Rabu, 12 Juni 2019

Peradaban Bangsa Arab sebelum Islam Datang




Pada masa sebelum kedatangan Islam di Arab dikenal dengan zaman jahiliyah. Periode jahiliyah ini dalam Islam, adalah masa yang tidak mengenal agama tauhid yang membuat moralitas mereka menjadi minim.
Pada saat itu, masyarakat Arab memiliki kebiasaan buruk seperti minum minuman keras, berjudi, berzina, dan menyembah berhala.
Bangsa Arab ini telah menganut berbagai macam agama, akhlak, adat istiadat, dan aturan sebelum Islam datang. Agama Islam bertemu dengan agama jahiliyah.
Pada saat agama Islam ini datang, membawa pembaharuan di berbagai bidang termasuk akhlak, hukum, serta aturan hidup. Kedua kepercayaan ini saling berbenturan dalam waktu yang cukup lama.

Agama Bangsa Arab sebelum Islam Datang
Agama orang Arab sebelum Islam adalah Paganisme, Yahudi, dan Kristen. Pagan ini merupakan agama mayoritas mereka. Ratusan berhala berbagai bentuk ditempatkan di sekitar Kaabah. Agama pagan ini bahkan sudah ada sejak sebelum Nabi Ibrahim.

Nenek moyang bangsa Arab awalnya memeluk agama Nabi Ibrahim, namun ajaran ini akhirnya pudar. Mereka lalu membuat patung berhala dari batu, yang menjadi sarana untuk berhubungan dengan Tuhan.
Semangat keagamaan yang amat kuat mendorong bangsa Arab untuk melawan dan memerangi agama Islam saat Islam datang. Namun ibadah dan praktik keagamaan sering tidak dilaksanakan oleh Arab Badui.
Mereka terlalu mencintai kehidupan bebas sehingga mereka pun ingin bebas dari aturan agama. Agama dianggap sebagai pengikat kebebasannya, oleh karenanya mereka sering menyelewengkan aturannya.
Di antara mereka ada yang menyembah bintang-bintang, pohon, batu-batuan, binatang, bahkan menyembah raja mereka. Ini terjadi karena mereka sulit untuk memercayai Tuhan yang abstrak.
Setelah terputus dengan nabi Ibrahim sebagai juru penerang, mereka kembali menyembah berhala. Berhala-berhala itu terbuat dari batu dan didirikan di Kakbah. Agama Nabi Ibrahim bercampur aduk dengan kepercayaan menyembah berhala ini.

Hal yang membuat bangsa Arab menyembah berhala adalah karena setiap orang yang meninggalkan kota Mekah, selalu mengambil batu dari tanah sekitar Kakbah. Setelah itu mereka merasa dirinya lebih terhormat. Sementara Kakbah tetap memiliki kedudukan yang tinggi.

Seni dan Budaya sebelum Islam Datang

Sementara itu peradaban bangsa Arab sebelum Islam terkait kebudayaan dan seninya, bisa dikatakan sangat berkembang di jazirah Arab.
Bahasa Arab penuh dengan syair dan kosa kata yang indah. Mereka senang berkumpul mengelilingi para penyair yang sangat dihormati untuk mendengarkan syair-syairnya.
Di samping sebagai penyair, orang Arab Jahiliyah sangat mahir berpidato dengan bahasa yang indah. Seperti para penyair, para ahli pidato pada masa itu memiliki derajat yang tinggi.
Negeri Yaman adalah tempat berkembangnya kebudayaan yang sangat penting di Jazirah Arab sebelum Islam datang. Bangsa Arab ini memang termasuk bangsa yang bercita rasa seni yang tinggi.
Tidak semua negeri di Jazirah Arab memiliki kebudayaan Islam. Negeri Iran yang tumbuh dengan budaya Persia, sangat berbeda dengan kebudayaan orang Arab pada umumnya. Demikian juga Mesir dengan kebudayaan zaman Fir’aunnya.
Di wilayah Jazirah Arab yang memiliki budaya Arab adalah Timur Tengah serta sebagian negara Afrika Utara seperti Tunisia, Maroko, Aljazair, dan Libia.
Setelah Islam datang semua kebudayaan di Jazirah Arab mulai saling memengaruhi satu sama lain, sehingga terjadi akulturasi dan asimilasi.
Bisa dikatakan peradaban mereka sudah maju, sehingga bahasa Arab pun menjadi populer layaknya bahasa Eropa saat ini. Bahasa Arab ini sangat berkontribusi terhadap penyebaran agama Islam di seluruh dunia.

Kondisi Sosial Ekonomi Bangsa Arab sebelum Islam Datang

Keadaan sosial ekonomi masyarakat Arab sangat dipengaruhi oleh posisi geografisnya. Sebagian besar wilayah Arab merupakan daerah yang gersang dan tandus, kecuali wilayah Yaman yang terkenal subur dan lokasinya strategis sebagai lalu lintas perdagangan.
Di bagian tengah jazirah Arab – karena merupakan pegunungan yang tandus – Arab Badui berpindah-pindah dari satu lembah ke lembah lain di pedalaman. Mereka adalah para peternak yang mencari rumput untuk ternak.
Sedangkan suku-suku yang berdiam di wilayah yang subur -terutama di sekitar oase- mengembangkan pertanian dengan menanam buah-buahan dan sayur-sayuran.
Sementara mereka yang tinggal di perkotaan biasanya berdagang. Keahlian mereka dalam perdagangan menentukan kehidupan sosial ekonomi mereka. Mereka bahkan melakukan perjalanan dagang ke negeri Syam di musim panas dan ke Yaman di musim dingin.
Perekonomian bangsa Arab sebelum Islam datang sangat bergantung pada perdagangan ini dibandingkan peternakan apalagi pertanian. Orang Arab memang dikenal sebagai pedagang yang tangguh hingga bepergian jauh ke negeri tetangga.
Dalam bidang sosial politik, masyarakat Arab pada masa jahiliyah tidak memiliki sistem pemerintahan yang mapan dan teratur.
Sebelum datangnya Islam bangsa Arab juga sudah mampu mengembangkan ilmu pengetahuan. Orang Babilonia -yang pindah karena diserang Persia ke negeri Arab- membantu perkembangan ilmu astronomi mereka.
Bangsa Arab sebelum kedatangan Islam dikenal pemberani dalam membela pendirian. Mereka teguh pendiriannya dalam mempertahankan cara hidup yang sudah menjadi kebiasaan.
Namun di masa jahiliyah ini moral dan perilaku mereka memang sangat rusak sehingga disebut kaum jahiliyah.


Referensi:

Tidak ada komentar: