Rabu, 12 Juni 2019

Strategi Dakwah Khalifah Abu Bakar Ash-shidiq R.A

Strategi dakwah abu bakar



Abu Bakar adalah Abdullah bin Utsman bin Amir bin Amr bin Ka’ab bin Tayyim bin Murrah. Lahir di mekkah dua tahun beberapa bulan setelah tahun gajah. Rasulullah SAW menyifatinya dengan “atiq min an nar” (orang yang terbebas dari neraka), sehingga dia lebih dikenal dengan nama “atiq’. Ada yang mengatakan bahwa ia dipanggil dengan Atiq karna kebagusan rupanya. Sedangkan gelar’ Shiddiq beliau peroleh setelah peristiwa Isra’ dan Mi’raj Rasulullah. Ketika belaiu tanpa ragu-ragu membenarkan kejadian tersebut disaat orang lain mendustakan dan menganggapnya sebagai hal yang mengada-ada.
Pada masa jahilliah beliau dikenal sebagai orang yang berakhlak mulia, pandai bergaul, tidak minum khamr, dan memiliki ilmu tentang nasab dan berita orang arab. setelah islam tiba, beliau termasuk deretan orang-orang pertama yang masuk islam. beliau memilki saham bagi perkembangan islam. Banyak sahabat-sahabat masuk islam karna beliau, seperti Usman bin Affan, Zubair bin Awwam, Abdurrahman bin Auf, Thalhah bin Ubaidillah.
Abu bakar menemani Nabi ketika hijrah ke Madinah. Beliau tidak pernah absen ikut berperang bersama Nabi SAW. Pada masa mudanya beliau adalah seorang pedagang. Ketika masuk islam, modal dasar beliau sebesar empat puluh ribu dirham. Beliau banyak menginfakkan hartanya untuk kepentingan dakwah, terutama untuk membebaskan orang-orang yang tertindas dan budak muslim. Ketika hijrah, sisa uangnya tinggal lima ribu dirham, beliau bawa saat hijrah dan beliau serahkan pengelolahannya kepada Rasulullah.
Rasulullah SAW mengabarkan berita gembira bahwa tempat abu bakar adalah surga. Beliau adalah teman diskusi Rasulullah, mertua Rasulullah, beliau meriwayatkan hadits sebanyak 142 hadits. Abu bakar meningal dunia pada bulan jumadil akhir tahun ke-13 H, dalam usia 63 tahun.

Abu Bakar Menjadi Khalifah, Pemberantasan kaum Riddah, Nabi Palsu, Pembangkang untuk membayar Zakat
A. Abu Bakar Menjadi Khalifah
Abu bakar memerintah selama dua setengah tahun, tepatnya dua tahun tiga bulan dua puluh hari. Dipandang dari hitungan waktu memang masa pemerintahan beliau sangatlah singkat, tetapi apa yang dicapai Abu bakar jauh melampaui masa yang tersedia. Semasa Rasulullah hidup, Rasulullah sering kali menunjuk Abu bakar untuk mendampingi beliau disaat-saat penting atau jika berhalangan, Rasul mempercayainya sebagai pengganti untuk menangani tugas-tugas keagamaan atau mengurusi persoalan-persoalan aktual madinah. Dan setelah Rasululah wafat Abu bakar di angkat sebagai khalifah untuk memimpin umat.
Pidato inaugurasi yang diucapkan sehari setelah pengangkatannya, menegaskan totalitas kepribadian dan komitmen Abu bakar terhadap nilai-nilai islam dan strategi meraih keberhasilan tertinggi bagi umat sepeninggalan nabi. Inilah sebagian kutipan khutbah Abu bakar yang terkenal itu.
“Wahai manusia! Aku telah diangkat untuk mengendalikan urusanmu, padahal aku bukanlah orang yang terbaik diantaramu. Maka jikalau aku dapat menunaikan tugasku dengan baik, bantulaj (ikutlah) aku. Tetapi jikalu aku berlaku salah, maka luruskanlah! Orang yang kamu anggap kuat, aku pandang lemah sampai aku dapat mengambil hak dari padanya. Sedangkan orang yang kamu lihat lemah, aku pandang kuat sampai aku dapat mengembalikan haknya kepadanya. Maka hendaklah kamu taat kepadaku selama aku taat kepada Allah dan rasulnya, namun bila mana aku tiada taat kepada allah dan rasulnya, kmu tidaklah perlu mentaatiku”.
Di saat amanah pemerintahan baru saja diembankan kepada Abu bakar, tiba- tiba madinah di kejutkan oleh gerakan yang mengerogoti sistem islam yang meluas hampir keseluruh semenanjung arabiah.
BPemberantasan kaum Riddah, Nabi Palsu
Mereka adalah orang-orng yang lemah imannya dan masuk islam hanya formalitas. mereka melepaskan kesetiaan dengan menolak memberi bai’at kepada khalifah yang baru dan bahkan menentang agama islam, karna mereka menganggap bahwa perjanjian-perjanjian yang dibuat bersama Muhammad dengan sendirinya batal disebabkan kematian Nabi islam itu.
Sesungguhnya tidaklah mengherankan dengan banyaknya suku arab yang melepaskan diri dari ikatan agama islam. mereka adalah orang-orang yang baru masuk islam. belum cukup waktu bagi nabi dan para sahabatnya untuk mengajari mereka prinsip-prinsip keimanan dan ajaran islam. memang, suku-suku arabia dari padang pasir yang jauh itu telah datang  kepada nabi dan mendapat kesan dalam tentang islam, mereka hanyalah setitik air di samudra. Di dalam waktu beberapa bulan tidaklah mungkin bagi nabi dapat mengatur pendidikan dan atau latihan yang efektif untuk masyarakat yang terpencar di wilayah-wilayah yang amat luas dengan sarana komunikasi yang sangat minim waktu itu.
Gerakan melepas kesetiaan tersebut dinamakan “Riddah”. Riddah berarti murtad, beralih agama dari islam ke kepercayaan semula, secara politis merupakan pembangkangan (distortion) terhadap lembaga khalifah[3]. Sikap mereka adalah perbuatan makar yang melawan agama dan pemerintahan sekaligus.
Oleh karna itu, khalifah dengan tegas melancarkan operasi pembersihan terhadap mereka. Ibn Hisyam pernah berkata, telah berkata kepadaku abu ubaidah dan para ulama lainnya, ketika Rasul wafat kebanyakan dari penduduk mekkah ingin kembali murtad keluar dari islam, hingga ‘Itab bin husaid mengkhawatirkan keberadaan mereka dan bersembunyi. Berdirilah suhail bin amru, dan memulai pidatonya dengan memuji Allah, kemudian ia menyebutkan perihal wafatnya Rasulullah sembari berkata,”kematian Rasulullah SAW tidak menambah islam kecuali semakin kuat, maka barang siapa kami curigai keluar dari agama ini akan aku penggal kepalanya!”

Sebagian fenomena ini sudah muncul pada masa nabi, tetapi wafatnya Nabi mereka anggap sebagai kesempatan untuk tampil terang-terangan. Cukup banyak orang yang bergabung dengan mereka. diantara isu yang mereka bawa adalah penolakan kekuasaan ditangan quraisy dan isu fanatik kesukuan. Adapun orang yang mengaku sebagi nabi seperti, Musailamah al_kazzab dari bani hanif, Al-aswad al-‘insi dari yaman, Thalhah bin khuwailid dari bani asad, dan Sajjah dari bani tamim.
Sebagian besar orang-orang di Yamamah bergabung bersama musailamah al-kazzab, dan bani asad maupun thayyi bergabung dengan thulaihah al-asadiah. Suasana semakin kacau balau, sementara asshidik tetap memberangkatkan pasukan usamah yang mebuat bala tentara di Madinah semakin berkurang. Akhirnya keadaan ini membuat bnyak dari suku arab bersiap-siap untuk menghabisi dan merebut kota Madinah, namun abu bakar cepat tanggap dengan mendirikan pos-pos keamanan disekitar kota dan menunjuk pera pemimpin pos-pos tersebut, diantaranya Ali bin Abi thalib, Azzubair bin Al-awwam, Thalhah bin Ubaidillah, Saad bin Abi waqqosh, Abdurrahan bin Auf, dan Abdullah bin Masud.

C. Pembangkang terhadap pembayaran zakat
Adapun orang-orang yang enggan membayar zakat, di antaranya karena mereka mengira bahwa zakat adalah serupa pajak yang dipaksakan dan penyerahannya ke perbendaharaan pusat di Madinah sama artinya dengan penurunan kekuasaan’; suatubsikap yang tidak disukai oleh suku-suku arab karena bertentangan dengan karakter mereka yang independen. Alasan lainnya adalah karena kesalahan memahami ayat Al-quran yang menerangkan mekanisme pemungutan zakat (surat at-taubat:301)[6].
Mereka berkata,”kami tidak akan bayar zakat kami kecuali kepada orang yang do’anya dapat menentamkan hati kami, bahkan diantara mereka ada yang membuat sya’ir:
kami akan selalu patuh ketika Rasulullah ada di antara kami
alangkah aneh, kenapa kami harus patuh kepada abu bakar.
Abu bakar mempelajari fenomena itu dengan saksama dan sampai pada kesimpulan bahwa tiga gerakan tersebut bermaksud untuk menghancurkan islam dari akarnya. Akhirnya Abu bakar memutuskan untuk menghadapi semua gerakan itu dengan tindakan tegas.
Meskipin sikap tegas Abu bakar terutama dalam menghadapi pembangkang zakat tidak disetujui oleh sebagian kalang yang berpendapat bahwa apa yang mereka lakukan adalah hasil ta’wil mereka terhadap Al-quran. Para perawih hadits selain Ibnu majah meriwayatkan dalam kitab-kitab mereka dari Abu hurairah bahwa Umar bin al-khattab berkata Abu bakar,”mengapa anda akan menumpas mereka? sementara Rasuslullah SAW telah bersabada,” aku di perintahkan memerang manusia hingga mereka mengucapkan asyhadi alla ilaha illallah wa anna muhammad rasululluah, jika mereka menyatakannya maka harta dan darah mereka terjaga dariku untuk ditumpahkan dan dirampas kecuali dengan haknya? maka Abu bakar menjawab,” demi allah andi saja mereka enggan untuk menyerahkan anak unta yang sebelumnya mereka serahkan kepada Rasulullah, pastilah akan ku perangi mereka semua karenanya. Sesungguhnya zakat itu adalah hak harta. Dan demi Allah aku pasti akan memerangi orang yang membedakan antara shalat dan zakat.
Akhirnya sahabat lain menerima sikap Abu bakar tersebut, dan membela kebijakan beliau. Tindakan tegas ini mendatangkan kebaikan yang sangat besar buat kaum muslimin.
Abu bakar menyiapkan pasukan besar untuk memerangi para murtaddin, dan abu bakar juga mengirim surat kepada pembangkang zakat mengajak mereka untuk kembali kepada islam yang benar dan menjelaskan kepada mereka kesalah pahaman mereka. Barang siapa yang menyadari kesalahannya, maka mereka akan dimaafkan, dan barang siapa yang ngotot dengan pendapatnya, maka akan ada pasukan yang akan membersihkan mereka.
Di antara hasil dari operasi yang dilancarkan Abu bakar sebagai berikut:
a)      Musailamah al-kazzab terbunuh di tangan Wasyi si pembunuh Hamzah, pengikutnya dan orang-orang yang terpengaruh dengan ajarnya mereka melarikan diri.
b)      Thalhah bin khuwailid melarikan diri ke Syam dan tidak mampu menghadapi pasukan Khalid bin walid. Kemudian dia masuk islam kembali dan menjadi muslim yang baik.
c)      Sedangkan Sajjah at-tamimiyah, setelah bermaksud berangkat ke Yamamah untuk bergabung dengan Musailamah, akhirnya mengurungkan niatnya dan pulang ke negrinya karna mendengar pasukan Khalid sudah mulai dekat.
d)     Sedangkan pasukan lainnya melakukan operasi di seluruh jazirah arabia, memberikan pengajaran kepada pembangkang dan mengembalikan kepada islam orang yang murtad.

Perluasan Wilayah Pada Masa Abu Bakar
a. Bahrain Dan Qatar
Orang Arab mengenal Bahrain sebagai kawasan yang memanjang dari pantai teluk Arabia di antara Basyrah dan Oman. Sekarang kawasan Bahrain meliputi negara Kuait, Ihsa, Qatardan Bahrain. Islam masuk dikawasan ini pada zaman Nabi dengan cara damai, hasil dakwah nabi SAW. Melalui suratnya kepada raja Mundzir bin saw’i, penguasa Bahrain saat itu,surat nabi tersebut dibawa oleh al-‘ala’ bin hadhrami. isinya sebagai beriku:
Dari Muhammad rasulullah kepada Al-mundzir bin sawi’, salam atas orang yang mengikuti hidayah. amma baa’d: Sesungguhnya aku mengajak kamu untuk masuk islam.mari masuk islam niscaya kamu akan mendapatkan keselamatan, dan Allah akan memmberikan buatmu pahala masuk islamnya orang-orang yang ada dibawah kekuasaanmu. Dan ketahuilah bahwa agama yang aku bawa akan sampai ke sesmua orang.”
Mundzir bin sawi’ lansung masuk islam setelah menerima surat Rasullah SAW. Yang di ikuti juga oleh sebagian rakyatnya. Bagi yang belum masuk islam, di minta kepada mereka untuk membayar jizyah.
Rasulullah SAW,juga menulis surat kepada penduduk isha’, dan yamamah, mengajak seluruh penduduk untuk masuk islam. Banyak riwayat yang menyebutkan bahwa mayoritas penduduk Arab disana masuk islam. Datang pula dua utusan ke kawasan ini menyatakan kedudukannya kepada Rasulullah SAW, pertama utusan Al-a’sad di bawah pimpinan Amr bin qois, dan yang kedua utusan Abdul qois di bawah pimpinan jarud al-a’bdi.
Pada masa Abu bakar pitnah riddah juga sampai ke negri Bahrain. Abu bakar mengirim Al-ala’ bin hadhrami yang memiliki ikatan historis dengan negri ini untuk memadamkan fitnah riddah (gerakan murtad massal) di bantu oleh pemimpin Abdul qois, Jarud al-a’bdi. alhamdulillah negri ini kembali ke penguasaan islam.
b. Kuait
Abu bakar mengutus Kahlid bin walid untuk bergerak ke Iraq dan dimulai dari kawasan Iraq yang paling atas, yaitu Ablah yang terletak di teluk persia. Beliau berpesan agar bebuat baik dengan penduduk dan mengajak mereka untuk msuk islam.
Pasukan bergerak menuju kawasan utara ke arah selatan negri Persia dibawah pimpinan Khalid bin walid dan Mudsanna bin haritsah yang telah berangkat sebelum Khalid. Abu bakar mengirim surat kepadanya agar taat kepada Khalid. Panglima perang yang bergabung dalam pasukan tersebut adalah Iyad bin ghanam, Madz’ur bin ‘adi al-‘ijli dan ‘Adi bin hatim
Penguasa wilayah selatan Iraq yang tunduk dibawah imperium Persia adalah Hurmus. Khalid bin walid menulis surat kepadnya: amma ba’ad:” mari masuk islam niscaya kamu akan selamat, atau jika tidak yakinlah bahwa kamu dan kaummu menjadi ahlu zimmah dan berkewajiban membayar jizyah. jika kamu menolak ke duanya, maka jangan salahkan kecuali dirimu. Aku telah membawa sebuah pasukan yang kecintaanya dengan mati sama dengan semangatnya untuk hidup. Hurmus tidak mengindahkan surat Khalid bahkan bersiap-siap untuk memerangi kaum muslimin.
pertempuran dzat as salasil terjadi di daerah yang sekarang yang dinamakan Kuait dan berakhir dengan kemenangan dipihak kaum muslimin dan terbunuhnya Hurnus. Akhirnya islam memasuki negeri Kuait dan darinya islam menyebar ke Iraq dan Iran.
c. Iraq
Selesai menahlukkan yamamah, Abu bakar ash-shiddiq memerintahkan Khalid bin Walid berjalan menuju iraq dan memulai penaklukan selat hindia (Faraj al-Hindi) yaitu yang populer dengan nama Al-ubullah, kemudian barulah menyisir irak dari bawah.
Abu bakar menginstruksikan kepada Khalid untuk menarik hati masyarakat dan mendakwahi mereka kepada islam. Jika mereka tidak menerima maka ambillah dari mereka jizyah. Dan jika mereka menolak jizyah maka perangilah mereka. Abu bakar berpesan kepada Khalid agar tidak memaksa seorangpun untuk ikut bersamanya. Dan jangan sampai Khalid meminta bantuan kepada kaum murtad.
Al-waqidi berkata, ahli sejarah berselisih pendapat. Ada yang mengatakan bahwa Khalid lansung berangkat dari Yamamah menuju Iraq. Dan ada yang berpendapat bahwa Khalid kembali terlebih dahulu ke Madinah baru berangkat menuju Iraq melalui jalan Kufah hingga sampai di Herat.
d. Syam
Sebelum wafat, Rasulullah mempersiapkan sebuah pasukan yang dipimpin oleh Ussamah bin zaid ke Mu’tah dan lokasi terbunuh bapaknya. Nabi berkata kepadanya:”Bergeraklah kamu dimana bapakmu terbunuh, tancapkan kaki kuda ke daerah mereka, dan aku mengamanahkan kepadamu untuk memimpin pasukan ini.”
Tetapi pasukan yang telah dipersiapkan nabi ini tidak jadi berangkat karena nabi sakit yang mengantarkan beliau menghembuskan nafas terakhir. Ketika Abu bakar menjadi khalifah, beliau meneruskan rencana Rasulullah tersebut. Pasukan bergerak ke arah syam dan pulang ke Madinah setelah kurang lebuh sebulan melakukan manuver-manuver diwilayah Syam.
Barang kali yang membuat nabi betul-betul bersikeras untuk mengutus Ussamah adalah isyarat dari beliau untuk mengarahkan kaum muslimin agar menyebarkan dakwah keluar jazirah arabiah. Abu bakar mengerti betul dengan isyarat dari Rasulullah tersebut, sehingga beliau bergerak cepat mengirim Amr bin ash, Yazid bin abi sufyan, Abu ubaidah bin jarrah dan Syurahbil bin hasanah beseeta pasukan untuk menuju ke berbagai penjuru negri Syam, seperti Palestina, Surya, Yordania, dan Libanon. Pada serangan pertama kaum muslimin tidak mampu menghadapi pasukan romawi yang memilki perlengkapan dan pasukan yang amat besar. Abu bakar yang selalu mengikuti perkembangan pertempuran memutuskan untuk memanggil Khalid bin walid yang saat itu masih berada di wilayah Iraq untuk membantu pasukan yang sudah berada di Syam.
Gerakan Pengumpulan Al-quran
Selama peperangan riddah, banyak qari (penghafal al-quran) yang tewas. karena orang-orang ini merupakan penghafal bagian-bagian al-quran, Umar cemas jika bertambah lagi angka kematian itu, yang berarti beberapa bagian lagi dari Al-quran akn musnah. Karena itu menasehati Abu bakar untuk membuat suatu kumpulan Al-quran. mulanya khalfah agak ragu untuk melakukan tugas ini karena tidak menerima otoritas dari nabi, tetapi kemudian ia memberikan persetujuan dan menugaskan Zaid bin sabit. Dan ini di riwayatkan juga oleh imam Bukhari dalam sahihnya.



Sumber Referensi :

[1] . Wahyu Ilahi, S.AG, MA dan Harjani Hefni, LC.,MA, Pengantar Sejarah Dakwah, Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2007, hlm. 84
[2]. DR. Ali Mufrodi, Islam Di Kawasan Kebudayaan Arab, Jakarta: Perpustakaan Nasional, 1997, hlm.47
[3]. Ibid, hlm. 49
[4]. Ibnu Katsir, Al-Bidayatuh Wan Nihayah, Jakarta:Darul Haq, 2004, hlm.75
[5]. Wahyu Ilahi, S.AG, MA dan Harjani Hefni, LC., op.cit, hlm.85
[6]. DR. Ali Mufrodi, op.cit,hlm.49
[7].Ibnu katsir,loc.cit
[8]. Wahyu Ilahi, S.AG, MA dan Harjani Hefni, LC.MA, op.cit,hlm.87
[9]. ibnu katsir,op.cit,hlm.119
[10]. Wahyu Ilahi, S.AG, MA dan Harjani Hefni, LC.MA, op.cit,hlm.92

Dakwah Rasullullah Periode Madinah



Kisah Singkat Dakwah Nabi Muhammad di Madinah – Sebelum agama islam turun masyarakat hidup dalam kejahiliahan (kebodohan). Telebih yang terjadi pada masyarakat Arab pada saat itu. Mereka menyembah berhala, minum-minuman keras, membunuh anak-anak perempuannya, saling berkelahi, berjudi, dan masih banyak lagi. Dakwah islam mulai disebarkan pada tahun 612 Masehi. Dalam kurun waktu selama 30 tahun, dakwah islam telah mneyebar ke seantero semenanjung Arab, Irak, Persia, Mesir, dan Suriah.


Sebelum kehadiran islam, kota Madinah hanya terdiri dari dua bangsa yakni Arab dan Yahudi. Yahudi sendiri masih terbagi atas tiga suku diantaranya ialah Bani Quraizah, Bani Qainuqa, dan Bani Nadir. Sedangkan bangsa arab terdiri dari suku arab pribumi dan pendatang. Suku Arab pendatang berasal dari negeri Yaman. Selanjutnya suku pendatang ini disebut dengan suku Kharzraj dan suku Aus. Suku Arab inilah yang kelak akan menjadi kaum Anshar yang menolong Rasulullah ketika berhijrah ke Madinah.
Ditahun 621 M sebanyak 10 orang dari suku Khazraj dan Aus mendatangi Nabi Muhammad SAW di Aqabah. Dihadapan Nabi Muhammad SAW, orang-orang dari suku Khazraj tersebut menyatakan diri mereka beriman kepada Allah dan Rasul Nya. Ketika musim haji, sebanyak 75 orang yang berasal dari Madinah mengusulkan agar Nabi Muhammad SAW berhijrah ke kota Madinah. Ketika itulah Bai’atu Aqabah yang kedua terjadi.
Selanjutnya kaum muslimin berhijrah menuju kota Madinah. Hijrah yang dilakukan tidak serta merta keseluruhan kaum muslimin. Hijrah dilakukan secara berangsur-angsur dalam beberapa kelompok rombongan. Sementara Nabi Muhammad SAW berhijrah dengan ditemani oleh Abu Bakar As-Shidiq.
Dalam perjalanan menuju Madinah, Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar singgah di sebuah tempat yang bernama Quba. Di tempat tersebut Nabi Muhammad dan Abu Bakar mereka tinggal agak lama dan mendirikan sebuah masjid yang dinamai dengan masjid Quba. Barulah setelah itu Nabi melanjutkan perjalanan kembali menuju Madinah pada hari Jumat, 24 September 622 M. Setibanya di Madinah, Nabi Muhammad disambut dengan gembira oleh kaum Muhajirin yang telah terlebih dahulu tiba dan juga kaum Anshar.
Hijrahnya Nabi Muhammad SAW beserta umatnya dari Mekah menuju Madinah meupakan fase baru dakwah Nabi. Tak jarang Nabi SAW dan pengikiutnya mendapatkan perlakukan buruk orang kaum kafir Quraisy ketika di Mekah. Kini di Madinah, Rasulullah SAW banyak melakukan terobosan baru dalam berdakwah misalnya :

1. Mendirikan Masjid

Di masa Nabi, masjid tak hanya digunakan dalam urusan beribadah saja. Masjid diberdayakan sebagai tempat belajar, mengatur pemerintahan, bahkan mempersiapkan siasat perang. Di Madinah, beliau membangun masjid yang pertama kalinya yakni masjid Nabawi yang berarti masjid Nabi. Masjid tersebut didirikan di bulan rabiulawal tahun 1 Hijriah. Setelahnya barulah Rasulullah mendirikan m,asjid-masjid lainnya di kota Madinah semisal masjid Jumu’ah, masjid Quba, masjid Gamamah, masjid Bani Quraizah, masjid salman, masjid Ubay bin Ka’ab, dan masjid Ali.

2. Mempekenalkan dan Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Kaum Anshar

Nabi Muhammad SAW di Madinah telah banyak mempersaudarakan para sahabat dari kaum Anshar dan Muhajiri. Beberapa sahabat yang dipersaudarakan oleh Rasulullah SAW diantaranya ialah Sa’ad bin Mua’z dengan Ibnu Mas’ud, Andurrahman bin Auf denga Sa’ad bin Rabi dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan oleh Nabi dengan tujuan mempersatukan ukhuwah umat tanpa memandang latar belakang tempat asal dan lain sebagainya.

3. Merumuskan Undang Undang

Rasulullah Muhammad SAW mengatur hak serta kewajiban ummat dengan melegalkan sebuah hukum serta aturan melalui Undang Undang yang disebut dengan piagam Madinah. Dalam piagam tersebut juga terdapat mengenai hak dan kewajiban bagi masyarakat Madinah yang beragama diluar islam. Secara umum piagam Madinah berperan sebagai :
– Sarana pemersatu ummat secara khusus bagi suku Khazraj dan suku Aus
– Secara langsung piagam tersebut menyiratkan sebuah pengakuan legalitas Nabi Muhammad SAW sebagai pemimpin ummat dan hakim negara.
– Sebagai media penjamin kebebasan rakyat
– Sebagai media yang menjamin kebebasan beragama serta toleransi
– Sebagai sarana filterisasi kebudayaan bangsa arab

Pengertian Sejarah Dakwah

              Sejarah dakwah berasal dari dua kata, yaitu sejarah dan dakwah. Sejarah berasal dari bahasa Arab, yakni syajarah (pohon), tarikh (penanggalan, kejadian berdasarkan urutan tunggal dan waktu). Orang Inggris menyebutnya “history” yang berasal dari bahasa Yunani “istoria”. Istoria berarti ilmu untuk semua macam ilmu pengetahuan tentang gejala alam, baik yang disusun secara kronologis maupun yang tidak. Kemudian dalam proses perkembangan ilmu pengetahuan, kata istoria hanya khusus digunakan untuk ilmu penegtahuan yang disusun secara kronologis, terutama yang menyangkut hal ihwal manusia. Sedangkan untuk pengetahuan yang disusun secara tidak kronologis digunakan kata “scientia” yang bersal dari bahasa latin.Kata sejarah, history, dan tarikh mengandung arti khusus yaitu, “masa lampau umat manusia”. Sedangkan dakwah secara etimologis berasal dari kata da’a, yad’u, da’watan. Kata da’a mengandung arti menyeru, memanggil, dan mengajak. Dakwah artinya seruan, panggilan, dan ajakan. Dakwah islam dapat dipahami sebagai seruan, panggilan dan ajakan kepada Islam.Dengan demikaian sejarah dakwah dapat diartikan sebagai peristiwa masa lampau umat manusia dalam upaya mereka menyeru, memanggil dan mengajak umat manusia kepada Islam serta bagaimana reaksi umat yang diseru dan perubahan-perubahan apa yang terjadi setelah dakwah digulirkan, baik langsung maupun tidak langsung.
B. Kedudukan dan Fungsi Sejarah Dakwah
Fungsi mempelajari sejarah dakwah antara lain:
  1. Untuk mengetahui strategi perjuangan para rasul dan kegigihan mereka dalam menyebarkan dakwah tauhid.
  2.  Mengidentifikasi penyakit umat setiap zaman dan mencari jalan keluar dari penyakit tersebut.
  3.  Menentukan sikap dalam berdakwah dengan bercermin dari sejarah yang benar.
  4.  Mengetauhi faktor-faktor kemajuan dan kemunduran dakwah dari masa ke masa.
  5.  Untuk memupuk semangat para da’i.
  6.  Mengetahui sejauh mana dakwah Islam dapat mempengaruhi dan merombak jalannya sejarah atau telah berhasil menciptakan realitas sosiokultural baru.
  7.   Memprediksi apa yang bakal terjadi dengan peran Islam di masa mendatang dalam rangka penataan kehidupan masyarakat baru.

C. Dakwah Nabi Muhammad SAW
Dakwah nabi Muhammad itu sendiri terdiri dari dua periode, yaitu periode Mekkah dan periode Madinah. Berikut penjelasannya;
1. Periode Mekkah
Nabi Muhammad adalah Nabi terakhir yang diutus oleh Allah swt. Beliau berasal dari keturunan yang mulia yaitu keturunan Nabi Ismail bin Ibrahim. Beliau diutus oleh allah untuk mengeluarkan manusia dari kegelapan menuju ke alam yang terang benderang, menjadi penebar rahmat bagi sekalian alam dengan menjadikan perbaikan akhlak di segala bidang sebagai program andalan, dan membawa kabar gembira bagi umat yang mau menerima ajarannya serta peringatan bagi yang menolak.Allah memilih Muhammad sebagai manusia yang paling layak untuk menerima amanah dan mempersiapkannya dengan berbagai bekal tanpa disadari oleh Muhammad. Diantara persiapan-persiapan kearah kenabian itu ialah:
1.      Tempat tinggal Muhammad. Beliau tinggal di sebuah desa yang jauh dari pengaruh kota,
       alam yang segar, dan suasana yang serba alami.
2.      Penyucian hati nabi tahap satu di desa Halimah, perkampungan Bani Sa’ad.
3.      Hidup dalam keprihatinan, ditinggal bapak sejak kecil, setelah itu ditinggal pula oleh ibunya,              dan selanjutnya oleh kakeknya yang begitu menyayanginya.
4.      Latihan kesabaran dengan menggembala kambing.
5.      Berperan aktif dalam kegiatan di masyarakat sejak kecil, ikut beserta pamannya ke hilful                      fudhlu.
6.      Menimba pengalaman internasional, ikut armada dagang suku Quraisy.
7.      Tidak pernah cacat di masyarakatnya.
8.      Memiliki prestasiyang diakui oleh umatnya sejak kecil, menjadi pemersatu umat dalam                        peletakan kembali Hajar Aswad.
9.      Muhammad menjelang usia kematangannya secara intensif melakukan perenungan tentang                  hakikat kehidupan.Untuk memperkuat kepribadiannya, Allah SWT membekalinnya dengan berbagai mukjizat, seperti peristiwa Isra Mi’raj, terbelahnya bulan, keluarnya air dari sela-sela jari beliau, bertambahnya makanan, turunnya hujan setelah beliau melakukan Istisqa. Mukjizat terbesar yang dikaruniakan Allah kepadanya adalah Al-Qur’an.
2. Periode Madinah
Di Madinah dianggap sebagai kelahiran baru agama islam setelah ruang dakwah di Mekkah terasa sempit bagi kaum muslimin. Berawal dari masuk Islamnya beberapa orang asal Madinah pada tahun ke-11 kenabian dalam gerakan dakwah Rasulullah kepada orang-orang yang datang ke Mekkah, dakwah dikawasan ini berkembang dengan pesat.Keberhasilah hijrah merupakan kemenangan besar bagi Islam dan kaum muslimin. Hijrah merupakan tonggak kehidupan baru kaum muslimin. Di negeri ini mereka mulai menereapkan sistem kehidupan baru sesuai dengan perintah Allah SWT. Penerapan sistem kehidupan baru ini tampak disemua sektor kehidupan, baik politik, sosial maupunskalapersonal.Perbedaan yang sangat signifikan dalam metode dakwah, jika di Mekkah beliau tidak leluasa melaksanakan semua kebajikan yang dirancang, kalau di Madinah beliau adalah penentu kebajikan. Dan perbedaan lainnya adalah dari segi kondisi kondusif atau tidaknya dalam penerapan nilai-nilai Islam. Ketika pemerintahan Madinah terbentuk, beliau mencanangkan 2 (dua) program berikut.
a.    Membangun masjid Dibangunnya masjid saat memulai pembangunan sebuah negara baru oleh Rasulullah merupakan pertanda pentingnya masjid bagi kehidupan sosial masyarakat islam. Masjid merupakan pusat pendidikan umat islam dan simbol hubungan masyarakat islam dengan tihannya.
b.    Menjalin persatuan sesama muslimHubungan sesama warga saat itu diikat dengan rasa cinta, saling membantu, dan semangat persaudaraan. Dalam tingkat aplikasinya, kebijakan ini dilaksanakan dengan mempersaudarakan antara orang-orang muhajirin dengan ansar. Disamping menjalin persaudaraan antara muhajirin dan ansar, beliau juga membuat perjanjian antar kabilah untuk menyingkirkan segala demdam lama yang pernah terjadi diantara mereka.

Hakikat Ilmu Komunikasi

Dari berbagai pengertian komunikasi yang telah disebutkan pada bagian sebelumnya, dapat ditarik benang merah berupa karakteristik yang melekat pada komunikasi itu sendiri. Secara garis besar, komunikasi memiliki tiga karakteristik utama, yaitu :
  • Komunikasi adalah manusia itu sendiri 
Istilah komunikasi yang digunakan selama ini merujuk pada komunikasi yang dilakukan oleh manusia. Dalam suatu proses komunikasi, yang menjadi komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan) adalah manusia.
  • Komunikasi adalah sebuah proses
Komunikasi merupakan proses yang berlangsung secara terus menerus dan berkesinambungan. Komunikasi merupakan proses transaksional yang terjadi antara komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan). Kualitas proses komunikasi tergantung pada partisipan yang terlibat di dalamnya termasuk saluran yang digunakan. 
  • Komunikasi bersifat simbolis
Lambang biasa digunakan untuk mempresentasikan sesuatu, berbagai proses, berbagai ide, atau pun berbagai kejadian yang dapat membuat komunikasi menjadi mungkin. Lambang yang diolah menjadi informasi adalah yang dikirimkan dalam suatu proses komunikasi. Berhasil tidaknya informasi yang disampaikan tergantung pada komunikator (pengirim pesan) dan komunikan (penerima pesan).
Fungsi Komunikasi
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator yang  bertujuan untuk mengubah pengetahuan, sikap, opini, keterampilan dan perilaku komunikan. Komunikasi dapat dikatakan berhasil apabila dampak yang terjadi pada komunikan sesuai dengan tujuan komunikasi yang diinginkan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa komunikasi memiliki fungsi-fungsi yang berguna untuk menunjang tujuan komunikasi.
Secara umum, komunikasi memiliki beberapa fungsi, diantaranya adalah :
1. Menyiarkan informasi: Komunikasi berfungsi untuk menyiarkan informasi yang dibutuhkan oleh komunikan dengan harapan komunikan dapat mengambil keputusan yang tepat setelah menerima informasi yang disampaikan.
2. Mendidik: Komunikasi berfungsi mendidik apabila pesan yang diterima oleh komunikan berdampak pada peningkatan pengetahuan komunikan.
3. Menghibur: Komunikasi berfungsi menghibur manakala pesan yang disampaikan kepada komunikan ditujukan untuk rekreasi atau kesenangan bagi komunikan.
4. Mempengaruhi: Komunikasi berfungsi mempengaruhi komunikan manakala pesan yang disampaikan kepada komunikan memberikan efek yang diharapkan.

Proses Komunikasi

Ketika mendefinisikan komunikasi, perlu dipahami bahwa pengertian terminologi komunikasi tidaklah seragam dan berbeda-beda satu dengan yang lainnya. Perbedaan tersebut tergantung pada konteksnya.
Untuk memahami komunikasi sebagai suatu proses, kita harus menyadari bahwa komunikasi terdiri dari berbagai mekanisme ataupun fenomena yang dibentuk dari berbagai elemen yang saling terhubung satu dengan yang lainnya. Dimana kemudian, masing-masing elemen memberikan semacam output. Elemen-elemen inilah yang secara bersama-sama membentuk suatu proses.
Secara sederhana, dalam suatu proses komunikasi terdapat 3 (tiga) elemen yaitu komunikator, pesan, dan komunikan. Namun dalam suatu proses komunikasi yang lebih luas, terdapat 6 (enam) elemen proses komunikasi. Elemen-elemen proses komunikasi tersebut adalah :
1. Sumber (Source)
Adalah dasar yang nantinya dipakai dalam proses penyampaian pesan. Yang dapat dijadikan sumber adalah orang, organisasi, atau bahan literatur dan lain sebagainya. Kredibilitas sumber benar-benar harus diperhatikan agar pesan yang disampaikan nantinya juga memiliki validitas.
2. Komunikator (Communicator)
Adalah individu atau kelompok yang mengirim pesan. Komunikatorlah yang memulai terjadinya proses komunikasi. Kredibilitas komunikator juga perlu diperhatikan. Karena “siapa” lebih penting dari “apa” yang disampaikan. Misalnya, ketika akan berbicara mengenai penyakit mata maka dokter mata adalah pihak yang kredibel untuk menjelaskan mengenai penyakit mata. Intinya, komunikator disesuaikan dengan isi pesan.
3. Pesan (Message
Pesan adalah elemen terpenting dalam suatu proses komunikasi. Pesan adalah informasi yang akan dikirim oleh komunikator kepada komunikan. Pesan yang disampaikan dapat dilakukan secara langsung (face to face) maupun melalui media atau saluran tertentu. Pesan yang disampaikan secara langsung dapat berupa pesan yang sifatnya informatif, persuasif atau koersif.
Disebut informatif apabila pesan tersebut menyajikan berbagai keterangan  yang didukung dengan fakta dan data yang valid. Pesan yang sifatnya informatif cenderung lebih mudah diterima oleh komunikan yang intelektual. Sedangkan, suatu pesan disebut persusif manakala pesan tersebut berisi ajakan atau bujukan untuk membangkitkan kesadaran komunikan. Terakhir, suatu pesan disebut koersif seandainya pesan tersebut bersifat memaksa yang disertai dengan sanksi. 
Channel atau saluran adalah “jalan” dimana pesan tersebut akan dikirimkan dan biasanya dikenal dengan sebutan media. Dalam komunikasi terdapat dua media komunikasi yang digunakan dalam proses komunikasi yaitu media umum (telepon, radio CB, OHP dan lain-lain) dan media massa (pers, radio, film, televisi)
5. Komunikan (Receiver/Communicant/Communicatee)
Receiver/communicant/communicatee atau komunikan adalah target penyampaian pesan. Terdapat 3 macam komunikan yaitu orang per orang, kelompok, dan massa. Hal-hal yang harus diperhatikan tentang komunikan dalam suatu proses penyampaian pesan adalah keanggotaan kelompok, proses seleksi, dan kecenderungan.
Komunikan terdiri dari orang per orang yang merupakan anggota dari kelompok tertentu yang terikat dengan segala macam pendirian yang dianut. Biasanya jika suatu pesan yang disampaikan berbenturan dengan  pendirian yang dianut, maka akan terjadi penolakan. Orang cenderung untuk memilih sesuatu yang sesuai dengan pendirian yang dimiliki.  Dengan demikian, pesan yang ingin disampaikan kepada komunikan hendaknya disesuaikan dengan situasi serta kondisi komunikan.
Hal lain yang perlu mendapat perhatian adalah kerangka pengetahuan (frame of reference) dan cakupan pengalaman (field of experience) yang dimiliki oleh komunikan. Pesan yang dikemas dan disampaikan kepada komunikan harus disesuaikan dengan kerangka pengetahuan serta cakupan pengalaman yang dimiliki oleh komunikan agar komunikasi yang dilancarkan menemui keberhasilan.
6. Efek (Effect)
Efek atau dampak komunikasi adalah dampak yang dihasilkan dari adanya proses komunkasi. Dampak ini bisa berupa terjadinya perubahan pengetahuan, sikap atau perilaku. Bila efek komunikasi sesuai dengan yang diharapkan maka komunikasi dapat dikatakan berhasil. Tetapi apabila tidak, maka komunikasi tersebut mengalami kegagalan.
Pada umumnya, untuk menggambarkan suatu proses komunikasi digunakan sebuah model komunikasi agar mudah dipahami.

Tingkatan Proses Komunikasi
Menurut Dennis McQuail dalam bukunya Teori Komunikasi Massa (1987 : 6-7), tingkatan proses komunikasi merujuk pada tingkatan organisasi sosial dimana komunikasi tersebut terjadi. Setiap tingkatan meliputi berbagai permasalahan, serangkaian kenyataan dan teori masing-masing. Dalam masyarakat, terdapat enam tingkatan proses komunikasi, yaitu :
  • Intrapersonal
Komunikasi intrapersonal atau intrapribadi atau self communication adalah proses pengolahan informasi yang meliputi sensasi, persepsi, memori dan berpikir. Dalam proses komunikasi intrapersonal, rangsangan yang berupa informasi diterima, diolah, disimpan, dan dihasilkan kembali. Proses pengolahan informasi ini dapat berdampak pada pengetahuan, pendapat maupun sikap.
  • Interpersonal
Pada komunikasi interpersonal, fokus perhatian sebagian besar ditujukan pada bentuk wacana, pola interaksi, wujud afiliasi, pengendalian dan hierarki, penentuan norma-norma, penetapan batas, pengaruh dan difusi. proses informasi dan pada hubungan timbal balik dengan lingkungan.
  • Intragroup atau Dalam Kelompok
Yang menjadi fokus perhatian komunikasi intragroup sama dengan komunikasi interpersonal yaitu pada bentuk wacana, pola interaksi, wujud afiliasi, pengendalian dan hierarki, penentuan norma-norma, penetapan batas, pengaruh dan difusi. proses informasi dan pada hubungan timbal balik dengan lingkungan.
  • Intergroup atau Antar Kelompok atau Asosiasi
Pada komunikasi intergroup, fokus perhatian dititikberakan pada keterlibatan secara sukarela, interaksi, kerjasama dan pembetukan norma-norma serta standar.
  • Organisasi atau Institusi
Pada komunikasi organisasi fokus perhatian dititikberatkan pada usaha mengendalikan dan melakukan efisiensi transmisi. adalah komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi.
  •  Komunikasi Massa
Komunikasi massa merupakan salah satu proses komunikasi yang lebih luas. Komunikasi massa dapat diidentifikasi melalui karakteristik yang khas dari institusionalnya.


 Etimologi Komunikasi

Person, et.al (2000 : 10) dalam buku Human Communication, menyatakan bahwa komunikasi berasal dari kata “communicare” yang memiliki arti “untuk membuat kesamaan” atau “untuk berbagi”. Dapat dikatakan bahwa komunikasi adalah suatu proses penyampaian pesan dari komunikator kepada komunikan dengan maksud tercapainya kesamaan makna. Pesan yang disampaikan oleh komunikator dapat berupa bahasa baik bahasa verbal maupun non verbal.

Komunikasi sebagai Ilmu Sosial

Komunikasi sebagai bidang studi ilmu sosial harus memenuhi beberapa kriteria tertentu. Sebagaimana yang dinyatakan oleh Departemen Komunikasi Univeritas Hawaii, kriteria yang dimaksud adalah berlandaskan teori, analisis kuantitatif atau empiris, dan memiliki tradisi yang diakui.
Pemahaman mengenai dasar komunikasi, teori komunikasi, struktur komunikasi serta perkembangan strategi komunikasi untuk tujuan sosial berikutnya sangat diperlukan guna membuktikan bahwa komunikasi adalah sebuah ilmu.
Ilmu komunikasi adalah ilmu sosial yang didalamnya mencakup komunikasi intrapersonal, komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok, komunikasi organisasi, komunikasi massa, komunikasi antar budaya, dan lain-lain.

Manfaat Mempelajari Komunikasi
Komunikasi memegang peranan yang sangat vital dalam kehidupan manusia. Karena itu mempelajari teori komunikasi maupun penerapannya sangatlah penting. Komunikasi yang efektif dapat membantu kita untuk mengatasi permasalahan yang kita hadapi dalam kehidupan profesional dan memperbaiki hubungan antar manusia.
Para ahli meyakini bahwa akar dari berbagai permasalahan yang ada dalam kehidupan kita adalah karena buruknya komunikasi. Komunikasi yang efektif adalah solusi untuk mengatasi berbagai permasalahan tersebut dan bahkan dapat mencegah permasalahan yang timbul. Untuk itu, kita sangat perlu mempelajari komunikasi secara komprehensif karena sangat bermanfaat bagi kehidupan kita.
Person, et.al dalam bukunya Human Communication (2000) menyatakan, setidaknya terdapat 7 (tujuh) manfaat yang akan kita peroleh dengan mempelajari komunikasi, yaitu :
1. Memperbaiki cara pandang terhadap diri sendiri
Mempelajari komunikasi membuat kita belajar untuk lebih mengenal diri sendiri. Proses pembelajaran ini dapat kita peroleh melalui komunikasi intrapersonal maupun berinteraksi dengan orang lain. Dengan mengetahui bagaimana komunikasi memberikan efek terhadap persepsi mengenai diri sendiri, dapat menuntun kita untuk lebih bisa menghargai diri sendiri.
Selain itu, mempelajari keterampilan berkomunikasi juga dapat memperbaiki cara pandang kita terhadap diri kita sendiri. Berbagai studi menunjukkan bahwa komunikasi yang secara efektif dilakukan dalam berbagai situasi dapat membantu pembentukan kepercayaan diri.
Dengan kata lain, keberhasilan kita dalam melakukan interaksi dengan oran lain dalam berbagai situasi sosial dan pencapaian kita dalam dunia professional akan dapat menuntun kita pada perasaan yang positif terhadap diri sendiri.
2. Memperbaiki cara pandang orang lain terhadap diri
Pada umumnya, setiap orang lebih menyukai berkomunikasi dengan orang lain yang dapat juga berkomunikasi dengan baik. Apabila kita berkomunikasi dengan orang yang memiliki kompetensi, maka kita juga akan tergerak untuk meningkatkan kompetensi yang dimiliki. Semakin kita dipandang memiliki kompetensi yang mumpuni, maka orang lain pun akan datang untuk berinteraksi dengan kita.
3. Meningkatkan pengetahuan mengenai hubungan antar manusia
Komunikasi tidak hanya mempelajari tentang bagaimana cara berkomunikasi dengan orang lain, tetapi juga tentang bagaimana kita membangun hubungan dengan orang lain dan jenis komunikasi yang sesuai dengan situasi yang ada. Melalui hubungan antar manusia seperti pertemanan, hubungan keluarga, dan hubungan dalam suatu komunitas, kita belajar tentang kepercayaan, kedekatan, dan hubungan timbal-balik.
4. Mengajarkan keterampilan yang penting dalam kehidupan
Mempelajari komunikasi adalah mempelajari berbagai macam keterampilan yang akan digunakan oleh setiap orang dalam satu fase dalam kehidupannya. Keterampilan itu adalah kemampuan dalam berpikir kritis, kemampuan dalam melakukan pemecahan masalah, kemampuan dalam mengatasi konflik, kemampuan dalam membangun sebuah tim, kemampuan dalam literasi media, dan public speaking.
5. Membantu kita untuk melatih kebebasan berpendapat yang dijamin konstitusi
Di beberapa negara demokrasi, tak terkecuali Indonesia, kebebasan memperoleh informasi, kebebasan berpendapat dan kebebasan berbicara di depan umum dijamin dan diatur oleh konstitusi. Dengan derasnya arus informasi yang ada, kita dapat mengetahui berbagai macam isu hangat yang sedang terjadi dan kita dapat membahasnya dengan orang lain. Tidak hanya itu, kita juga dapat mendiskusikannya dalam suatu forum terbuka atau pun melalui media massa. Kita juga dapat mengkritisi berbagai informasi atau pesan yang kia peroleh dari orang lain.
6. Membantu kita meraih kesuksesan secara professional
Sebagai seorang yang berlatar belakang pendidikan komunikasi, kita akan dapat meraih berbagai macam pekerjaan yang diinginkan. Beberapa profesi memerlukan keterampilan berkomunikasi misalnya public relation (oral communication).
7. Membantu kita untuk meningkatkan kemampuan berbahasa
Mempelajari bahasa asing atau bahasa daerah lokal dapat membantu kita berkomunikasi dengan orang lain yang berbeda bahasa dan budaya. Apabila hal ini ditopang dengan pemahaman konsep-konsep komunikasi dasar dan menerapkannya dalam interaksi kita dengan orang lain yang berbeda bahasa dan budaya, maka kemampuan berbahasa kita dengan sendirinya dapat berkembang.
Demikianlah gambaran singkat mengenai pengantar ilmu komunikasi yang dirangkum dari beberapa sumber. Semoga dengan memahami pengantar ilmu komunikasi dapat memperkaya wawasan mengenai ilmu komunikasi.

Ilmu Kalam

 Ilmu kalam adalah salah satu pembahasan mengenai dasar-dasar dalam agama islam. Ilmu kalam tentu menjadi hal yang cukup penting untuk dibahas bagi mereka yang ingin memperdalam mengenai agama islam serta menjadi dasar untuk mengetahui perkembangan ilmu-ilmu islam. Untuk kiranya perlu dibahas mengenai ilmu kalam dalam islam, agar tidak salah memahami dan menjadi pijakan yang benar untuk mempelajari islam secara utuh dan menyeluruh.


Ilmu kalam tentu tidak menjadi masalah jika dipelajari apalagi memperkuat pengetahuan manusia tentang kehidupan ini. Terutama mengenai masalah Tujuan Penciptaan Manusia Proses Penciptaan Manusia , Hakikat Penciptaan Manusia Konsep Manusia dalam Islam, dan Hakikat Manusia Menurut Islam sesuai dengan fungsi agama Dunia Menurut IslamSukses Menurut IslamSukses Dunia Akhirat Menurut Islam, dengan Cara Sukses Menurut Islam.  Hal-hal ini adalah mengenai hakikat tujuan manusia di muka bumi ini. Tentu dengan ilmu kalam hal mendasar ini seharusnya dapat terjawab dengan jelas.

Pengertian Ilmu Kalam

Ilmu kalam dalam islam pada dasarnya adalah pembahasan mengenai Allah dan Rasul. Secara bahasa ilmu kalam berarti perkataan atau pembicaraan atau kata-kata. Secara umum dapat dikatakan membicarakan atau mendialogkan suatu masalah atau topik tertentu. Selain itu, ilmu kalam pun juga sering kalai di identikkan dengan teologi atau ilmu tauhid.
Sebutan tentangn ilmu kalam pernah dibahas dan digambarkan oleh para ilmuwan-ilmuwan islam, diantaranya adalah:
  • Ilmu Tauhid dan Sifat digunakan Taftazani untuk membahas pentingnya keesaan dan sifat-sifat Allah.
  • Ilmu Tauhid membahas bagian terpenting dalam Islam dipergunakan oleh Muhammad Abduh (wafat 1323H/1905M).
  • Ilmu Fiqh Al Akbar yang digunakan oleh Imam Abu Hanifah pada abad ke 2H/8M.
  • Ilmu Al Qoid digunakan oleh Al-Thahawi (wafat 331H/942M) dan Imam Al Gazali (wafat 505H/111M).
  • Ilm Kalam digunakan oleh Ja’far Alshadiq (wafat 148H/75M), Malik (wafat 179H/795M) dan Imam Syafi’i (wafat 204H/819M).
  • Ilmu Ushuludin digunakan oleh Asy’ari (wafat 324H/935M), Al-Baghdadi (wafat 42H/1037M).
  • Ilmu Al Nazar dan Al Istidal digunakan oleh Taftazani didalam buku Syarh Al-Aqa’id Al Nasafiyyah mengenai pembahasan metode ilmu kalam.
Salah satu yang menjadi permasalahan dalam ilmu kalam adalah pembahsan tentang golongan. Hal ini seperti hadist dari Rasulullah berikut:
Kaum Yahudi terpecah menjadi 71 golongan: semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Kaum Nasrani terpecah menjadi 72 golongan: semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan. Dan umat Islam ini akan terpecah menjadi 73 golongan semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan.
Atau yang disampaikan dalam hadist berikut: “Umat ini akan terpecah menjadi 72 golongan. Semuanya masuk neraka, kecuali satu golongan , yaitu al-jamah”

Pembahasan Ilmu Kalam dan Kaitannya dengan Iman

Ilmu kalam yang pada dasarnya membahas tentang dasar-dasar tentang Tuhan, tentu akan sangat berkaitan dengan keimanan. Keimanan artinya adalah percaya atau meyakini. Seseorang tidak akan dapat mempercayai sesuatu atau meyakini sesuatu jika tanpa ada landasan ilmu pengetahuan dan dasar realitas yang sangat kuat.
Orang yang telah mempelajari dan membahas tentang ilmu kalam bukan berarti ia sudah pasti kuat keimanannya. Karena keimanan seseorang tentu akan turun dan naik, bergantung kepada dinamika dan kondisi diri. Hal ini sebagaimana ayat Allah, dalam QS Al Isra : 36.
“Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggungan jawabnya.”
Hal ini tentu menjadi alasan bahwa manusia harus mengetahui pengetahuan atau alasan alasan mengenai keimanannya. Segala hal tentang apa yang di yakini, di amalkan, dan juga dijalankan dalam hidup manusia akan dimintai pertanggung jawabannya kelak di akhirat.
Mempelajari ilmu kalam yang berkaitan dengan dasar-dasar islam tentu saja akan berhubungan pula dengan masalah-masalah rukun islam rukun iman , Fungsi Iman Kepada Kitab AllahFungsi Iman Kepada Allah SWT, dan Fungsi Al-quran Bagi Umat Manusia, juga masalah lainnya dalam ajaran islam.

Manfaat Mempelajari Ilmu Kalam

Mempelajari ilmu pengetahuan tentu saja akan ada manfaatnya. Tidak ada ilmu yang sia-sia dan tidak ada gunanya jia dipelajari dengan benar dan objektif. Berikut adalah manfaat mempelajari ilmu kalam terhadap permasalahan keimanan islam.
  1. Memperkuat Dasar Pengetahuan tentang Islam
Dengan mempelajari ilmu kalam salah satu manfaatnya adalah kita dapat mengetahui dasar-dasar ilmu atau ajaran islam terutama masalah Ketuhanan dan Rasul beserta perintah universal ajarannya. Ilmu kalam tentu ilmu yang harus sesuai dengan realitas secara objektif. Untuk itu, tidak perlu khawatir atau takut jika memang mampu dipertanggungjawabkan data-data yang disampaikan mengenai permasalahan ketauhidan jika memang linier dengan Wahyu atau AL Quran.
“Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan sebuah Kitab (Al Quran) kepada mereka yang Kami telah menjelaskannya atas dasar pengetahuan Kami; menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS Al A’raf:52)
Dengan mempelajari ilmu kalam maka tidak akan tercampur atau menjadi tercampur antara keimanan dan kesyirikan, karena kita telah mengetahui apa perbedaan antara seorang muslim yang beriman dan kesyirikan dan kekafiran yang tidak meyakini hukum Allah. Hal ini sebagaimana ayat berikut.
“Orang-orang yang beriman dan tidak mencampuradukkan iman mereka dengan kezaliman (syirik), mereka itulah yang mendapat keamanan dan mereka itu adalah orang-orang yang mendapat petunjuk.” (QS Al An’Am : 82)
Hal ini juga sebagaimana disampaikan dalam ayat berikut. Bahwa nantinya walaupun kita mempelajari ilmu kalam tentu tetap membutuhkan data lewat wahyu Allah atau Al-Quran sebagai informasi mutlak mengenai islam. Tanpa adanya wahyu Al Quran tentu manusia tidak akan dapat menangkap data yang valid dan mutlak sebagai informasi langsung dari Allah SWT.
“Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al Quran) dengan perintah Kami. Sebelumnya kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (Al Quran) dan tidak pula mengetahui apakah iman itu, tetapi Kami menjadikan Al Quran itu cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa yang kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sesungguhnya kamu benar- benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. “ (QS Asy Syuara :52)

  1. Tidak Mudah Melenceng dari Ajaran Agama
“Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah syaitan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.” (QS Al Baqarah : 257)
Dengan mempelajari ilmu kalam pula, sebagaimana disampaikan dalam ayat di atas, tentu seseorang tidak mudah melenceng dari ajaran agama. Hal ini sebagaimana Allah sebagai pelindungnya dan juga terdapat jelas perbdaan antara perilaku kekafiran dan kemusyrikan. Tinggal manusia saja mau melaksanakannya atau tidak.
  1. Dapat Menerapkan Secara Konsisten Amalan Islam
Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah”, kemudian mereka tetap istiqamah maka tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan mereka tiada (pula) berduka cita. (QS Al Ahqaf : 13)
Mempelajari ilmu kalam dalam islam juga tentu membuat kita tetap istiqamah dalam jalan Allah, hal ini karena telah dipekrkuat dengan ilmu islam dan dasar-dasar pengetahuan sebagai pondasi keimanannya. Tentu tidak akan mudah retak dibanding yang hanya sekedar meyakini tanpa dasar ilmu pengetahuan yang dapat dipertanggungjawabkan.