Minggu, 01 Maret 2020

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN



 ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN


I.PENDAHULUAN
Menurut Cheppy Riyana (2007) media video pembelajaran adalah media yang menyajikan audio dan visual yang berisi pesan-pesan pembelajaran baik yang berisi konsep, prinsip, prosedur, teori aplikasi pengetahuan untuk membantu pemahaman terhadap suatu materi pembelajaran. Video merupakan bahan pembelajaran tampak dengar (audio visual) yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan/materi pelajaran. Dikatakan tampak dengar kerena unsur dengar (audio) dan unsur visual/video (tampak) dapat disajikan serentak. Video yaitu bahan pembelajaran yang dikemas melalaui pita video dan dapat dilihat melalui video/VCD player yang dihubungkan ke monitor televise (Sungkono 2003:65). Media video pembelajaran dapat digolongkan kedalam jenis media audio visual aids (AVA) atau media yang dapat dilihat dan didengar. Biasanya media ini disimpan dalam bentuk piringan atau pita. Media VCD adalah media dengan sistem penyimpanan dan perekam video dimana signal audio visual direkam pada disk plastic bukan pada pita magnetic (Arsyad 2004:36).

Menurut Cheppy Riyana (2007:8-11) untuk menghasilkan video pembelajaran yang mampu meningkatkan motivasi dan efektivitas penggunanya maka pengembangan video pembelajaran harus memperhatikan karakteristik dan kriterianya. Karakteristik video pembelajaran yaitu:
      1. Clarity of Massage (kejalasan pesan)
Dengan media video siswa dapat memahami pesan pembelajaran secara lebih bermakna dan informasi dapat diterima secara utuh sehingga dengan sendirinya informasi akan tersimpan dalam memory jangka panjang dan bersifat retensi.
      2.      Stand Alone (berdiri sendiri)
Video yang dikembangkan tidak bergantung pada bahan ajar lain atau tidak harus digunakan bersama-sama dengan bahan ajar lain.
      3  User Friendly (bersahabat/akrab dengan pemakainya)
Media video menggunakan bahasa yang sedehana, mudah dimengerti, dan menggunakan bahasa yang umum. Paparan informasi yang tampil. bersifat membantu dan bersahabat dengan pemakainya, termasuk kemudahan pemakai dalam merespon, mengakses sesuai dengan keinginan.
      4  Representasi Isi
Materi harus benar-benar representatif, misalnya materi simulasi atau demonstrasi. Pada dasarnya materi pelajaran baik sosial maupun sain dapat dibuat menjadi media video.
      5   Visualisasi dengan media
Materi dikemas secara multimedia terdapat didalamnya teks, animasi, sound, dan video sesuai tuntutan materi. Materi-materi yang digunakan bersifat aplikatif, berproses, sulit terjangkau berbahaya apabila langsung dipraktikkan, memiliki tingkat keakurasian tinggi.
      6 Menggunakan kualitas resolusi yang tinggi
Tampilan berupa grafis media video dibuat dengan teknologi rakayasa digital dengan resolusi tinggi tetapi support untuk setiap spech system komputer.
      7.      Dapat digunakan secara klasikal atau individual
Video pembelajaran dapat digunakan oleh para siswa secara individual, tidak hanya dalam setting sekolah, tetapi juga dirumah. Dapat pula digunakan secara klasikal dengan jumlah siswa maksimal 50 orang bisa dapat dipandu oleh guru atau cukup mendengarkan uraian narasi dari narator yang telah tersedia dalam program.

II.PEMBAHASAN
Video itu berkenaan dengan apa yang dapat dilihat, utamanya adalah gambar hidup (bergerak; motion), proses perekamannya, dan penayangannya yang tentunya melibatkan teknologi. Karenanya, banyak orang yang memahami video dalam dua pengertian: 1. sebagai rekaman gambar hidup yang ditayangkan. Aplikasi umum dari video adalah televisi atau media proyektor lainnya; dan 2. sebagai teknologi, yaitu teknologi pemrosesan sinyal elektronik mewakilkan gambar bergerak. Di sini  istilah video juga digunakan sebagai singkatan dari videotape, dan juga perekam video dan pemutar video (http://id.wikipedia.org/wiki/Video, diakses 30 Maret 2009).
Video pembelajaran adalah media untuk mentransfer pengetahuan dan dapat digunakan sebagai bagian dari proses belajar. Lebih interaktif dan lebih spesifik dari sebuah buku atau kuliah, tutorial berusaha untuk mengajar dengan contoh dan memberikan informasi untuk menyelesaikan tugas tertentu.
Seperti halnya dalam pembuatan proyek video klip, film, iklan layanan masyarakat, website dan lain-lainnya, pembuatan video pembelajaran pun membutuhkan tahapan dalam pembuatannya. Adapun  tahapannya terbagi dalam 3 kategori besar yaitu: Pra Produksi, Proses Produksi dan Pasca Produksi.
      1.      Pra produksi (sebelum pembuatan)
Dalam pra produksi ini  seorang pembuat video pembelajaran harus memahami dan mengerti apa yang akan dilakukan sebelum pembuatan/produksi, karena untuk menghindari kesalahan atau kerugian baik materi maupun financial yang dibutuhkan, serta untuk mempersiapkan kebutuhan yang digunakan dalam proses produksi. Pra Produksi ini terbagi dalam tahapan sebagai berikut :
      A  Telaah kurikulum
Dalam mengembangkan media untuk menunjang pembelajaran, semestinya mengacu pada kurikulum. Kurikulum dijadikan sebagai acuan utama, dalam menentukan kompetensi yang akan dimuat untuk diajarkan kepada siswa melalui media video tutorial. Sehingga media pembelajaran yang dibuat sesuai dengan tujuan dan tepat sasaran.
Telaah kurikulum harus dilakukan oleh guru, dikaji oleh ahli materi dan ahli media. Peranan Guru adalah menentukan materi dalam media yang dapat mewakili kompetensi yang diharapkan akan sesuai dengan kompetensi dan jenjang pendidik.
       b.      Pemilihan materi/informasi yang akan disajikan
Seorang pembuat video pembelajaran harus tahu dan mengerti materi yang akan disajikan. Sehingga ketika ada pertanyaan terhadap materi maka harus bisa mempertanggungjawabkannya. Dan harus memberikan batasan terhadap materi/informasi yang akan disajikan. Materi/Informasi dapat bersumber dari Buku, Internet, Majalah , Koran maupun media lainnya dengan mencantumkan sumbernya dalam halaman atau slide khusus sumber materi sebagai ke-valid-tan  dari materi yang disampaikan.
       C  Menganalisa target / sasaran dari Video tutorial yang dibuat
Video pembelajaran yang dibuat nantinya akan ditampilkan / dipresentasikan kepada khalayak ramai. Oleh karena itu, seorang pembuat video pembelajaran harus mengetahui sasaran atau targetnya, apakah untuk siswa smp, sma ataukah untuk anak-anak bahkan untuk orang tua sekalipun. Sehingga materi/informasi dapat disampaikan dengan baik dan benar.     
      d. Menganalisa dan mempersiapkan perlengkapan yang dibutuhkan
Dalam proses produksi pasti membutuhkan alat-alat dan perlengkapan lainnya yang dibutuhkan. Seorang pembuat video pembelajaran harus mengerti perlengkapan yang digunakan dalam proses pembuatannya, antara lain computer/laptop, kamera digital, kertas, pensil/pulpen, papan tulis, spidol, penghapus, dan aplikasi Adobe Premiere Pro.
      e   Mencari dan mengumpulkan Referensi terkait.
Sebelum memulai pembuatan, sebaiknya mencari sebanyak-banyaknya referensi baik dari materi maupun contoh interaktif. Dengan adanya referensi ini seorang pembuat Video pembelajaran dapat mengolah kreatifitasnya dengan memperhatikan dan melihat referensi yang didapat. Referensi dapat dicari di Internet, Majalah, koran, televisi dan sebagainya. Jadi, referensi yang kami gunakan dalam pembuatan video pembelajaran ini berupa materi Logika Matematika dan contoh video tutorial.
       f  Membuat Jadwal/Schedule Produksi
Hal yang penting adalah ketepatan waktu dalam proses produksi, karena berkaitan dengan client/audience. Jadwal sangat menentukan apakah proses produksi molor atau tidak. Jika tidak memiliki jadwal produksi maka dapat dipastikan proses produksi akan berjalan secara amburadul atau acak-acakan, yang menyebabkan konsistensi dari pembuat video pembelajaran menjadi tidak ada atau hilang.
      2 Proses produksi
Dalam proses produksi ini, pembuatan video pembelajaran dilakukan secara urut karena dalam prosesnya telah dibantu dengan adanya konsep serta jadwal yang telah tertata sebelumnya yaitu pada pra produksi.
      3 Pasca Produksi
Tahapan terakhir dalam pembuatan video pembelajaran adalah pasca produksi, yaitu tahapan dimana video pembelajaran  siap untuk dipublikasikan. Tahapan ini meliputi, publikasi video dalam bentuk file.
Manfaat Menggunakan Video Pembelajaran
Untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal sangatlah perlu menggunakan media sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran. Adapun manfaat penggunaan media video pada proses pembelajaran adalah sebagai berikut:
      1.   Sangat membantu tenaga pengajar dalam mencapai efektifitas pembelajaran khususnya pada mata pelajaran yang mayoritas praktek.
      2.      Memaksimalkan pencapaian tujuan pembelajaran dalam waktu yang singkat.
      3    Dapat merangsang minat belajar peserta didik untuk lebih mandiri.
      4    Peserta didik dapat berdiskusi atau minta penjelasan kepada teman sekelasnya.
      5.      Peserta didik dapat belajar untuk lebih berkonsentrasi.
      6    Daya nalar Peserta didik lebih terfokus dan lebih kompeten.
      7.      Peserta didik menjadi aktif dan termotivasi untuk mempraktekan  latihan-latihan.
      8.      Hal-hal yang bersifat abstrak dapat dikonkritkan.

Kelebihan dan Kekurangan Video Pembelajaran
Kelebihan Media Video Pembelajaran
      1.      Mengatasi jarak dan waktu
      2 Mampu menggambarkan peristiwa-peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat
      3.    Dapat membawa siswa berpetualang dari negara satu ke negara lainnya, dan dari masa yang satu ke masa yang lain
      4  Dapat diulang-ulang bila perlu untuk menambah kejelasan
      5  Pesan yang disampaikannya cepat dan mudah diingat
      6  Mengembangkan pikiran dan pendapat para siswa
      7  Mengembangkan imajinasi
      8  Memperjelas hal-hal yang abstrak dan memberikan penjelasan yang lebih realistik
      9.   Mampu berperan sebagai media utama untuk mendokumentasikan realitas sosial yang akan dibedah di dalam kelas
      10. Mampu berperan sebagai storyteller yang dapat memancing kreativitas peserta didik dalam mengekspresikan gagasannya.

Kelemahan Media Video Pembelajaran
      1.    Sebagaimana media audio-visual yang lain, video terlalu menekankan pentingnya materi ketimbang proses pengembangan materi tersebut
      2.      <!--[endif]-->Pemanfaatan media ini juga terkesan memakan biaya yang tidak murah
      3.     Penayangannya juga terkait peralatan lainnya seperti video player, layar bagi kelas besar beserta LCDnya, dan lain-lain.

ANALISIS VIDEO PEMBELAJARAN

      A.    Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan

      1.      Kelebihan Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
            Gambar tampilannya menarik
            Suara pengisi video jelas dan intonasinya tepat
            Gambar yang dijelaskan mudah dipahami

      2 Kelemahan Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
         Gambar menggunakan bahasa inggris
         Penjelasan rantai makanan terutama pada gambar kurang konkret untuk anak SD
         karena yang dijelaskan berupa garis
         Durasi waktu untuk pembuka dan penutup terlalu panjang

      3  Saran Video Pembelajaran IPA SD tentang Rantai Makanan
         Sebaiknya penggunaan bahasa dalam video tersebut menggunakan bahasa indonesia atau terdapat terjemahannya sehingga anak mengetahui maksud dari kata tersebut misal bilingual
          Sebaiknya dapat divisualisasikan rantai makanan tersebut seperti ada contoh bagaimana padi dimakan dengan belalang atau kelinci menjadi nyata ada prosesnya bukan hanya dengan garis sehingga anak lebih mudah dalam memahaminya
          Sebaikanya lebih banyak membahas tentang materi untuk durasinya bukan untuk opening dan closingnya sehingga anak-anak lebih jelas dan paham

      B .Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
       
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg38hnXEHXC4RCBmvmgygVgfhr2oZYJvB5pS_ycW9fViwUOmTQ5RoCGlMlaoS2eztTfg9Tx-m8hZvfM61i7LgIWHyCz895YaXTSUyB7USWD0jM6k-LDrO34jUo4nwrjdwhE2k8zTLT-dMn_/s320/Capture1.PNG

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEirDgaahAKwmZQiQMPF8QAMwFzqKNSnUpxjvrYeQXhjVMp3b3KnwFaurgQ-tK7ZTamnpNxBlySJtzR-7lctDDvvx1ONRmgWoWSsp8bBWdn7BzO55WWgsVRtRehY8v9widZUTIF9V-8V7VJs/s320/Capture2.PNG


      Kelebihan Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
       -Dijelaskan secara detail
      -Contohnya berupa gambar sangat jelas
      -Dijelaskan dalam bagan peta pikiran untuk bagian yang penting

      Kelemahan Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
      -Tidak ada animasi bergerak sehingga monoton penjelasannya untuk anak sd karena tidak konkrit.
     -Tidak ada pengisi suara untuk memperjelas materi yang disampaikan.
      -Hanya berbentuk tulisan yang membuat anak SD mudah bosan.
     -Tidak ada lagu untuk refreshing atau membangkitkan semangat.
     
      Saran Video Pembelajaran IPA SD tentang Sumber Daya Alam
     -Sebaiknya untuk penjelasan materi menggunakan animasi bergerak agar siswa lebih paham tentang materi yang disampaikan.
     -Sebaiknya diisi pengisi suara untuk memperjelas materi yang disampaikan.
       -   Sebaiknya disela-sela materi diisi lagu untuk refreshing atau membangkitkan semangat siswa dalam memperhatikan materi pelajaran yang disampaikan.

         


        DAFTAR PUSTAKA

Arifin,Zainul , 5 Hari Asah Otak, Daya Ingatmu Setajam Silet, (Yogyakarta: Diva Press, 2010)  Cetakan pertama

Aqila Smart, Cara Cerdas Mengatasi Anak Kecanduan Game, (Yogyakarta: A Plus, 2010

Aisyah Farzana, 101 Tips dan Ide Mencegah Anak Kecanduan Game, (Yogyakarta
: Edukasia, 2009

Gagne, R. M. 1985. The Condition of Learning and Theory of Instruction, 4th ed. New York: CBS College Publishing


Heinich, R., Molenda, M., & Russel, J.D. 1993. Instructional Media and the New Technologies of Instruction, 4th ed. New York: Macmillan Publishing Company.


Kurniawan Yudha, Creative Games for Kids, Jakarta: Wahyu Media, 2008
  



Sabtu, 08 Februari 2020

PERAN BAHASA JURNALISTIK BAGI CITIZEN JORNALISM


PERAN BAHASA JURNALISTIK BAGI CITIZEN JORNALISM
RINI WIDIARTI
Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah, Prodi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Institut Agama Islam Negeri Curup
Jl. AK. Gani No. 01 Kel. Dusun Curup
No. Telp./HP.0732-21010

ABSTRAK
Kita sering atau bahkan, setiap hari membaca surat kabaar, tabloid, dan majalah ataupun berita di portal berita media online.Kita sering atau bahkan setiap hari mendengrakan siaran radio. Kita disuguhi berbagai informasi yang membahagiakan sekaligus informasi yang menyakitkan.
Kita kerap terhanyut, seperti mengalami sendiri bagaimana fenomena dan peristiwa secara langsung. Ada saatnya kita tertawa. Tetapi ada saatnya pula kita merasa sedih dan nestapa. Semua ini terjadi karena kekuatan dahsyat bahasa jurnalistik. Jika memang demikian lantas apa sebenarnya yang disebut dan diamksud dengan Bahasa Jurnalistik? Aapakah benar sinyalemen sebagian budayawan yang menilai bahasa jurnalistik telah menjadi corong kaum kapitalis media massa global? Dan lantas apakah Citizen Journalism sudah menerapkan Bahasa Jurnalistik
Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada khalayak atau publik, jelas tidaknya informasi sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang dipakai.

Kata kunci: Bahasa, Bahasa Jurnalistik




A.    PENDAHULUAN
Kita sering atau bahkan, setiap hari membaca surat kabaar, tabloid, dan majalah ataupun berita di portal berita media online.Kita sering atau bahkan setiap hari mendengrakan siaran radio. Kita disuguhi berbagai informasi yang membahagiakan sekaligus informasi yang menyakitkan.
Kita kerap terhanyut, seperti mengalami sendiri bagaimana fenomena dan peristiwa secara langsung.
Ada saatnya kita tertawa. Tetapi ada saatnya pula kita merasa sedih dan nestapa. Semua ini terjadi karena kekuatan dahsyat bahasa jurnalistik. Jika memang demikian lantas apa sebenarnya yang disebut dan diamksud dengan Bahasa Jurnalistik? Aapakah benar sinyalemen sebagian budayawan yang menilai bahasa jurnalistik telah menjadi corong kaum kapitalis media massa global? Dan lantas apakah Citizen Journalism sudah menerapkan Bahasa Jurnalistik
Daryl L, Frazel dan George Tuck, dua pakar pers Amerika mengungkapkan pembaca berharap, apa yang dibacanya dalam media massa adalah yang bisa dimengerti tanpa bantuan pengetahuan khusus. Bahasa berita atau laporan surat kabar, tabloid, majalah, radio, televisidan media online internet yang tidak akrab dimata, telinga, dan benak khalayak, tidak layak disebut bahasa jurnalistik.
Secara sepintas, walau belum sampai pada tingkatan definisi. Kita sudh mengetahui apa yang disebut dan dimaksud bahasa jurnalistik. Secara etimologi, jurnalistik berasal daru kata journ dalam bahasa prancis , journ berarti catatan atau laporan harian. Secara sederhana jurnalistik diartikan sebagai kegiatan yang berhubungan dengan pencatatan atau pelaporan setiap hari. Djen Amar menekankan, jurnalistik adalah kegiatan mengumpulkan, mengolah, dan menyebarkan berita kepada khalayak seluas-luasnya dengan secepat-cepatnya .
Penjelasan mengenai Citizen Journalism (Jurnalisme Warga) disampaikan oleh Bowman dan Willis (2003) yaitu tindakan yang dilakukan oleh warga baik individu ataupun kelompok yang berperan aktif dalam proses mengumpulkan, melaporkan, menganalisa dan menyebarkan berita dan informasi.
Allan (2013) kemudian menambahkan bahwa siapa saja dengan posel yang terhubung dengan internet di wkatu dan tempat kejadian berita maka dapat disebut jurnalis. Secara lebih sederhana inferensi dari kedua  pengertian tersebut adalah warga yang dulu hanya sebagai penngkonsumsi berita, namun sekarang mereka dapat menjadi pemilik informasi yang dibagikan kepada banyak orang pergeseran peran dari hanya sekedar pengsonsumsi menjadi sumber berita itu sendiri dimotori oleh perkembangan media yang memfasilitasi dan mengakomodasi penyampaian berita (citizen media).

B.     LANDASAN TEORI
Bahasa jurnalistik adalah bahasa komunikasi massa yang berfungsi sebagai pemberi informasi kepada publik atau dapat diartikan sebagai bahasa komunikasi pengantar pemeberitaan yang biasa digunakan media cetak dan elektronik. Bahasa jurnalistik harus menggunakan bahasa baku, atau dengan kata lain harus sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Selain itu, bahasa jurnalistik juga harus mudah dipahami oleh pembacanya, karena pembaca tidak punya cukup banyak waktu untuk memahami kata-kata yang sulit.
Bahasa merupakan sarana untuk menyampaikan informasi kepada khalayak atau publik, jelas tidaknya informasi sangat ditentukan oleh benar tidaknya bahasa yang dipakai. Untuk itu, dunia pers atau jurnalistik sebagai pemberi informasi kepada publik harus menggunakan bahasa yang baik dan benar agar khalayak atau publik dapat memahami maksud yang ingin disampikan. Berbeda dengan bahasa percakapan atau ragam bahasa lainnya yang sering bersifat asosialakulturalegois, dan elitis, bahasa jurnalistik justru sangat demokratis dan populis, karena dalam bahasa jurnalistik tidak mengenal kasta, tingkat, maupun pangkat.Sebagai contoh, jika dalam bahasa percakapan menyebut “Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono”, sedangkan dalam bahasa jurnalistik hanya ditulis “Susilo Bambang Yudhoyono”. Artinya, semua diperlakukan sama, tidak ada yang diistimewakan atau ditinggikan derajat kelas sosialnya.Sejauh ini bahasa jurnalistik mulai beragam digunakanuntuk menulis berita ekonomipolitik ataupun tajuk rencana, disesuaikan dengan angle tulisan, sumber berita, dan keterbatasan media massa (ruang dan waktu).
A.M Dewabrata menegaskan bahwa maksud pernyataan bahasa jurnalistik sebagai ragam Bahasa Indonesia bagi wartawan dalam menulis berita, merujuk kepada pengertian umum yang membedakan dengan ragam lainnya yang dapat dibedakandalam bentuk kalimatklausafrasadiksi ataukata-kata. Untuk itu, pers berkualitas senantiasa menjaga reputasi dan wibawanya di mata khalayak atau publik, antara lain dengan senantiasamenghindari penggunaan diksi atau kata yang diasumsikan tidak sopan, vulgar, atau mengumbar selera rendah.
Dalma perannya Bahasa itu sendiri mempunyai fungsi utama antara lain
·         Alat untuk menyatakan ekspresi diri
·         Alat komunikasi
·         Alat mengadakan control sosial
·         Fungsi pemersatu
·         Fungsi pemberi kekhasan
·         Fungsi pembawa kewibawaan
Dalam prakteknya dilapangan masih banyak dari beberapa Jurnalism Warga yang belum paham akan bahasa Jurnalistik, hal itu tentu saja harus kita maklumi karena tidak semua jurnalisme warga (citizen Journalism) paham akan bentuk dan karakteristik Bahasa Jurnalistik itu sendiri. Karena tidak semua journalism warga orang-orang yang memiliki latar pendidikan yang baik.
Hal ini tentunya menjadi problema tersendiri karena pada dasarnya bahasa dalam berita haruslah jelas, singkat dan padat, tetapai kenyataannya banyak bahasa yang digunakan oleh jurnlaism warga yang tidak sesuai dengan EYD ( Ejaan Yang Disempurnakan).
Lantas bagaimana karakteristik dari bahasa jurnalistik itu sendiri.
C.     HASIL DAN PEMBAHASAN
Karakteristik bahasa jurnalistik
Secara spesifik, bahasa juralistikdapat dibedakanmenurut bentuknya, yaitu bahasa jurnalistik surat kabar, bahasa jurnalistik tabloid, bahasajurnalistik majalah,bahasa jurnalistik radio,bahasa jurnalistik televisi, bahasa jurnalistik media online internet. Berikut karakteristik bahasa jurnalistik:
1.      Sederhana
Sederhana berarti selalu mengutamakan dan memilih kata atau kalimat yang paling bamyak diketahui maknanya oleh khalayak pembaca yang sangat heterogen, baik dilihat dari tingkat intelektualitasnya maupun karakteristik demografis dan psikografisnya.
2.      Singkat
Berarti langsung ke pokok masalah ( To The Poin) ruangan atau kampling yang tersedia pada kolom-kolom halaman surat kabar, tabloid, majalah sangat terbatas, sementara isinya banyak dan beraneka ragam. Pesan yang disampaikan tidak boleh bertentnagan dengan fiolosofi fungsi, dan karakteristik pers.
3.      Padat
Padat dalam bahasa jurnalistik berarti sarat informasi. Setiap kalimat dan paragraph yang ditulis membuat banyak informasi penting dan menarik khalayak untuk pembaca.
4.      Lugas
Lugas berarti tegas tidak ambigu sekaligus menghindari eufemisme atau penghalusan kata dalam kalimat yang bisa membingungkan khalayak pembaca sehingga terjadi perbedaan persepsi dan kesalahan konklusi.
5.      Jelas
Berarti mudah ditangkap maksudnya susunan kata dan kalimatnya sesuai dengan kaidah-kaidah subjek, objek, predikat, keterangan jelas sasaran atau maksudnya.
6.      Jernih
Dalam pendekatan analisis wacana, kata dan kalimat yang jernih berarti kata dan kalimat yang tidak memiliki agenda tersembunyi di balik pemuatan suatu berita atau laporan kecuali fakta, kebenaran, kepentingan publik.
7.      Menarik
Artinya mampu membangkitkan minat dan perhatian khalayak pembaca, memicu selera membaca.
8.      Demokratis
Berarti bahasa jurnalistik tidak mengenal tingkatan pangkat, kasta, atau perbedaan dari pihak yang menyapa dan pihak yang disapa.
9.      Populis
Berarti setiap kata, istilah, atau kalimat apapun yang terdapat dalam karya-karya jurnalistik harus akrab ditelinga, dimata, dan dibenak pikiran khalayak pembaca, pendengar, atau pemirsa.
10.  Logis
Kata,istilah, kaliamt,atauparagraph jurnalistik harus dapat diterima dan tidak bertentangan dengan akal sehat (common sense).
11.  Gramatikal
Bahasa jurnalistik mengikuti kaidah tata bahasa baku
12.  Mengindari kata tutur
Kata tutur ialah kata-kata yang biasa digunakan sehari-hari secara informal.
13.  Menghindari kata dan istilah asing
14.  Pilihan kata diksi yang tepat
15.  Mengutamakan kalimat aktif
16.  Menghindari kata atau istilah teknis
17.  Tunduk kepada kaidah etika
D.    KESIMPULAN
Tidak diragukan lagi bahwasanya perkembangan teknologi berpengaruh pula terhadap SDM nya. Dulu masyarakat hanya menjadi pengkonsumsi dari sebuah berita namun sekarang bisa menjadi sumber berita itu sendiri . masyarakat diberi kesempatan untuk menyatakan ekspresi diri melalui berita yang mereka publish dan tentunya dalam hala ini peran bahasa jurnalistik masih belum di praktekan di lapangan.
Seorang Citizen Journalism harus mampu memahami dengan baik mengenai bahasa jurnalistik agar berita yang disampaikan jelas dan mudah dimengerti.













DAFTAR PUSTAKA
Anwar.Rosihan. Bahasa Jurnalistik dan komposisi. Jakarta: Pradnya Paramita, 1991
Komalasari, Bakti, Jurnalistik: Bengkulu, LP2 STAIN CURUP, 2010
Sumadiria, AS Haris, Bahasa Jurnalistik:Bandung, Simbiosa Rekatama Media, 2006.
Sumadiria. AS Haris. Jurnalistik Indonesia Menulis Berita dan Feature. Bandung, Simbiosa Rekatama  Media, 2005