Upaya Pengembangan Bahasa Indonesia
Sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah
Oleh :
M Reza Cyrus Pahlevi (17521016)
Abstrak
Sebagaimana kita ketahui,
perkembangan ilmu dan teknologi dewasa ini sangat pesat. Oleh sebab itu, hal
tersebut barus dibarengi pengembangan pola berpikir dan sarana yang
dipergunakannya. Bahasa merupakan salah satu sarana utama untuk berpikir dan
juga untuk mengkomunikasikan ide secara ilmiah. Untuk di Indonesia,
salah,satusarana tersebut adalah bahasa Indonesia. Dengan demikian, upaya
pengembanganbahasaIndonesia,perlusekali.
Dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah,adaduamasalahutamayangharusdigarap,yaitu:
(l)Masalahkosakata(termasukistilah)dan
(2) Masalah kaidah-kaidah bahasa (termasuk tata bentukan, kalimat, dan paragraf). Pengembangan Kosa kata/istilah bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara,antaralain: :
(l) Dengan pembentukan atau penciptaan kata atau istilah,
(2)Denganpenerjemahan,dan
(3)Denganpemungutan.
Untuk penerjemahan dan pemungutan, keselarasan, dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesiaharusdiperhatikan
Dalam pengembangan kaidah,ada dua hal yang harus digarap yaitu
(1)Masalahtatabentukankatadan
(2) Masalah tata kalimat dan paragraf. Pengembangan kaidah tata bentukan harus memperhatikan fungsi dan makna setiap afiks yang dipergunakan, cara pembentukan kata, dan bentuk, dasar yang ada. Sedangkan pengembangan tata kalimat harus
diarahkan pada bangun kalimat efektif dan pengembangan paragraph harus berlandaskan logika dan penalaran berpikir ilmiah. Di samping itu, ketaatan dan kedisiplinan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan karena adakalanya pemakai bahasa Indonesia itu telah mengerti kaidah yang benar, tetapiengganmenggunakannya.
Dalam upaya pengembangan bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah,adaduamasalahutamayangharusdigarap,yaitu:
(l)Masalahkosakata(termasukistilah)dan
(2) Masalah kaidah-kaidah bahasa (termasuk tata bentukan, kalimat, dan paragraf). Pengembangan Kosa kata/istilah bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara,antaralain: :
(l) Dengan pembentukan atau penciptaan kata atau istilah,
(2)Denganpenerjemahan,dan
(3)Denganpemungutan.
Untuk penerjemahan dan pemungutan, keselarasan, dengan kaidah-kaidah bahasa Indonesiaharusdiperhatikan
Dalam pengembangan kaidah,ada dua hal yang harus digarap yaitu
(1)Masalahtatabentukankatadan
(2) Masalah tata kalimat dan paragraf. Pengembangan kaidah tata bentukan harus memperhatikan fungsi dan makna setiap afiks yang dipergunakan, cara pembentukan kata, dan bentuk, dasar yang ada. Sedangkan pengembangan tata kalimat harus
diarahkan pada bangun kalimat efektif dan pengembangan paragraph harus berlandaskan logika dan penalaran berpikir ilmiah. Di samping itu, ketaatan dan kedisiplinan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan benar sangat diperlukan karena adakalanya pemakai bahasa Indonesia itu telah mengerti kaidah yang benar, tetapiengganmenggunakannya.
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah
Setiap masyarakat atau individu di Indonesia menggunakan
bermacam-macam bahasa yang di miliki di setiap daerah untuk berkomunikasi, agar
komunikasi yang dilakukan berjalan dengan lancar. Maka diperlukan pemahaman
bahasa dan harus menguasai bahasa tersebut. Sebagai jembatan untuk saling
mengerti sebagai kesatuan berbangsa Satu dan bertanah air satu maka bahasa
Indonesia dipilih sebagai Bahasa pemersatu. Hal itu melatarbelakangi disusunnya
artikel sederhana ini, dengan tujuan untuk mengetahui apakah arti bahasa,
posisi bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah, serta kelebihan dan kekurangan
bahasa. Dengan tujuan agar kita dapat lebih memahami bahasa dan menghindari
terjadinya kerapuhan bahasa yang disebabkan karenaarusglobalisasi.
Ungkapan novelis Inggris Aldous Huxley (1894-1963) di atas menyuratkan bahwa bahasa (verbal) teramat signifikan bagi manusia. Bahasa, sebagaimana akal atau pikiran, itulah yang mencirikan manusia dan membedakannya dari makhluk-makhluk lain.
Penulis akan mengawali pembahasan ini dengan apa yang dimaksud dengan berpikir ilmiah, pengertian dan fungsi bahasa, posisi bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah, struktur bahasa dan kosakata, ciri-ciri bahasa ilmiah, kelebihan dan kelemahan bahasa dan upaya Pengembangan Bahasa Indonesia Sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah
Ungkapan novelis Inggris Aldous Huxley (1894-1963) di atas menyuratkan bahwa bahasa (verbal) teramat signifikan bagi manusia. Bahasa, sebagaimana akal atau pikiran, itulah yang mencirikan manusia dan membedakannya dari makhluk-makhluk lain.
Penulis akan mengawali pembahasan ini dengan apa yang dimaksud dengan berpikir ilmiah, pengertian dan fungsi bahasa, posisi bahasa sebagai sarana berfikir ilmiah, struktur bahasa dan kosakata, ciri-ciri bahasa ilmiah, kelebihan dan kelemahan bahasa dan upaya Pengembangan Bahasa Indonesia Sebagai Sarana Komunikasi Ilmiah
B. Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah yang sudah dipaparkan, rumusan masalah dari penelitian ini
adalah:
a.
Apa
yang di maksud Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi Ilmiah ?
b.
Cara mengembangkan
Bahasa Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah ?
PEMBAHASAN
A.
Definisi,Bahasa
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
Bahasa adalah sistem lambang bunyi ujaran yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat pemakainya. Bahasa yang baik berkembang berdasarkan suatu sistem, yaitu seperangkat aturan yang dipatuhi oleh pemakainya. Bahasa sendiri berfungsi sebagai sarana komunikasi serta sebagai sarana integrasi dan adaptasi.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi bahasa menurut para ahli:
·
BILL,ADAMS
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
Bahasa adalah sebuah sistem pengembangan psikologi individu dalam sebuah konteks inter-subjektif.
·
WITTGENSTEIN
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
Bahasa merupakan bentuk pemikiran yang dapat dipahami, berhubungan dengan realitas, dan memiliki bentuk dan struktur yang logis.
·
FERDINANDDESAUSSURE
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
Bahasa adalah ciri pembeda yang paling menonjol karena dengan bahasa setiap kelompok sosial merasa dirinya sebagai kesatuan yang berbeda dari kelompok yang lain.
·
PLATO
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
Bahasa pada dasarnya adalah pernyataan pikiran seseorang dengan perantaraan onomata (nama benda atau sesuatu) dan rhemata (ucapan) yang merupakan cermin dari ide seseorang dalam arus udara lewat mulut.
·
BLOCHTRAGER
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
Bahasa adalah sebuah sistem simbol yang bersifat manasuka dan dengan sistem itu suatu kelompok sosial bekerja sama.
·
CARROL
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
Bahasa adalah sebuah sistem berstruktural mengenai bunyi dan urutan bunyi bahasa yang sifatnya manasuka, yang digunakan, atau yang dapat digunakan dalam komunikasi antar individu oleh sekelompok manusia dan yang secara agak tuntas memberi nama kepada benda-benda, peristiwa-peristiwa, dan proses-proses dalam lingkungan hidup manusia.
·
SUDARYONO
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
Bahasa adalah sarana komunikasi yang efektif walaupun tidak sempurna sehingga ketidaksempurnaan bahasa sebagai sarana komunikasi menjadi salah satu sumber terjadinya kesalahpahaman.
·
Mc.CARTHY
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
Bahasa adalah praktik yang paling tepat untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
·
WILLIAMA.HAVILAND
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
Bahasa adalah suatu sistem bunyi yang jika digabungkan menurut aturan tertentu menimbulkan arti yang dapat ditangkap oleh semua orang yang berbicara dalam bahasa itu.
SedangkanbahasaIndonesiaitusendiriadalahBahasa persatuan adalah
pemersatu suku bangsa, yaitu pemersatu suku,
agama, rasa dan antar golongan (SARA) bagi
suku bangsa Indonesia dari Sabang sampai Merauke.Fungsipemersatuini(heterogenitas/kebhinekaan)
sudah dicanangkan dalam Sumpah Pemuda 28 Oktober 1928. pada saat
itu, para pemuda dari berbagai pelosok
Nusantara berkumpul dalam Kerapatan Pemuda dan berikrar
(1) bertumpah darah yang satu, tanah Indonesia
(2) berbangsa yang satu, bangsa Indonesia
(3) menjunjung bahasa persatuan,bahasa Indonesia.
Ikrar para pemuda ini dikenal dengan nama Sumpah Pemuda. Unsur yang
ketiga dari Sumpah Pemuda merupakan pernyataan tekad bahwa bahasa Indonesia
merupakan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Pada tahun 1928 itulah bahasa
Indonesia dikukuhkan kedudukannya sebagai bahasa nasional.[1]
B. Ciri-Ciri Bahasa
Bahasa
memiliki tujuh ciri sebagai berikut:
1. Sistematis, yang berarti bahasa mempunyai pola atau aturan.
2. Arbitrer (manasuka).
1. Sistematis, yang berarti bahasa mempunyai pola atau aturan.
2. Arbitrer (manasuka).
Artinya, kata sebagai simbol berhubungan
secara tidak logis dengan apayangdisimbolkannya.
3.Ucapan/vokal.Bahasaberupabunyi.
4. Bahasa itu simbol. Kata sebagai simbol mengacu pada objeknya.
5. Bahasa, selain mengacu pada suatu objek, juga mengacu pada dirinya sendiri. Artinya, bahasa dapat dipakai untuk menganalisis bahasaitusendiri.
6. Manusiawi, yakni bahasa hanya dimiliki oleh manusia.
7. Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat komunikasi dan interaksi.
3.Ucapan/vokal.Bahasaberupabunyi.
4. Bahasa itu simbol. Kata sebagai simbol mengacu pada objeknya.
5. Bahasa, selain mengacu pada suatu objek, juga mengacu pada dirinya sendiri. Artinya, bahasa dapat dipakai untuk menganalisis bahasaitusendiri.
6. Manusiawi, yakni bahasa hanya dimiliki oleh manusia.
7. Bahasa itu komunikasi. Fungsi terpenting dari bahasa adalah menjadi alat komunikasi dan interaksi.
C. Fungsi-fungsi bahasa
Fungsi bahasa dikelompokkan menjadi
1.
Ekspresif, bahasa terarah pada si pembicara
2.
Konatif, bahasa terarah pada lawan bicara dan
3.
Representasional, bahasa terarah pada objek
lain di luar si pembicara dan lawan bicara
Fungsi-fungsi
bahasa juga dibedakan menjadi tiga yaitu :
1.Simbolik, menonjol dalam komunikasi ilmiah
2. Emotif dan
3. Afektif, menonjol dalam komunikasi estetik.
D.
Posisi Bahasa Indonesia Sebagai Komunikasi
Ilmiah
Ilmiah adalah pengetahuan yang benar, yang menggabungkan
induksi dan deduksi terutama dalam penggunaan Bahasa Indonesia. Induksi adalah
cara berpikir yang di dalamnya kesimpulan yang bersifat umum ditarik dari
pernyataan-pernyataan atau kasus-kasus yang bersifat khusus, sedangkan, deduksi
ialah cara berpikir yang di dalamnyakesimpulanyangbersifatkhususditarikdaripernyataanpernyataanyangbersifatumum.
Induksi berkaitan dengan empirisme, yakni paham yang memandang rasio sebagai sumber kebenaran. Sementara itu, deduksi berkarib dengan rasionalisme, yaitu paham yangmemandangfaktayangditangkapoleh pengalamanmanusiasebagaisumberkebenaran.Aktivitas keilmuan tidak akan maksimaltanpaKomunikasiilmiahtersebut.
Komunikasi ilmiah merupakan alat bagi langkah-langkah (metode) ilmiah, atau membantu langkah-langkah ilmiah, untuk mendapatkan kebenaran. Dengan perkataan lain, komunikasi ilmiah memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah dengan baik, teratur dan cermat. Oleh karena itu, agar ilmuwan dapat bekerja dengan baik, dia mesti harus memahami komunikasi ilmiah.
Induksi berkaitan dengan empirisme, yakni paham yang memandang rasio sebagai sumber kebenaran. Sementara itu, deduksi berkarib dengan rasionalisme, yaitu paham yangmemandangfaktayangditangkapoleh pengalamanmanusiasebagaisumberkebenaran.Aktivitas keilmuan tidak akan maksimaltanpaKomunikasiilmiahtersebut.
Komunikasi ilmiah merupakan alat bagi langkah-langkah (metode) ilmiah, atau membantu langkah-langkah ilmiah, untuk mendapatkan kebenaran. Dengan perkataan lain, komunikasi ilmiah memungkinkan kita melakukan penelaahan ilmiah dengan baik, teratur dan cermat. Oleh karena itu, agar ilmuwan dapat bekerja dengan baik, dia mesti harus memahami komunikasi ilmiah.
E. Ciri-ciri Bahasa Ilmiah
Dalam komunikasi ilmiah, tentu yang dipakai adalah bahasa
ilmiah, lisan maupun tulisan. Bahasa ilmiah berbeda dengan bahasa sastra,
bahasa agama, bahasa percakapan sehari-hari, dan ragam bahasa lainnya. Bahasa
sastra sarat dengan keindahan atau estetika. Sementara itu, bahasa agama
merupakan bahasa kitabsuciyangpreskriptifdandeskriptif.
Bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu :
Bahasa ilmiah memiliki ciri-ciri tersendiri yaitu :
1.
Informatif, berarti bahwa bahasa ilmiah
mengungkapan informasi atau pengetahuan. Informasi atau pengetahuan ini
dinyatakan secara eksplisit dan jelas untuk menghindari kesalahpahaman.
2.
Reproduktifatauintersubjektif.
Maksud ciri reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.
Slamet Iman Santoso mengimbuhkan bahwa bahasa ilmiah itu bersifat deskriptif (descriptive language).
Maksud ciri reproduktif adalah bahwa pembicara atau penulis menyampaikan informasi yang sama dengan informasi yang diterima oleh pendengar atau pembacanya.
Slamet Iman Santoso mengimbuhkan bahwa bahasa ilmiah itu bersifat deskriptif (descriptive language).
Artinya,
bahasa ilmiah menjelaskan fakta dan pemikiran; dan pernyataan-pernyataan dalam
bahasa ilmiah bisa diuji benar-salahnya.
Komunikasi adalah, proses
perubahan, Antara berbagai pihak. Di
dalam komunikasi terdapat pesan yang disampaikan dan alat atau sarana
yang dipergunakan. OIeh sebab itu, dalam proses komunikasi terkandung
sejumlah,komponen utama yaitu Komunikator (penyampai pesan), Komunikan
(penerima pesan), isi komunikasi yang di sampaikan dan sarana (media), yang
dipakai untuk menyampaikan pesan yang ada. Jadi sarana komunikasi adalah alat bantu yang dipergunakan dalam
Proses Komunikasi. Maksud kata ilmiah dalam haliniadalahhalyangbersifatKeilmuan
proses penyampaian pesan keilmuan dengan menggunakan sarana bahasa.
Dalam komunikasi ilmiah komunikator adalah ilmuwan dan komunikan, adalah masyarakat atau ilmuwan yang lain.Sedangkan pesan yangdisampaikandengan sarana tertentu ituadalah hasilkegiatan berpikir ilmiah ilmuwan itu sendiri. Dengan demikian, hakikat komunikasi ilmiah itu merupakan proses penyampaian hasilkegiatanberpikirilmiahilmuwankepadamasyarakat.
Berdasarkan hal-hal di atas, dapatlah dikatakan bahwa hakikat sarana komunikasi ilmiah yang paling utama adalah bahasa. Bahasa itulah yang memberikan kemungkinan pada manusia untuk membentuk, membina', dan mengembangkan, serta mewariskan kebudayaan kepada generasi berikutnya. Di samping itu, dengan bahasa
manusia dapat menanggapi, menguasai dunia sekitarnya dan mengekspresikan kembalikepadaoranglain.
Olehsebabitu,Knelleryangdikutip oleh Jujun Suriasumantri (1985:175) mengelompokkanfungsibahasa,ituatastigahal,yaitu: :
Fungsi,simbolik,Fungsi,emotifdanFungsi,efektif.
Dalam komunikasi ilmiah fungsi simbolik bahasa sangat diutamakan, sedangkan fungsi emotif dan efektif ditekan sampai sekecil kecilnya. Dengan demikian, ragam bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi ilmiah adalah ragam lugas yang baku. Di samping itu,untuk menghindari ketidaksamaan makna, dalam komunikasi ilmiah dipergunakan istilah-istilah khusus keilmuan sesuai dengan bidang ilmu yang digeluti.
proses penyampaian pesan keilmuan dengan menggunakan sarana bahasa.
Dalam komunikasi ilmiah komunikator adalah ilmuwan dan komunikan, adalah masyarakat atau ilmuwan yang lain.Sedangkan pesan yangdisampaikandengan sarana tertentu ituadalah hasilkegiatan berpikir ilmiah ilmuwan itu sendiri. Dengan demikian, hakikat komunikasi ilmiah itu merupakan proses penyampaian hasilkegiatanberpikirilmiahilmuwankepadamasyarakat.
Berdasarkan hal-hal di atas, dapatlah dikatakan bahwa hakikat sarana komunikasi ilmiah yang paling utama adalah bahasa. Bahasa itulah yang memberikan kemungkinan pada manusia untuk membentuk, membina', dan mengembangkan, serta mewariskan kebudayaan kepada generasi berikutnya. Di samping itu, dengan bahasa
manusia dapat menanggapi, menguasai dunia sekitarnya dan mengekspresikan kembalikepadaoranglain.
Olehsebabitu,Knelleryangdikutip oleh Jujun Suriasumantri (1985:175) mengelompokkanfungsibahasa,ituatastigahal,yaitu: :
Fungsi,simbolik,Fungsi,emotifdanFungsi,efektif.
Dalam komunikasi ilmiah fungsi simbolik bahasa sangat diutamakan, sedangkan fungsi emotif dan efektif ditekan sampai sekecil kecilnya. Dengan demikian, ragam bahasa yang dipergunakan dalam komunikasi ilmiah adalah ragam lugas yang baku. Di samping itu,untuk menghindari ketidaksamaan makna, dalam komunikasi ilmiah dipergunakan istilah-istilah khusus keilmuan sesuai dengan bidang ilmu yang digeluti.
Sebagai sarana komunikasi ilmiah yang
utama, bahasa pun memiliki kekurangan. Hakikatnya, kekurangan itu pun terletak
pada bahasa itu sendiri yang bersifat multifungsi, multimakna. Artinya, satu
kata dapat dipakai untuk mendukung beberapa fungsi atau beberapa makna,
,demikian pula sebaliknya.Oleh karena itu, untuk mengurangi kekurangan
tersebut,pengetahuan matematika dan statistika dapat dimanfaatkan karena kedua
pengetahuan yang terakhir ini akan membantu ilmuwan dalam proses berpikir
secara cermat, tepat, logis, dan singkat. Namun demikian, penekanan yang
berlebihan terhadap matematika dan statistika dalam komunikasi ilmiah
dapatmenimbulkan bahaya, yaitupesanyangdikomunikasikanmakin
abstrak sehingga makin Jauh dari daya tanggap orang awam. Sedangkan, kerangka berpikir ilmuwan itu bagaimana pun rumit dan dalamnya, sebaiknya pesan yang dipikirkan itu dapat dikomunikasi[2]. kandungan kata-kata yang sederhana,susunan kalimat dan paragraph yang benar dan teratur sehingga pesan tersebut mudah dipahami. Dengan demikian, komunikasi yang ada akan bersifat reproduktif.
abstrak sehingga makin Jauh dari daya tanggap orang awam. Sedangkan, kerangka berpikir ilmuwan itu bagaimana pun rumit dan dalamnya, sebaiknya pesan yang dipikirkan itu dapat dikomunikasi[2]. kandungan kata-kata yang sederhana,susunan kalimat dan paragraph yang benar dan teratur sehingga pesan tersebut mudah dipahami. Dengan demikian, komunikasi yang ada akan bersifat reproduktif.
PENUTUP
Kesimpulan
Pertama, aspek pokok yang periu dikembangkan, dan ditingkatkan agar bahasa Indonesia mampusebagai sarana komunikasi ilmiah ada dua, yaitu
(1) aspek kosa kata (termasuk istilah)
(2) aspek kaidah bahasa (terutama tata bentukan dan tata kalimat/paragraf).
Kedua, pengembangan kosakata bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
(1) Pembentukan atau penciptaan kata/istilah baru sebagai padanan kata/istilah dari bahasa
asing atan daerah
(2) Dengan Penerjemahan kata/istilah asing kedalam bahasa Indonesia dan
(3) Dengan pemungutan kata/istilahasing atau daerah ke dalam bahasa Indonesia, baik secara penuh ataupun dengan adaptasi.
Ketiga, pengembangankaidahtata bentukanharus·memperhatikan fungsi danmakna setiapafiks,dancarapembentukannya, serta
bentukdasar ·yang dipergunakannya.
Keempat,pengembangan tata kalimat harus diarahkan pada bangun kalimat efektif, yaitu kalimat yang· sempurna, padat, berisi, dan mudah dipahami.
Kelima, pemakai bahasa Indonesia tidak perlu ragu akan kemampuan bahasa·Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah karena bahasa Indonesia tetap membuka· kemungkinan untuk menerima kosa kata atau istilah bahasa asing atau daerah kedalam bahasa
Indonesia, sepanjang dalam bahasa Indonesia tidak ada padanannya
Pertama, aspek pokok yang periu dikembangkan, dan ditingkatkan agar bahasa Indonesia mampusebagai sarana komunikasi ilmiah ada dua, yaitu
(1) aspek kosa kata (termasuk istilah)
(2) aspek kaidah bahasa (terutama tata bentukan dan tata kalimat/paragraf).
Kedua, pengembangan kosakata bahasa Indonesia dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain
(1) Pembentukan atau penciptaan kata/istilah baru sebagai padanan kata/istilah dari bahasa
asing atan daerah
(2) Dengan Penerjemahan kata/istilah asing kedalam bahasa Indonesia dan
(3) Dengan pemungutan kata/istilahasing atau daerah ke dalam bahasa Indonesia, baik secara penuh ataupun dengan adaptasi.
Ketiga, pengembangankaidahtata bentukanharus·memperhatikan fungsi danmakna setiapafiks,dancarapembentukannya, serta
bentukdasar ·yang dipergunakannya.
Keempat,pengembangan tata kalimat harus diarahkan pada bangun kalimat efektif, yaitu kalimat yang· sempurna, padat, berisi, dan mudah dipahami.
Kelima, pemakai bahasa Indonesia tidak perlu ragu akan kemampuan bahasa·Indonesia sebagai sarana komunikasi ilmiah karena bahasa Indonesia tetap membuka· kemungkinan untuk menerima kosa kata atau istilah bahasa asing atau daerah kedalam bahasa
Indonesia, sepanjang dalam bahasa Indonesia tidak ada padanannya
Saran
Untuk menjamin
kelancaran proses perwujudan bahasa Indonesia sebagai
saranakomunikasiilmiah,sangatdiharapkan:ikut memberikan teladan pemakaian bahasa Indonesia yang baik dan
benar. Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa sebagai lembaga yang khusus menggarap memperlebar strategi penyebarluasan hasil penelitian atau buku pedoman yang telah dihasilkannya ke berbagai instalasi pemerintah
DAFTAR PUSTAKA
Guritno, Indreswari, 1986. "Komunikasi Ilmiah danPembinaan
Bahasa Indonesia,
Pembinaan Bahasa 1ndonesia. Jakarta:
http://Bahasa sebagai Sarana Berfikir Ilmiah _ Afid Burhanuddin.com
Pedoman Umum Pembentukan ··/istilah. "Jakarta:'Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia,Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Ramlan, M.1978 Morjologi:Suatu Tinjauan eskriptit Yogyakarta U13Karyon Perspektif Moral,"Sosial;danPolitik.
Jakarta: Gramedia
Pembinaan Bahasa 1ndonesia. Jakarta:
http://Bahasa sebagai Sarana Berfikir Ilmiah _ Afid Burhanuddin.com
Pedoman Umum Pembentukan ··/istilah. "Jakarta:'Panitia Pengembangan Bahasa Indonesia,Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa.
Ramlan, M.1978 Morjologi:Suatu Tinjauan eskriptit Yogyakarta U13Karyon Perspektif Moral,"Sosial;danPolitik.
Jakarta: Gramedia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar