sesuatu yang membuat nyaman dan dapat diprediksi dan kemudian berguna bagi
seorang dengan kondisi medis yang sering membuat hidup mereka tidak terduga.
Saran ini berguna untuk membantu mereka membangun sebuah jadwal dan sejumlah
tugas-tugas untuk diselesaikan. Pada kurun waktu tertentu, harian atau
mingguan.
Apakah mungkin untuk mencapai hal ini?
Beberapa orang dengan skizofrenia sangat berkurang
kemampuannya atau kondisinya kadang menurun dari waktu ke waktu. Hal ini
membuat mereka tak selalu dapat mengikuti jadwal, meskipun ada manfaatnya untuk
mencoba mempertahankan rutinitas yang pasti. Bagaimanapun, saat keluarga Anda/
klien Anda/ kawan Anda mencoba untuk melakukan sesuatu tetapi tidak dapat
menyelesaikannya, atau melakukannya salah, tidak ada gunanya untuk mengatakan
berikut ini: “tidak bisakah kamu melakukan sesuatu dengan benar?” atau “biar
saya yang melakukannya!” bahkan ketika anda sangat frustasi. Pecahlah tugas
tersebut menjadi bagian-bagian yang sederhana untuk membuatnya menjadi mungkin
dapat terselesaikan dengan baik, dan untuk mendorong rasa berguna. Berikan
hanya satu instruksi pada satu waktu.
Memelihara Keseimbangan
Kadang anda merasa berjalan diatas sekeping kaca
retak ketika seseorang yang anda sayangi menderita schizophrenia. Pada saat
itu, anda harus mengumpulkan semua energi agar anda tetap dapat menjaga
kepercayaan mereka, sembari tetap menjaga keseimbangan yang ada dalam rumah.
Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu anda. Beberapa diantaranya juga
pastinya berguna ketika berinteraksi dengan masyarakat.
· Be Friendly - Tetap bersikap ramah/bersahabat
· Be Accepting - Menerima
· Be Encouraging - Teruslah menyemangati
· Make time to listen Sediakan waktu untuk
mendengarkan
· Include them -Libatkan penderita
· Treat them with respect - Perlakukan penderita
dengan rasa hormat
Hindari hal Berikut:
· Menggurui
· Bersikap kritis
· Memaksa penderita masuk dalam situasi yang
membuat mereka tidak nyaman
· Bersikap Murung
· Berdebat penderita, atau bertengkar dengan orang
lain ketika sedang ada ODS
· Menceramahi penderita, atau berbicara terlalu
banyak
· Menjebak diri sendiri dalam situasi sulit bersama
penderita.
Cepat atau lambat, ketika seseorang mengalami Sz
akan ada krisis yang muncul. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk
mengurangi atau menghindari terjadinya masalah lebih besar ketika muncul
krisis:
· Ingatlah bahwa anda tidak mungkin bisa
berargumentasi dengan penderita psikosis akut.
· Ingatlah bahwa penderita mungkin sedang ketakutan
dengan perasaan kehilangan kendali yang mereka alami.
· Jangan menunjukkan kemarahan atau kekesalan yang
anda rasakan
· Jangan berteriak
· Jangan gunakan sarkasme/kata-kata kasar sebagai
senjata.
· Kurangi distraksi/gangguan. Matikan TV, Radio,
mesin cuci, dll.
· Mintalah tamu yang biasa datang untuk tidak
berkunjung dulu – makin sedikit orang pada saat krisis, makin baik.
· Hindari kontak mata langsung yang terus menerus
dengan penderita
· Hindari menyentuh penderita
· Duduklah, dan minta penderita untuk duduk juga.
Ketika orang berpindah
Kadang, teman atau saudara akan pindah atau
mengubah situasinya sedemikian rupa tanpa memberitahu orang lain. Pekerja
social atau para praktisi gangguan mental seringkali menganjurkan para orang
tua untuk “membiarkan penderita mengambil tanggung jawab”, atau “ini akan
menjadi pengalaman baru untuk penderita”. Anjuran-anjuran ini membuka mata kita
kalau masih banyak orang dalam profesi perawat yang tidak mengerti sifat
skizofrenia. Kami ingin menganjurkan hal yang berbeda.
Dari pengalaman yang ada, kita tahu bahwa penderita
Sz seringkali tidak mampu mengambil tanggung jawab untuk menginformasikan
kondisi mereka ke orang lain. Jika kita mengharapkan itu terjadi, hali ini akan
berakhir dengan masalah yang lebih rumit yang harus diselesaikan ketika muncul
konsekuensi dari ketiadaan informasi ini. Misalnya: uang pensiun yang tidak
juga datang atau pembayaran yang tertunda. Uang sewa rumah tidak terbayarkan;
barang-barang yang ditinggalkan tanpa dijaga; rumah kotor, dll. Kami
mengajurkan untuk mengurus hal-hal ini dan jangan jadikan penderita
bertanggungjawab.
Tiap orang senang jika merasa bisa mengendalikan
hidup mereka. Kadang sulit untuk mengajak penderita untuk melakukan apa yang
terbaik untuk diri mereka sendiri. Karena itu, lebih baik menawarkan pilihan
untuk mereka. “Kamu mau jalan sekarang atau nanti setelah makan siang?”, bisa
jadi kalimat ampuh untuk menyuruh penderita bergerak, mandi, atau melakukan
aktifitas lain yang berguna. Pendeita Sz memiliki perubahan perasaan yang
sangat cepat, jadi jika mereka menolak melakukan sesuatu saat ini, mungkin
mereka akan berubah pikiran dan mau melakukannya besok.
Menemui Dokter
Banyak orang yang menemui saya mengeluh kalau
psikiaternya hanya hebat dalam membuat resep dan memberi suntikan. Mungkin
sebagian besar itu benar. Beberapa orang ingin pergi ke psikiater yang
benar-benar bisa melakukan konseling. Mereka ingin berbicara tentang keadaan di
rumah, apa yang bisa dibantu agar mereka dapat kembali bekerja atau paling
tidak apa yang bisa menjadi kekuatan mereka jika mereka ingin bekerja kembali.
Saya tidak tahu apakah ada psikiater yang bisa memenuhi ekspektasi ini. Atau
mungkin pekerja sosial? Namun salah seorang kenalan saya bilang, tiap kali ia
membuat janji dengan pekerja sosial, mereka tidak pernah muncul. Masalahnya,
saya selalu merasa cemas tiap kali pergi menemui dokter, dan ketika dokter berkata
“silahkan masuk” rasanya saya ingin kabur saja! Jadi sulit bagi mereka untuk
bertanya “apa kabar? Dan saya bisa menjawab “baik” dan kemudian menjawab apapun
pertanyaan yang muncul setelah itu. Saya tahu ia hanya ingin menolong, namun
rasanya saya hanya ingin meledak. Jadi mungkin memang semua psikiater saya
hanya hebat dalam meresepkan obat.
Waktunya Liburan
Saya cemas ketika waktu liburan tiba dimana seluruh
keluarga seharusnya berkumpul, makan, minum dan saling bercengkrama. Bagi saya,
waktu seperti ini akan membawa kembali segala kekecewaan, penolakan, kesedihan
dan segala emosi-emosi seperti itu. Hari Natal misalnya, sudah lama tidak
menjadi hal yang menyenangkan bagi saya maupun bagi keluarga. Ada saat-saat
ketika Adik saya sedang berada dirumah sakit, saat-saat ketika ia ada di rumah
namun dalam kondisi yang tidak stabil, saat-saat dimana ia harus segera
dilarikan ke rumah sakit, saat-saat ketika kami harus memanggil polisi untuk
mengamankannya. Namun jika saya saja cemas, bagaimana dengan dia? Jika ia
merasa orang berharap terlalu banyak, biasanya ia bisa menanganinya dengan baik
untuk beberapa saat, namun setelah itu ia akan mulai kacau. Maksud saya,
biasanya ia akan langsung menarik diri, atau menjadi sangat-sangat gusar. Tahun
lalu, tiap ada kunjungan keluarga biasanya mereka menyempatkan sedikit waktu
dengan adik saya, berbincang hanya berdua saja. Sepertinya metoda ini cukup
sukses. Paling tidak adik saya tahu kalau banyak orang yang peduli padanya.
Namun ketika seluruh keluarga makan malam bersama, ia menghilang ke dalam
kamar. Ia sungguh tidak sanggup menghadapi terlalu banyak suara, terlalu banyak
orang bercakap-cakap disekitarnya. Mungkinkah ia merasa hal itu terlalu besar
untuk ia hadapi
Apakah anda membantu wanita tua rapuh yang sedang
menyebrang jalan?
Gunakan sebagian dari sikap diatas ketika
memikirkan perawatan dan interaksi dengan penderita yang mungkin tinggal di
dekat anda. Ini bukan berarti anda harus bersikap ramah berlebihan, namun
jangan mengabaikan mereka. Libatkan mereka dalam pembicaraan, namun jangan
terlalu mengusik mereka. Penderita Skizofrenia mirip seperti orang yang rapuh
secara fisik, mereka tidak dapat membela diri seperti layaknya orang lain yang
punya kemampuan fisik penuh. Mereka seringkali juga berada dibawah pengaruh
obat yang bisa membuat omongan atau tindakan mereka sedikit melambat.
Pertimbangkan pula kalau kadang mereka juga gelisah atau menarik diri. Biarkan
mereka ketika hal ini terjadi, namun tetap buka diri anda lebar-lebar. Mungkin
ajak mereka untuk mendatangi anda ketika mereka mau. Tawarkan kue, tanaman,
atau apapun dengan sikap yang ramah. Kirim atau berikan kartu ucapan dengan
kata-kata yang singkat yang bersahabat sesekali.:)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar