Rabu, 12 Juni 2019

Tips dan Cara Memotret Dengan Kamera Hp

Berikut ini adalah beberapa Tips dan Cara Memotret Dengan Kamera Hp Untuk mendapatkan Hasil Foto Terbaik dan tak kalah dengan hasil foto dengan perangkat kamera khusus lainnya, seperti yang dikutip dari berbagai sumber:
Hasil yang memuaskan adalah cara kita melihat sesuatu yang biasa menjadi luar biasa.


Pegang Hp Dengan Mantab dan Tidak Goyah
Bagi Anda pengguna smartphone yang mana kameranya masih belum dilengkapi teknologi Optical Image Stabilization (OIS), penting bagi Anda untuk memegang smartphone dengan mantap dan tak goyah ketika mengambil gambar. Hal ini membuat foto yang diambil tidak blur dan mendapatkan fokus terbaik.

Gunakan Resolusi Tertinggi
Untuk mendapatkan kualitas terbaik dari kamera smartphone Anda, cukup pergi ke menu setting kamera dan pilih opsi resolusi tertinggi di kamera smartphone untuk hasil kualitas foto yang lebih jernih.

Setting Fokus dan Exposure Secara Manual
Untuk mendapatkan kualitas foto yang sesuai yang Anda inginkan, sebaiknya Anda mengatur secara manual titik fokus dan exposure dari objek yang akan dimabil fotonya. Mayoritas kamera smartphone pun juga telah dilengkapi dengan fitur ini.
Gunakan Fitur Mode Kamera
Kebanyakan produsen smartphone saat ini telah membekali kamera smartphone dengan fitur yang menyediakan banyak mode jepretan. Mode seperti night mode, panorama, atau beauty face dapat membantu Anda mendapatkan foto terbaik sesuai keinginan Anda.

Ambil Foto Yang Banyak Untuk Satu Objek
ntuk mendapatkan satu jepretan foto juara, Anda biasanya harus mengambil satu objek dengan beberapa kali jepretan dengan angel dan setting yang berbeda. Sehingga nantinya Anda bisa memilih foto mana yang menjadi yang terbaik dibandingkan yang lain.

Jangan Gunakan Digital Zoom
Jangan menggunakan fitur digital zoom ketika mengambil foto meski kamera Anda sudah dilengkapi fitur tersebut. Digital zoom sendiri akan mengurangi kualitas foto jika digunakan. Sebaiknya Anda melakukan cropping pada hasil jepretan foto untuk mendapatkan tampak objek yang lebih besar dibanding melakukan zooming saat mengambil foto.

Bersihkan Lensa Kamera
Membersihkan lensa kamera smartphone dari debu maupun bekas sidik jari juga ampuh membantu kamera smartphone dapat mengambil foto dengan kualitas terbaiknya. Namun ingat, gunakanlah kain dengan serat yang lembut sehingga tidak akan menggores permukaan kaca lensa.

Rumus Rule of Three
Meski menggunakan kamera bawaan smartphone, namun rumusan wajib untuk mengambil sebuah gambar fotografi ini juga ampuh membantu Anda mendapatkan foto dengan komposisi terbaik.

Menggunakan Aplikasi Kamera
Menggunakan aplikasi kamera tambahan yang sudah banyak beredar di webstore juga menjadi cara mudah dan efektif bagi Anda untuk mendapatkan foto yang diinginkan.

Lakukan Editing Foto
Melakukan editing foto untuk mendapatkan hasil yang lebih baik memang sah dilakukan. Namun jangan melakukan proses editing terlalu berlebihan karena hal ini nantinya justru merusak originalitas foto itu sendiri.

Dekatkan Kamera ke Obyek
Banyak kamera smartphone yang benar-benar dapat menghasilkan foto detil ketika Anda mendekatkan kameranya ke obyek foto. Sensor kecil yang ada pada kamera smartphone memberikan kedalam ruang (dept of field) yang lebar sehingga Anda bisa membidik seluruh objek foto dengan lebih fokus.
Ketika semakin dekat, Anda juga dapat mengontrol pencahayaan dengan lebih leluasa. Usahakan cahaya yang menerangi obyek foto mencukupi agar peluang untuk mendapatkan hasil foto yang detil  terbuka lebar.






Tips Mengoptimalkan Fungsi Kamera di Setiap Smartphone
Bagi anda yang sangat gemar berfoto atau mengambil gambar pemandangan dan sejenisnya sangat cocok apabila menggunakan kamera dari smartphone. Mengapa? Karena mengambil gambar dengan menggunakan kamera smartphone bisa menjadi salah satu hal yang cukup menarik dan memberikan tantangan. Pasalnya, fitur kamera yang tersedia dalam smartphone berbeda dengan kamera-kamera digital lainnya. Tetapi ada beberapa trik untuk mengoptimalkan fungsi kamera pada sebuah smartphone.
Sebagian besar smartphone saat ini telah memiliki opsi atau fitur HDR. Ketika anda menggunakan fitur tersebut kamera sebenarnya telah mengambil tiga foto dengan tiga exposure yang berbeda pula, yaitu rendah, standard dan tinggi. Lalu program di ponsel anda akan menyatukan foto tersebut dan akan menghasilkan hasil yang sangat bagus.
Aapakah anda ingin untuk mengoptimalkan fungsi kamera disetiap smartphone anda? Simak beberapa ulasan berikut ini tentang bagaimana tips untuk mengoptimalkan fungsi kamera pada setiap smartphone.


1. High Dinamic Range (HDR)
Sebagian besar smartphone saat ini telah mempunyai opsi atau fitur HDR. Sehingga ketika mengambil gambar hasilnya akan lebih tajam dan sangat bagus.
Gunakan HDR ketika :
  • Mengambil gambar landscape. Anda akan mendapatkan warna langit, gedung, atau hamparan rumput dengan kualitas gambar yang lebih tajam.
  • Kondisi Backligth. Pada saat anda mengambil moment yang sangat penting, tetapi sinar matahari dibagian belakang objek terlalu terang.
2. Remote Shutter
Pada semua ponsel cerdas termasuk smartphone, tobol shutter fisik telah digantikan dengan tombol digital. Smartphone iOS dan android biasanya bisa mengambil gambar dengan menekan tombol volume. Tetapi untuk samsung galaxy S4 dan LG G Flex hanya perlu mengucapkan “chesse” untuk mengambil gambar tanpa harus menekan tombol apapun.

3. Burst Mode

Untuk mengambil gambar moment yang sangat penting anda bisa memanfaatkan fitur burst mode. Fitur ini tersedia di semua ponsel cerdas yang beredar dipasaran termasuk smartphone.

4. Mengunci Fokus dan Exposure

Memotret objek yang bergerak adalah salah satu tantangan yang berat dalam pengambilan gambar menggunakan smartphone. Pasalnya fokus yang terdapat dalam ponsel ini akan berubah seiring dengan objek yang bergerak. Tetapi ada satu cara untuk untuk memaksa kamera tetap fokus dan terjaga. Anda tinggal men-tap layar dan menahannya pada satu objek saja. Setelah itu fokus dan ekposure tidak berubah, sekalipun objek tersebut bergerak.

Kamera ponsel pintar kini sudah tidak bisa dipandang sebelah mata. Saat ini, resolusi kamera ponsel pintar sudah menembus angka 13-megapixel.
Padahal, jika Anda masih ingat, resolusi kamera pertama pada sebuah ponsel adalah hanya 0.3 megapiksel (640X480 piksel). Hasilnya? Sudah dapat dibandingkan dengan kamera digital saat ini. Apalagi kamera ponsel pintar saat ini sudah menyediakan fitur yang sama dengan kamera digital. Seperti apa duel antara kamera ponsel pintar dengan kamera digital? TechLife Indonesia kali ini mengupas perbandingan kedua gadget tersebut.

Persaingan Kamera Ponsel Pintar dan Kamera Digital

Kehadiran kamera di smartphone semakin berkualitas. Selain tingginya resolusi, juga fitur pendukung lainnya dapat kita temukan sehingga tidak berlebihan jika nantinya menjadi pesaing berat terhadap kamera digital. Benarkah itu menjadi ancaman serius terhadap eksistensi kamera digital yang selama ini memiliki pangsa pasar yang sangat besar?
Menurut perusahaan Jepang CIPA (Camera and Imaging Products Association) dalam laporannya bahwa hingga pertengahan tahun 2013, pengapalan kamera digital mengalami penurunan sekitar 42,7 % dibanding dengan periode yang sama di tahun 2012. IDC juga merilis, tahun ini angka penjualan kamera semakin ramping menjadi sekitar 102 juta unit. Penurunan terbesar terjadi di segmen kamera saku, yang tahun ini diperkirakan turun menjadi 80 juta unit, dari sebayak 132 juta unit tiga tahun lalu. Sebagai catatan, pasar kamera digital mencapai puncaknya pada 2010 dengan angka penjualan 144 juta unit.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Apa yang menyebabkan kamera ponsel pintar semakin banyak dipilih dibandingkan dengan kamera digital? Simak selengkapnya dalam majalah ini.
Selain topik di atas, majalah TechLife Indonesia kali ini membahas beberapa gadget yang baru beredar di pasaran.
  • Lenovo IdeaPhone K900: Lenovo K900 termasuk phablet pertama di dunia yang memanfaatkan prosesor generasi terbaru Intel atom Z2580.
  • Sony VAIO Duo 13: Dikombinasikan dengan teknologi X-Reality yang akan menganalisa setiap gambar dan menghasilkan piksel tambahan untuk mengoptimalkan kualitas ketajaman video, gambar terlihat tajam dengan warna yang kaya serta natural.
  • Nikon D7100: Dibandingkan dengan Nikon D7000, resolusi kameranya mencapai 24.1 megapiksel dan mampu merekam Full HD 1080 dengan frame rate 24, 25 dan 30 fps, dan kecepatan tinggi 50i atau 60i.



Cahaya Ruang
Kamera smartphone tidak memiliki fitur yang mendukung pengambilan gambar dalam kondisi pencahayaan minim, karenanya Gabriel menyarankan agar pengguna smartphone memperhatikan kondisi pencahayaan sebelum meringkus gambar.

Gunakan Kualitas High

Untuk menghasilkan gambar yang baik, ada kalanya sebelum memotret perhatikan pengaturan terkait kualitas gambar, disarankan menggunakan kualitas yang maksimum agar memperoleh hasil yang baik.
Namun, perlu diingat bila menggunakan kualitas gambar yang tinggi, pastinya akan menguras ruang media penyimpanan.

Posisi Memotret

para pengguna smartphone lebih menggunakan posisi memotret horizontal (landscape) ketimbang menggunakan posisi vertikal (potrait).

Penggunaan Komposisi

Bagi Anda yang telah memahami teknik fotografi, komposisi ini mungkin telah menjadi panduan utama. Namun, bagi yang belum mengetahuinya, gunakanlah komposisi 1/3 atau 2/3 bagian agar frame gambar yang dihasilkan gelas.

Tips Sederhana untuk Menghadapi Orang Dengan Skizofrenia (ODS)


BEBERAPA HAL YANG PERLU DIERHATIKAN OLEH KELUARGA DALAM MERAWAT PASIEN DI RUMAH

1.       Memberikan kegiatan / kesibukan dengan membuat jadwal sehari-hari dengan tujuan agar klien tidak melamun
2.       Selalu menemani dan tidak membiarkan penderita sendirian dan melakukan kegiatan,misalnya : makan bersama ,bekerja bersama ,berpergian.
3.       Meminta keluarga atau teman untuk menyapa klien ,jika klien mulai menyendiri atau berbicara sendiri
4.       Mengajak ikut aktif dan berperan serta dalam kegiatan masyarakat .misalnya : pengajian ,kerja bakti .
5.       Berikan pujian ,atau umpan balik atau dukungan untuk ketrampilan sosial yang dapat dilakukan pasien.
6.       Kontrol suasana lingkungan dan hindari pembicaraan yang dapat memancing terjadinya marah
7.       Mengerti tanda-tanda munculnya sebagai gejalah kekambuhan.
8.       Jika klien malas minum obat ,anjurkan untuk minum obat secara halus dan empati .Hindari tindakan paksa yang menimbulkan trauma bagi pasien .
9.       Segera kontrol kerumah sakit jiwa ,jika muncul perubahan prilaku yang menyimpang atau obat habis.
10.   Mengontrol minum obat secara benar sesuai dengan resep dokter.

Bagaimana cara menghadapi pasien yang marah?

Ruang konsultasi merupakan ruangan yang penuh dengan cerita menarik, khususnya dari pasien. Ketika pasien tidak bisa mengontrol emosi, dokter dan perawat terkadang perlu mengatasinya dengan komunikasi terapeutik. Berikut beberapa tips bagaimana Anda bisa menangani pasien atau anggota keluarga pasien yang marah:
1. Mempersiapkan diri
Ketika menghadapi orang sakit, Anda mungkin akan menemukan berbagai reaksi emosi. Sesaat setelah mulai bekerja, Anda perlu mempersiapkan diri untuk menghadapi ketidaknyamanan yang mungkin muncul. Anda juga perlu mengidentifikasi kapan sesuatu akan berubah menjadi buruk, mengikuti bahasa tubuh pasien.
2. Tunjukkan empati
Ketika ada pasien marah, cara terbaik menghadapinya adalah mendengarkan dan menunjukkan empati daripada ikut berdebat dan berargumen. Sulit mengetahui akar penyebab kemarahan, bisa jadi karena mereka sedang kesakitan, ketakutan, atau hal lain. Dokter perlu tetap sabar dan mendengarkan keluhan pasien mereka, meskipun kadang tidak masuk akal. Agar bisa melakukannya, cobalah posisikan diri Anda di posisi mereka dan rasakan sakit yang mereka rasakan. Anda mungkin tidak perlu menghiraukan ketika mereka mengeluarkan kata-kata kasar ke diri Anda.
3. Hati-hati dalam berbicara
Kata-kata dokter bisa dijadikan alat oleh pasien. Dalam situasi marah, dokter perlu berhati-hati saat berbicara, sehingga tidak memperparah situasi. Kata-kata memiliki kekuatan, jadi daripada memperpanas kemarahan, Anda mungkin bisa membiarkan pasien Anda mencurahkan dan menyampaikan perasaan mereka. Dengan cara bicara yang benar, Anda mungkin bisa menemukan alasan frustasi dan kemarahan mereka, darimana itu berasal dan menyelesaikan akar permasalahannya.
4. Jangan menghiraukan perasaan mereka
Tidak ada pasien marah yang suka dihiraukan oleh dokter atau perawat. Tenaga kesehatan justru perlu memberi perhatian khusus ke pasien ini. Cara Anda menunjukkan respek akan menunjukkan kepedulian Anda terhadap situasi yang sedang mereka hadapi. Ini juga bisa dianggap sebagai perlindungan diri, untuk mencegah keluhan atau komentar negatif di media sosial.
5. Hiburlah mereka

Jika Anda telah berusaha meredakan amarah pasien dan tidak berhasil, biarkan saja pasien marah. Tidak ada orang yang sempurna, dan jika pasien ingin marah, biarkan mereka sedikit marah, karena Anda tahu Anda telah memberi yang terbaik dan Anda tahu tidak Ada lagi yang bisa Anda lakukan. Ingatlah untuk tetap tenang dan berusaha menghibur mereka, dan sampaikan bahwa Anda memahami perasaan mereka. Biarkan keberuntungan, pelampiasan, dan waktu - akan menyelesaikannya. MIMS

Tips Sederhana untuk Menghadapi Orang Dengan Skizofrenia (ODS)

Apakah friends punya kenalan, sahabat atau keluarga yang menderita gangguan kejiwaan #skizofrenia atau dikenal dengan sebutan #ODS (Orang Dengan Skizofrenia)? Friends bisa membantu mereka untuk memiliki kualitas hidup yang optimal, namun biasanya yang menjadi masalah adalah kita terlalu takut ketika berhadapan atau hendak menolong mereka. Kita khawatir jika ODS tersebut mengamuk atau marah dan melakukan kekerasan terhadap kita. Tulisan ini akan membantu friends dengan memberikan beberapa tips sederhana yang mungkin bisa bermanfaat.
Sebelum friends menghadapi ODS sebaiknya friends menyiapkan diri terlebih dahulu. Jika menghadapi ODS yang marah, friends tidak boleh ikut marah. Friends tidak perlu takut saat berhadapan dengan mereka. Ingat, friends ingin menolong mereka! Friends bisa memahami bahwa apapun yang ODS lakukan saat ini adalah bagian atau gejala dari penyakitnya. Saat berhadapan dengan ODS jangan sampai friends menjudge mereka. Stigma buruk akan semakin memperburuk keadaan mereka. Friends bisa mendekati ODS seperti orang pada umumnya. Jangan menjudge, coba dengarkan saja apa keluhan mereka. Orang dengan masalah kejiwaan atau orang yang terpuruk dalam masalah akan lebih merasa diperhatikan ketika friends dapat mendengarkan dengan baik. Usahakan friends bicara seperlunya. Ketika ingin menghadapi, mengajak ngobrol atau mengajak ODS beraktivitas, friends sebaiknya mencari waktu yang tepat dan tetap tenang. Friends sebaiknya tidak berlaku seperti menggurui atau bossy terhadap ODS ya, tetapi bicaralah seperlunya, dengarkan mereka dengan baik. Ketika friends bicara dengan ODS, friends dapat menggunakan cara komunikasi yang bertanya bukan menasehati tapi open ended question. Contoh ended question: “Kamu cerai ya sama suamimu?” Penderita gangguan jiwa mungkin hanya akan jawab “Ya”. Tapi… Tapi jika friends bertanya dengan open ended question. Contoh: “Bisa kamu ceritakan hubunganmu dengan suamimu?” Dia mungkin akan cerita panjang lebar.
Sikap tubuh juga perlu diperhatikan ketika friends berhadapan atau bersama ODS. Sebaiknya sikap SOLER. Apa itu SOLER? SOLER adalah singkatan dari Sit Opposite (duduk berhadapan), Open Position (posisi terbuka), Lean Forward (tubuh ke arah depan), Eye Contact (Kontak Mata) dan Relax (santai). Sikap atau posisi SOLER tersebut memungkinkan friends dapat melihat dan mendengar semua perilaku dan perkataan ODS tersebut. Bagaimana kalau ODS tiba-tiba marah atau mengamuk saat bersama friends? Tentunya, Friends jangan ikut marah atau mengamuk. Jika ODS hendak melakukan kekerasan, friends bisa menghindar atau meminta bantuan saudara atau keluarga ODS tersebut untuk menenangkannya. Apabila ODS gaduh gelisah (teriak, marah, memukul, mencederai diri atau orang lain), ini sudah termasuk kondisi gawat darurat dalam psikiatri. Keadaan gaduh gelisah ODS menunjukkan bahwa ODS tersebut harus dirawat di Rumah Sakit, so serahkan ke profesional kesehatan saja.
Bagaimana cara membawa ODS yang perlu perawatan medis ke RS sedangkan ODS tersebut tidak mau diajak baik-baik? Friends bisa meminta bantuan tenaga medis. Teleponlah ambulans penjemputan pasien. Tenaga medis biasanya akan datang dalam tim dan siap dengan fiksasi mekanik dan kimiawi jika dibutuhkan. Fiksasi mekanik yaitu dengan cara pasien diikat sementara hingga pasien tenang kemudian dilepas. Fiksasi kimiawi dengan cara disuntik obat. Fiksasi tersebut diberikan dalam keadaan tertentu seperti pada saat ODS gaduh dan gelisah.


60 Tips untuk Menolong Penderita Skizofrenia

Tips untuk membantu Orang Dengan Skizofrenia(ODS) - Bagian I

· Tips untuk Mengatasi Krisis
· Tips untuk Berkomunikasi
· Tips untuk Menghindari Kambuh
· Mengelola Batasan
· Bagaimana Bersikap terhadap Orang yang menderita Penyakit Otak seperti Skizofrenia
· Tips untuk Hidup erdampingan dengan anggota Keluarga yang ODS

Bila anda memiliki anggota keluarga yang menderita gangguan Neuro Biologis("NBD", Neuro Biological Disorder sebelumnya disebut mental illness), ingatlah poin-poin berikut:

1. You cannot cure a mental disorder for a family member.
Anda tidak dapat menyembuhkan gangguan jiwa pada anggota keluarga anda

2. Despite your efforts, symptoms may get worse, or may improve.
Meski anda sudah berusaha bisa saja gejala menjadi lebih buruk atau membaik

3. If you feel much resentment, you are giving too much.
Kalau anda merasa kecewa, mungkin anda memberi terlalu banyak

4. It is as hard for the individual to accept the disorder as it is for other family members.
Sulit untuk menerima gangguan ini bagi penderita maupun anggota keluarganya

5. Acceptance of the disorder by all concerned may be helpful, but not necessary.
Menerima gangguan/penyakit ini bagi semua pihak yg berkepentingan mungkin berguna, tapi tidak terlalu perlu

6. A delusion will not go away by reasoning and therefore needs no discussion.
Suatu Delusi tidak akan hilang dengan mendebatnya maka tidak begitu perlu untuk dibahas

7. You may learn something about yourself as you learn about a family member's mental disorder.
Anda dapat belajar tentang diri anda sendiri saat anda belajar tentang anggota keluarga yg terkena gangguan mental

8. Separate the person from the disorder. Love the person, even if you hate the disorder.
Jangan menilai penderita dari gangguan mentalnya, kenalilah pribadinya yang sesungguhnya. Sayangi orangnya, meskipun mungkin anda membenci gangguan mentalnya.

9. Separate medication side effects from the disorder/person.
Bedakan efek samping pengobatan dari gangguannya atau dari karakter penderitanya

10. It is not OK for you to be neglected. You have needs & wants too.
jangan mengabaikan diri anda. Anda juga punya kebutuhan dan keinginan-keinginan.

11. Your chances of getting mental illness as a sibling or adult child of someone with NBD are 10-14%. If you are older than 30, they are negligible for schizophrenia.
Peluang terkena penyakit mental sebagai saudara atau orang dewasa anak orang dengan NBD(Nerurobiologic Disorder) adalah 10-14%. Jika Anda lebih tua dari 30, kans untuk skizofrenia lebih kecil.

12. Your children's chances are approximately 2-4%, compared to the general population of 1%.
kemungkinan anak anda terkena sekitar 2-4%, dibandingkan dengan populasi umum sebesar 1%.

13. The illness of a family member is nothing to be ashamed of. Reality is that you may encounter discrimination from an apprehensive public.
Tak perlu malu jika anggota keluarga terkena penyakit ini. Namun realitasnya, anda mungkin menghadapi diskriminasi dari masyarakat sekitar anda.

14. No one is to blame.
Tidak ada yg harus disalahkan

15. Don't forget your sense of humor.
Jangan lupakan selera humor anda

16. It may be necessary to renegotiate your emotional relationship.
Mungkin perlu untuk menegosiasikan/mengatur hubungan emosional Anda

17. It may be necessary to revise your expectations.
Mungkin perlu untuk merevisi/sedikit mengubah harapan Anda

18. Success for each individual may be different.
Kesembuhan tiap2 individu mungkin berbeda

19. Acknowledge the remarkable courage your family member may show dealing with a mental disorder.
Apresiasi keberanian yang luar biasa seluruh anggota keluarga Anda mungkin akan muncul saat berurusan dengan gangguan mental.

20.Your family member is entitled to his own life journey, as you are.
Setiap anggota keluarga berhak untuk menentukan cara hidupnya sendiri, demikian juga Anda.

21. Survival-oriented response is often to shut down your emotional life. Resist this.
Respon bertahan hidup(survival) yang anda miliki seringkali menutup kehidupan emosional Anda. Lawan itu.

22. Inability to talk about feelings may leave you stuck or frozen.
Ketidakmampuan mengungkapkan perasaan dapat meninggalkan Anda terjebak atau beku secara emosional.

23. The family relationships may be in disarray in the confusion around the mental disorder.
Hubungan keluarga mungkin berantakan dalam kebingungan karena mengalami masalah gangguan mental.

24. Generally, those closest in sibling order and gender become emotionally enmeshed, while those further out become estranged.
Umumnya, orang-orang terdekat, dalam urutan saudara kandung dan jender menjadi terlibat secara emosional, sebaliknya mereka yg hubungannya jauh menjadi makin asing

25. Grief issues for siblings are about what you had and lost. For adult children the issues are about what you never had.
Masalah kesedihan bagi saudara kandung adalah tentang apa yang Anda miliki dan yg hilang. Untuk yg masih remaja kesedihannya adalah karena banyak kesempatan yang hilang.

26. After denial, sadness, and anger comes acceptance. The addition of understanding yields compassion.
Setelah penolakan, kesedihan, dan kemarahan datanglah penerimaan. Suatu berkah pemahaman yang akhirnya melahirkan rasa welas asih.

27. The mental illnesses, like other diseases, are a part of the varied fabric of life.
Macam-macam penyakit mental, bagai penyakit-penyakit lain, ialah sebuah bagian struktur banyak macam variasi alur kehidupan.

28. Shed neurotic suffering and embrace real suffering.
Tanggalkan penderitaan batinmu dan terima dengan ikhlas kenyataan derita kehidupan ini29. The mental illnesses are not on a continuum with mental health. Mental illness is a biological brain disease.
Berbagai jenis penyakit mental itu tidak sertamerta berada pada sebuah rangkaian dengan kesehatan jiwa saja. Gangguan mental bisa merupakan gangguan biologis pada otak

30. It is absurd to believe you may correct a physical illness such as diabetes, the schizophrenias, or manic-depression with talk, although addressing social complications may be helpful.
Kalo ada yang bilang bisa menyembuhkan total penyakit fisik seperti diabetes adalah omong kosong, demikian juga menyembuhkan skizofrenia atau manik-depresi dengan curhat, meskipun menangani masalah keruwetan sosial yang ada mungkin dapat membantu

31. Symptoms may change over time while the underlying disorder remains.
Gejala dapat berubah dari waktu ke waktu, sementara gangguan yang mendasarinya tetap ada

32. The disorder may be periodic, with times of improvement and deterioration, independent of your hopes or actions.
Gangguan mungkin dapat kambuh berkala, kadang ada perbaikan dan kemunduran silih berganti, meski apapun usaha dan harapan anda.

33. You should request the diagnosis and its explanation from professionals.
Mintalah pendapat dan penjelasan dari AHLI/PROFESIONAL(psikiatri) tentang diagnosis yg anda alami

34. Schizophrenia may be a class of disorders rather than a single disorder.
Skizofrenia lebih merupakan sekelompok gangguan daripada satu gejala tunggal saja

35. Identical diagnoses does not mean identical causes, courses, or symptoms.
Hasil diagnosa yg identik(sama) tidak brarti penyebab, riwayat ataupun gejalanya sama. Kondisi tiap pasien berbeda meski diagnosisnya sama.

36. Strange behavior is symptom of the disorder. Don't take it personally.
Tingkah laku yang aneh adalah gejala penyakit ini. Jangan terlalu dimasukkan ke hati.

37. You have a right to assure your personal safety.
Anda juga harus memikirkan keamanan diri anda sendiri

38. Don't shoulder the whole responsibility for your mentally disordered relative.
Jangan menanggung tanggung jawab seluruhnya di pundak anda sendirian

39. You are not a paid professional case worker. Work with them about your concerns. Maintain your role as the sibling, child, or parent of the individual. Don't change your role.
Anda bukan perawat profesional. Pecahkan masalah dengan bantuan para ahli/professional. Jagalah peran anda tetap sebagai saudara, anak atau orangtua si individu jangan ubah peran anda.

40. Mental health professionals, family members, & the disordered all have ups and downs when dealing with a mental disorder.
Para profesional kesehatan jiwa, anggota keluarga dan ODS semuanya tidak luput dari mengalami pasang surut dalam menangani gangguan mental.

41. Forgive yourself and others for mistakes made.
Maafkanlah diri anda dan orang lain untuk kesalahan yg pernah di buat.. Penuhi hati anda dengan kemurahan hati

42. Mental health professionals have varied degrees of competence.
Para ahli kesehatan mental memiliki berbagai tingkat kompetensi yang berbeda2

43. If you can't care for yourself, you can't care for another.
Jika anda tidak bisa menjaga/merawat diri anda sendiri anda tidak akan bisa menjaga/merawat orang lain

44. You may eventually forgive your member for having Mental Illness.
Pada akhirnya anda mungkin akan dapat juga memaafkan anggota anda karena mengalami gangguan mental

45. The needs of the ill person do not necessarily always come first.
Kebutuhan orang sakit tidak harus selalu dinomorsatukan.

46. It is important to have boundaries and set clear limits.
Penting untuk mempunyai batasan-batasan dan mengatur batasan yg jelas.

47. Most modern researchers favor a genetic, biochemical (perhaps interuteral), or viral basis. Each individual case may be one, a combination, or none of the above
Sebagian besar peneliti modern mengungkapkan adanya aspek biokimia, genetika (mungkin interuteral), atau virus sebagai penyebab. Setiap kasus dapat merupakan satu, kombinasi, atau bukan salah satu dari penyebab di atas
.
Predisposisi genetik mungkin akibat dari gen tunggal bervariasi atau kombinasinya.

48. Learn more about mental disorders. Read some of our recommended books like Surviving Schizophrenia: A Family Manual by Dr. E. Fuller Torrey and Overcoming Depression by Dr. Demitris Papolos and J. Papolos.
Pelajari lebih lanjut tentang gangguan mental. Membaca beberapa buku-buku terbaik kami seperti Surviving Schizophrenia:A Family Manual oleh Dr E. Fuller Torrey dan Overcoming Depressions oleh Dr Demitris Papolos dan J. Papolos.

49. From Surviving Schizophrenia: "Schizophrenia randomly selects personality types, and families should remember that persons who were lazy, manipulative, or narcisstic before they got sick are likely to remain so as schizophrenic." And, "As a general rule, I believe that most persons with schizophrenia do better living somewhere other than home. If a person does live at home, two things are essential--solitude and structure." And, "In general, treat the ill family member with dignity as a person, albeit with a brain disease." And, "Make communication brief, concise, clear and unambiguous."

Dari Surviving Skizofrenia: "Skizofrenia secara acak memilih jenis kepribadian tertentu, dan keluarga harus ingat bahwa orang-orang yang malas, manipulatif, atau narcisstic sebelum mereka jatuh sakit tampaknya akan tetap demikian setelah jadi sebagai skizofrenia." Dan, "Sebagai aturan umum, saya percaya bahwa kebanyakan orang dengan skizofrenia lebih baik tinggal di suatu tempat lain selain rumah. Jika seseorang tinggal di rumah, ada dua hal yang sangat penting - kesendirian dan struktur." Dan, "Secara umum, memperlakukan anggota keluarga sakit dengan harkat martabat sebagai manusia, meskipun ia menderita penyakit otak." Dan, "Membuat selalu menggunakan komunikasi singkat, ringkas, jelas dan tidak ambigu."

50. It may be therapeutic to you to help others if you cannot help your family member.
Membantu orang lain dapat menjadi terapi untuk anda jika anda tidak dapat membantu anggota keluarga anda sendiri.

51. Recognizing that a person has limited capabilities should not mean that you expect nothing of them.
Menyadari bahwa seseorang memiliki kemampuan yang terbatas seharusnya tidak berarti bahwa anda tidak dapat mengharapkan apa-apa dari mereka.

52. Don't be afraid to ask your family member if he is thinking about hurting himself.
A suicide rate of 10% is based on it happening to real people. Your own relative could be one. Discuss it to avoid it.
Jangan takut untuk bertanya pada anggota keluarga Anda jika dia berpikir untuk menyakiti dirinya sendiri. Tingkat bunuh diri sebesar 10% benar terjadi. Keluarga anda mungkin saja salah satunya. Diskusikan hal itu untuk menghindarinya.

53. Mental disorders affect more than the afflicted.
Gangguan mental mempengaruhi lebih luas daripada dari sekedar keluarga yang terlibat

54. Your conflicted relationship may spill over into your relationships with others. You may unconsciously reenact the conflicted relationship.
Konflik anda mungkin mempengaruhi dalam hubungan anda dengan orang lain. Anda mungkin tidak sadar melakukannya.

55. It is natural to experience a cauldron of emotions such as grief, guilt, fear, anger, sadness, hurt, confusion, etc. You, not the ill member, are responsible for your own feelings.
Hal yang wajar mengalami penurunan/ketidakstabilan emosi seperti kesedihan, rasa bersalah, takut, marah, sedih, sakit hati, kebingungan, dll. Anda sendirilah, dan bukan si penderita, yang bertanggung jawab atas perasaan anda sendiri.

56. Eventually you may see the silver lining in the storm clouds: increased awareness, sensitivity, receptivity, compassion, maturity and become less judgmental, self-centered.
Akhirnya, Anda dapat melihat seberkas kilatan cahaya perak gemerlap di tengah hamparan awan badai: meningkatnya kesadaran, kepekaan, penerimaan, kasih sayang, kematangan dan menjadi kurang sikap menghakimi dan egois.

57. Allow family members to maintain denial of the illness if they need it. Seek out others whom you can talk to.
Biarkan anggota keluarga untuk tetap mempertahankan penyangkalan mereka terhadap penyakit ini jika mereka memerlukannya. Carilah orang lain yang lebih bisa Anda ajak bicara.

58. You are not alone. Sharing your thoughts and feelings with others in a support group is helpful and enlightening for many.
Anda tidak sendirian. Berbagi pikiran dan perasaan anda dengan orang lain dalam suatu kelompok pendukung akan membantu dan memberi pencerahan bagi banyak orang.

59. The mental disorder of a family member is an emotional trauma for you. You pay a price if you do not receive support and help.
Gangguan mental pada anggota keluarga adalah trauma emosional untuk anda. Anda harus siap menanggung resiko jika anda tidak menerima dukungan dan bantuan.

60. Support KPSI and the search for a cure!
Dukungan KPSI dan pencarian kesembuhan!

TIPS UNTUK MENGATASI KRISIS

(Berikut ini adalah panduan dari Washington State AMI melalui AMI Hamilton County, Ohio. Menyarankan tentang cara menangani anggota keluarga yang menjadi psikotik. Perhatikan bahwa setiap orang adalah berbeda dan saran ini mungkin tidak berlaku begitu saja bagi semua orang.)
Ada beberapa tindakan yang dapat mengurangi atau menghindari andadari masalah besar. Anda perlu merenenungkan kembali setiap peningkatan gejala psikotik dan memberikan perlindungan dan dukungan kepada ODS. Ingat: Banyak hal yang berjalan lebih baik jika diungkapkan secara lembut dan dalam kalimat sederhana.

Jarang sekali seseorang tiba-tiba kehilangan total kontrol pikirannya, perasaan, dan perilaku. Tanda-tanda peringatan meliputi: pola tidur yang kurang, keasyikan ritual dengan kegiatan tertentu, kecurigaan berlebihan, kemarahan tak terduga, dll. Selama tahap awal kadang-kadang krisis dapat dicegah. Jika orang tersebut telah berhenti memakai obat, doronglah untuk kembali berkunjung ke dokter. Semakin psikotik si pasien, semakin kecil kemungkinan anda akan berhasil. Percaya pada perasaan anda. Jika Anda merasa takut, segeralah mengambil tindakan.

Tugas Anda adalah untuk membantu pasien mendapatkan kembali kontrol. Jangan melakukan apa pun untuk mebangkitkan kemarahannya. Pasien mungkin ketakutan oleh pengalaman subjektif kehilangan kontrol atas pikiran dan perasaannya. "Suara" mungkin memberikan perintah yang mengancam hidup: pesan mungkin berasal dari lampu, ruangan bisa diisi dengan asap beracun, ular dapat merangkak pada jendela. Menerima kenyataan bahwa pasien dalam keadaan realitas yang "berubah" dan bisa "bertindak keluar" mengikuti halusinasinya, misalnya menghancurkan jendela untuk menghancurkan ular. Adalah penting bahwa anda tetap tenang. Jika anda seorang diri, teleponlah seseorang untuk tinggal bersama anda sampai tiba bantuan profesional.

Pasien mungkin harus dirawat di rumah sakit. Cobalah untuk meyakinkan dia untuk pergi secara sukarela; hindari kesan menggurui atau otoriter. Jika perlu, mengambil langkah-langkah untuk memulai proses membujuknya menempuh pengobatan. Jika ada indikasi, panggil polisi, tetapi mengatakan pada mereka untuk tidak mengayunkan senjata. Jelaskan bahwa saudara atau teman anda secara mental sakit dan anda yang memanggil mereka untuk membantu bila diperlukan saja.

JANGAN MENGANCAM - ini dapat ditafsirkan sebagai sebuah bentuk kekuasaan dan meningkatkan rasa takut atau perilaku menyerang.

JANGAN MEMBENTAK/TERIAK - Jika orang itu tidak mendengar, mungkin sedang terganggu."suara-suara" lain

JANGAN MENGKRITIK - Hal ini akan memperburuk keadaan, tidak membuat lebih baik.

JANGAN CEKCOK DENGAN ANGGOTA KELUARGA LAINNYA - saat membahas "strategi terbaik" atau saling menyalahkan. Ini bukan waktunya untuk membuktikan sesuatu.

JANGAN MEMANCING PASIEN-Hingga mengamuk; konsekuensinya dapat tragis.

JANGAN BERDIRI DI HADAPAN PASIEN-Jika dia duduk. Sebaliknya, duduklah

HINDARI KONTAK MATA YANG TERUS MENERUS ATAU MENYENTUHNYA

PENUHI PERMINTAAN - Itu tidak membahayakan atau tanpa alasan. Ini memberikan penderita kesempatan untuk merasa agak "menguasai keadaan”.
"
DON'T BLOCK THE DOORWAY-But keep yourself between the patient and an exit.

JANGAN MENGKUNCI/MENGHALANGI PINTU-Tapi menjaga diri antara pasien dan jalan keluar.(Ini berlaku secara harfiah dan juga dalam berkomunikasi dengan ODS)

Berikut adalah beberapa Tips lebih Penanggulangan seseorang yang memiliki gangguan neurobiologis. Beberapa dari AMI / April, sebagian oleh Dr Gil Tunnell di Bellevue, dan beberapa dari Marion Burns di Kings Park.

1. Perlahan. Pemulihan butuh waktu. Istirahat adalah penting. Segalanya akan membaik pada waktunya sendiri.

2. Stimulasi Kurang. Tetap tenang. Antusiasme adalah normal. Nada suara tidak tinggi! Perselisihan adalah normal. Tetap turunkan juga Nada suara mu!

3. Beri mereka ruang. Waktu jeda sangat penting bagi semua orang. Tidak apa-apa untuk menawarkan. Tidak apa-apa juga untuk menolak.

4. Tetapkan batas dan struktur. Setiap orang perlu tahu apa aturannya. Sebuah peraturan yang baik supaya menjaga hal-hal lebih tenang.

5. Biarkan beberapa hal gagal. Abaikan apa yang anda tidak dapat ubah. Jangan abaikan kekerasan!

6. Tetap sederhana. Katakanlah apa yang harus anda katakan dengan jelas, dengan tenang dan positif.

7. Ikuti perintah dokter. Ambil obat seperti yang diresepkan. Ambil hanya obat yang diresepkan.

8. Bersosialisasi dan jalankan usaha/urusan anda seperti biasa. Membangun kembali rutinitas keluarga secepat mungkin. Tetap berkomunikasi dengan keluarga dan teman-teman. Pergilah liburan.

9. Jangan gunakan obat2an secara ilegal, narkoba atau alkohol. Mereka membuat gejala lebih buruk.

10. Menangkap tanda-tanda awal kambuh. Catatan perubahan seperti ketakutan yg tidak sesuai, jengkel, dll.

11. Selesaikan masalah langkah demi langkah. Melakukan perubahan secara bertahap. Mengerjakan satu hal pada suatu waktu.

12. Turunkan target harapan, sementara waktu. Gunakan ukuran pribadi. Bandingkan bulan ini dengan bulan lalu daripada tahun lalu atau tahun yang akan datang.

Cara Menghindari Kekambuhan


1. Menyediakan lingkungan yang terstruktur, mendukung, toleran, rendah stres. Atur dengan jelas harapan perilaku dan memeriksanya dengan hati-hati. Berikan tugas dengan jelas, tapi harapan tetap moderat. Belajar berharap dan mentolerir beberapa hal yg takberjalansesuai rencana. Menyusun sekumpulan kegiatan rutin rumah tangga dengan jam kerja untuk makan, tugas, dan kegiatan lainnya.

2. Menjaga suasana rumah setenang mungkin. Setiap anggota keluarga harus dapat mengungkapkan pendapatnya sendiri dan diperkenankan untuk menyelesaikan apa yang mereka katakan. Jangan berusaha "membaca pikiran" apa yang anggota keluarga lain pikirkan atau rasakan. Biarkan setiap anggota keluarga untuk berkomunikasi dengan anggota keluarga lainnya. Jangan minta saudara untuk memberitahu kakak. Lakukan sendiri. Saling mengingatkan untuk hal itu.

3. Jangan terlalu melibatkan diri secara emosional dengan keluarga anda. Beri mereka ruang psikologis dan fisik (contoh: membiarkan mereka pergi ke kamar mereka atau berjalan-jalan). Jaga agar kritik dan pujian berlebihan seminimum mungkin. Jangan terlalu ikut campur terhadap pikiran atau perasaan ODS yg sakit, seperti berkata, "Kamu pasti nggak suka pekerjaan kayak gitu" atau "Itu bukan loe banget deh". Cukup berharap bahwa mereka akan beristirahat dan memiliki jeda lebih panjang dan menikmati perilaku mereka yang rada beda sedikit tetapi tidak berbahaya. Biarkan saja. Mengambil sikap "ketidakpedulian(cuek dikit)" dan kurangi menyoroti detil2 pada perilaku orang sakit itu.

4. Beri batas pada perilaku kasar, memusuhi atau aneh. Seringkali perilaku menyimpang atau delusi verbal akan berkurang jika ia diperingatkan, dalam cara yang non-emosional, bahwa hal itu tidak pantas dilakukan. Jika keluarga anda memiliki ide-ide paranoid (seperti mereka merasa ada orang yang ingin menyakiti) jangan membantah mereka soal itu. Cukup bersimpati, mengatakan hal itu pasti menjengkelkan merasa seperti itu. Katakan dengan sangat jelas, tetapi tenang terhadap konsekuensi dari perilaku mengganggu, memusuhi, atau agresif.

5. Bantuan dalam memberikan stimulasi dan perawatan. Kenali perubahan tanda pada mereka siap untuk kemungkinan lebih buruk atau membutuhkan bantuan jika ia kelihatan menjadi kurang baik. Beritahu dokter, terapis, dll dari perubahan kondisi ODS. Memberikan stimulasi tanpa stres. Kunjungan, wisata, dll yang baik hanya jika ODS tertarik dan dapat menerima. Menemukan hal ini adalah prosedur trial and error. Keluarga dapat membantu mengeksplorasi program-program masyarakat yang tersedia. Dukung kegiatan-kegiatan ini, karena ini akan mendukung pemulihan keluarga anda.
.
6. Jaga dirimu baik-baik. Keluarga harus mengurus diri sendiri. Bagi rasa frustrasi anda dengan orang lain. Bergabunglah dengan Kelompok Pendukung di lokasi anda. Nikmati dunia luar juga. Janganlupakan hobi anda. Tingkatkan kontak sosial anda. Pastikan semua anggota keluarga memiliki kebutuhan mereka bertemu, bukan hanya dengan orang yang sakit.

7. Ingat: Masa depan tidak dapat diprediksi dan fokus pada saat ini. Kurangi harapan untuk pemulihan dengan cepat. Kurangi tekanan pada pasien untuk bekerja. Ubah keseluruhan harapan dan tentukan keseimbangan yang wajar antara realisme dan harapan.


Kemampuan Berkomunikasi


Komunikasi yang efektif dengan penderita skizofrenia sangatlah penting karena mereka begitu mudah terpengaruh terhadap lingkungan eksternal. Terampil berkomunikasi dapat membuat perbedaan besar dalam kemampuan pasien dan keluarga untuk menyelesaikan masalah-masalah kehidupan sehari-hari

Komunikasi yang baik melibatkan:
1. Tahu kapan berkomunikasi
2. Tahu apa yang dikomunikasikan
3. Tahu bagaimana berkomunikasi

Kapan waktu yg tepat

Jangan membicarakan sesuatu yang penting saat anda sedang marah atau kesal. Sulit untuk berpikir jernih, dengarkan dengan baik, dan fokus pada solusi konstruktif. Sebelum berbicara dengan sanak keluarga anda, mengambil waktu sebanyak mungkin karena anda harus tenang.

Apa yang harus dikomunikasikan

Schiophrenia adalah gangguan serius yang mempengaruhi tidak hanya pasien tetapi yang orang lain di sekitar pasien, biasanya ada beberapa area masalah pada anggota keluarga. Mengangkat berbagai masalah sekaligus akan merepotkan sanak keluarga Anda, jadi yang terbaik untuk memilih satu masalah pada suatu waktu. Pilih salah satu area masalah yang sangat penting, kemudian fokus pada perilaku tertentu yang ingin anda ubah bersama keluarga anda.Untuk contoh, katakanlah, "John, tolong berhenti menyetel radio terlalu keras setelah jam 10 malam.” Jangan berkata, "John, kau terlalu berisik di malam hari."

Bagaimana Cara Berkomunikasi

Komunikasi memiliki dua tingkat, verbal dan nonverbal. Komunikasi verbal adalah apa yang sebenarnya Anda katakan. Buat komunikasi verbal anda sederhana, singkat, dan spesifik (jelas). Komunikasi nonverbal mengacu pada bagaimana Anda mengatakannya - nada suara, postur, kontak mata, ekspresi wajah, dan jarak antara pelaku-pelakunya secara fisik. Pesan "nonverbal" yang datang seringkali lebih penting daripada pesan “verbal”.


Panduan untuk komunikasi non-verbal:

1. Berada dekat dengan lawan bicara Anda, tapi jangan mengambil/ mengganggu ruang pribadinya
2. Sampaikan kepentingan, urusan, dan perhatian yang tajam melalui postur tubuh dan ekspresi wajah Anda.
3. Jaga kontak mata dengan lawan bicara Anda.
4. Bicaralah dengan tenang dan jelas.

Mengekspresikan perasaan-perasaan positif.
1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan tepat mengenai perlakuan orang itu yang membuat Anda senang.
3. Katakan mengenai perilaku orang itu yang mempengaruhi perasaan Anda. (contoh yang kurang baik: “saya senang berada di rumah ini”; contoh yang baik: “saya sangat senang karena kamu telah membersihkan dapur dengan baik seperti ini.”)

Mengekspresikan perasaan negatif.
1. Lihatlah orang itu.
2. Katakan dengan jelas mengenai kelakuan orang yang membuat Anda risau/ marah.
3. Katakan bagaimana hal itu mempengaruhi perasaan Anda.
4. Sarankan bagaimana orang dapat mencegah hal ini terjadi di masa depan. (contoh yang kurang baik: "Anda orang yang menakutkan” "Saya ngeri deket-deket anda"; contoh yang baik: “Anda membuat saya gugup saat Anda mondar-mandir di sekitar ruangan ini")

Aktif mendengarkan
1. Perhatikan si pembicara.
2. Ikut serta pada apa yang dikatakan oleh pembicara.
3. Anggukan kepala sambil berkata “ya, ya..”
4. Jika kurang jelas mengenai isi pembicaraan, ajukan pertanyaan padanya.
5. Simak apa yang dikatakan oleh pembicara.


Berikut adalah contoh-contoh bahasa positif yang dapat Anda gunakan dengan seseorang yang mengalami ODS (Di luar negeri disebut NBD - NeroBiologic Disorder)

Dari Dick dan Betsy Greer, pernyataan-pernyataan berikut ini dapat membantu dalam berkomunikasi dengan seorang ODS

PERNYATAAN-PERNYATAAN yang MENDORONG

Frase yang menyatakan keyakinan

"Saya tahu kamu akan baik-baik saja."

“Kamu bisa mengatasinya."

“Saya percaya kamu akan menyelesaikannya. Kamu pasti akan berhasil!"


Frase yang mengenali upaya dan perbaikan:

"Coba lihat berapa banyak yang kamu capai sejauh ini."

"Lihat, kamu sudah melakukan banyak hal dalam pekerjaan ini.”

"Sepertinya kamu membuatnya dengan usaha sungguh-sungguh."

"Kamu membutuhkan waktu yang lama untuk memikirkan hal ini.”

"Kamu telah melakukan lebih dari yang kamu sadari."

"Jika kamu memperhatikan perkembanganmu, kamu akan melihat bahwa....“ (hal-hal yang spesifik)

"Ini membutuhkan banyak sekali keberanian untuk kamu bisa melewatinya”


Frase yang menampilkan penerimaan:

"Saya menyukai cara kamu untuk melakukan pendekatan hal itu.”

"Saya sangat senang kamu bisa menikmati proses belajar."

"Saya sangat senang jika kamu merasa baik saat kamu berhasil”

"Kamu tampak senang.. Saya senang untuk kamu"

"Sejak kamu tidak puas, apa yang kamu lakukan untuk mengatasi hal itu?’

“lalu, apakah kamu mau tambah lagi?”

"Aku tahu kamu benar-benar senang dengan itu.”


Frase yang mengakui penghargaan, kekuatan, dan kontribusi:

"Saya benar-benar menghargai bantuanmu, ini membuat pekerjaan saya jauh lebih mudah.”

“Dapat membuat segalanya selesai dengan baik”

"Idemu sangat membantu kami memikirkan semuanya."

"Terima kasih, ini sangat membantu”

"Kami sangat membutuhkan bantuan, dan kamu memiliki keahlian spesial yang kamu butuhkan itu.”

“Apakah kamu mau membantu? "

"Saya sangat senang mendengar apa yang kamu katakan.. Hal ini sangat membantu"

"Saya bisa menggunakan semua bantuan yang Anda mau tawarkan.


-- diambil dari the Family Reference Book of AMI-Van Nuys.


BATAS-BATAS


(Atau “Mengapa kamu tidak perlu merasa jahan karena hanya bisa membantu ODS sedikit saja”

Sebagai perawat(caregiver) seorang ODS, mungkin pernah terlintas di pikiran anda:

"Karena ODS membutuhkan begitu banyak hal, saya akan benar-benar melakukan semua yang dapat saya lakukan."


...atau...


"Karena orang lain sangat membutuhkan, saya akan melakukan apapun yang mereka inginkan, kapan pun mereka inginkan, selama yang mereka inginkan."

Bagaimanapun mengagumkannya gagasan tersebut, ini akan menciptakan masalah dalam pengasuhan yang Anda lakukan. Berikut ini adalah dua hal yang patut untuk diingat:

* Anda harus menetapkan batas-batas demi kepentingan Anda sendiri.

Ya benar—bahwa orang lain membutuhkan Anda. Ya, Anda dapat membantu, dan Ya, Anda dapat menemukan suatu makna saat melakukannya. Namun, Tidak, Anda tidak perlu untuk melakukan semuanya. Tidak, Anda tidak perlu melakukan hal-hal yang akan merugikan Anda.

Menjadi orang yang selalu ada dan membantu secara terus-menerus buat orang lain membuat Anda tidak memiliki waktu untuk anda memenuhi kebutuhan Anda sendiri. Dan Anda juga memiliki kebutuhan yang penting untuk dipenuhi. Jika Anda tidak berhati-hati, Anda akan mendapati diri Anda kelelahan, kelelahan bisa-bisa semangatmu sendiri yang padam.

Beberapa batasan yang harus anda atur bersifat fisik. Beberapa hal nampak sederhana, beberapa hal yang lain berat untuk Anda lakukan. Beberapa jam kadang terlalu panjang untuk Anda jalani. Sejumlah pekerjaan tidak dapat Anda teruskan dengan perasaan yang lega.

Batasan lainnya, Anda atur mengenai emosional. Jika Anda mengidentifikasi terlalu rumit mengenai sakit orang lain, atau perasaan kuat lainnya, Anda akan membahayakan diri Anda sendiri jika memikulnya sendirian. Tanggung jawab Anda adalah untuk menangani perasaan satu orang saja—Anda.

Ingatlah juga bahwa mengatur batasan pengasuhan Anda akan menciptakan ruang bagi pengasuh-pengasuh lainnya. Sanak saudara dan kawan-kawan mungkin berharap mendapat bagian tugas-tugas ini. Ini merupakan satu cara mengatasi hal-hal yang telah terjadi, dan satu cara mereka dapat menunjukkan cinta kasih mereka.

* Anda harus menetapkan batasan untuk hal-hal milik orang lain.

Satu cara Anda menghargai orang lain adalah untuk memberikan ruang mereka sendiri. Mereka membutuhkan privasi seperti sebelumnya—mungkin untuk membaca, merenung, atau menulis. Mereka mungkin berharap untuk melihat ke luar jendela dan tidak melakukan apa-apa. Jika Anda tidak menyediakan waktu sendiri ini, orang dalam pengasuhan Anda ini mungkin tak cukup memiliki kekuatan untuk melakukannya.

Orang lain membutuhkan kemerdekaan untuk melakukan hal-hal yang berkaitan dengan dirinya sendiri—sebagai penghargaan atas dirinya sendiri, dan mungkin sebagai pemulihan selanjutnya. Jika Anda bersikeras untuk melakukannya semua, orang lain akan memiliki sedikit kesempatan untuk meregangkan atau menegangkan otot-otot mereka. Ada banyak jenis otot yang mereka butuhkan untuk regang.

Batas-batas yang baik justru akan memberikan manfaat tambahan lain: Anda bisa menjadi tujuan kehadiran dalam hidup mereka. Pengetahuan Anda dapat lebih akurat dan respon Anda dapat lebih berguna.

Pada akhirnya, menetapkan batasan-batasan adalah salah satu hal yang paling bijaksana yang dapat Anda lakukan. Hal ini bahkan bisa menarik Anda lebih lagi dekat bersama-sama.

Sebuah kutipan yang diambil dari Bab 8: When You're the Caregiver: 12 Things To Do If Someone You Care For Is Ill Or Incapacitated, by James. E. Miller. (Courtesy VA/AMI)


Pamflet “World Schizophrenia Fellowship” #17

Skizofrenia: BAGAIMANA SEHARUSNYA SESEORANG BERSIKAP?

Mungkin pertanyaan berikut terasa aneh: "Bagaimana seharusnya seseorang bersikap terhadap orang dengan skizofrenia atau gangguan semacamnya?” Kebanyakan orang tidak mengerti apa kesulitan seseorang dengan gangguan tersebut dalam berkomunikasi. Masyarakat umum kadang-kadang merasa malu dan takut untuk mengadakan percakapan dengan seseorang yang memiliki penyakit mental. Pamflet ini mencoba untuk memberikan beberapa petunjuk tentang bagaimana keluarga atau masyarakat umum berperilaku.

Kami belajar bahwa kami perlu untuk bicara dengan tempo yang pelan dan jelas pada orang yang mengalami skizofrenia: untuk membuat kalimat-kalimat pendek sehingga tidak terlalu rumit bagi mereka; untuk menunggu dan memastikan apa yang kami bicarakan itu menyentuh orang itu.

Mengapa teknik ini berguna?

Seorang dengan skizofrenia menjawab: “Konsentrasi saya sering mengambang sehingga saya hanya dapat mendengar sebagian dari kalimat. Mungkin saya melewatkan dua atau tiga kata. Ini akan sangat sulit saya mengerti. Baru-baru ini saya pergi pada acara keluarga. Ada keluarga lain dan saya mendengar segala hal yang dikatakan semua orang pada semua orang lainnya. Suara dan segala gerak orang-orang itu datang pada saya begitu dekat dan saya mulai merasa sangat takut. Saya gelisah dan jengkel pada waktu bersamaan. Saya merasa saya perlu melindungi diri saya dengan cara saya sendiri. Ayah saya membawa saya untuk pergi ke tempat yang sunyi dan kami duduk dengan minum secangkir teh. Kami tidak membicarakan apapun. Kami hanya duduk dan minum teh kami dan saya mulai merasa tenang”

Struktur dan Instruksi

Kami telah disarankan bahwa orang dengan skizofrenia membutuhkan struktur dalam hidup mereka; rutinitas merupakan sesuatu yang membuat nyaman dan dapat diprediksi dan kemudian berguna bagi seorang dengan kondisi medis yang sering membuat hidup mereka tidak terduga. Saran ini berguna untuk membantu mereka membangun sebuah jadwal dan sejumlah tugas-tugas untuk diselesaikan. Pada kurun waktu tertentu, harian atau mingguan.

Apakah mungkin untuk mencapai hal ini?

Beberapa orang dengan skizofrenia sangat berkurang kemampuannya atau kondisinya kadang menurun dari waktu ke waktu. Hal ini membuat mereka tak selalu dapat mengikuti jadwal, meskipun ada manfaatnya untuk mencoba mempertahankan rutinitas yang pasti. Bagaimanapun, saat keluarga Anda/ klien Anda/ kawan Anda mencoba untuk melakukan sesuatu tetapi tidak dapat menyelesaikannya, atau melakukannya salah, tidak ada gunanya untuk mengatakan berikut ini: “tidak bisakah kamu melakukan sesuatu dengan benar?” atau “biar saya yang melakukannya!” bahkan ketika anda sangat frustasi. Pecahlah tugas tersebut menjadi bagian-bagian yang sederhana untuk membuatnya menjadi mungkin dapat terselesaikan dengan baik, dan untuk mendorong rasa berguna. Berikan hanya satu instruksi pada satu waktu.

Memelihara Keseimbangan

Kadang anda merasa berjalan diatas sekeping kaca retak ketika seseorang yang anda sayangi menderita schizophrenia. Pada saat itu, anda harus mengumpulkan semua energi agar anda tetap dapat menjaga kepercayaan mereka, sembari tetap menjaga keseimbangan yang ada dalam rumah. Berikut adalah beberapa hal yang bisa membantu anda. Beberapa diantaranya juga pastinya berguna ketika berinteraksi dengan masyarakat.


· Be Friendly - Tetap bersikap ramah/bersahabat
· Be Accepting - Menerima
· Be Encouraging - Teruslah menyemangati
· Make time to listen Sediakan waktu untuk mendengarkan
· Include them -Libatkan penderita
· Treat them with respect - Perlakukan penderita dengan rasa hormat


Hindari hal Berikut:

· Menggurui
· Bersikap kritis
· Memaksa penderita masuk dalam situasi yang membuat mereka tidak nyaman
· Bersikap Murung
· Berdebat penderita, atau bertengkar dengan orang lain ketika sedang ada ODS
· Menceramahi penderita, atau berbicara terlalu banyak
· Menjebak diri sendiri dalam situasi sulit bersama penderita.

Cepat atau lambat, ketika seseorang mengalami Sz akan ada krisis yang muncul. Berikut adalah hal-hal yang bisa dilakukan untuk mengurangi atau menghindari terjadinya masalah lebih besar ketika muncul krisis:


· Ingatlah bahwa anda tidak mungkin bisa berargumentasi dengan penderita psikosis akut.
· Ingatlah bahwa penderita mungkin sedang ketakutan dengan perasaan kehilangan kendali yang mereka alami.
· Jangan menunjukkan kemarahan atau kekesalan yang anda rasakan
· Jangan berteriak
· Jangan gunakan sarkasme/kata-kata kasar sebagai senjata.
· Kurangi distraksi/gangguan. Matikan TV, Radio, mesin cuci, dll.
· Mintalah tamu yang biasa datang untuk tidak berkunjung dulu – makin sedikit orang pada saat krisis, makin baik.

· Hindari kontak mata langsung yang terus menerus dengan penderita
· Hindari menyentuh penderita

· Duduklah, dan minta penderita untuk duduk juga.


Ketika orang berpindah

Kadang, teman atau saudara akan pindah atau mengubah situasinya sedemikian rupa tanpa memberitahu orang lain. Pekerja social atau para praktisi gangguan mental seringkali menganjurkan para orang tua untuk “membiarkan penderita mengambil tanggung jawab”, atau “ini akan menjadi pengalaman baru untuk penderita”. Anjuran-anjuran ini membuka mata kita kalau masih banyak orang dalam profesi perawat yang tidak mengerti sifat skizofrenia. Kami ingin menganjurkan hal yang berbeda.

Dari pengalaman yang ada, kita tahu bahwa penderita Sz seringkali tidak mampu mengambil tanggung jawab untuk menginformasikan kondisi mereka ke orang lain. Jika kita mengharapkan itu terjadi, hali ini akan berakhir dengan masalah yang lebih rumit yang harus diselesaikan ketika muncul konsekuensi dari ketiadaan informasi ini. Misalnya: uang pensiun yang tidak juga datang atau pembayaran yang tertunda. Uang sewa rumah tidak terbayarkan; barang-barang yang ditinggalkan tanpa dijaga; rumah kotor, dll. Kami mengajurkan untuk mengurus hal-hal ini dan jangan jadikan penderita bertanggungjawab.

Tiap orang senang jika merasa bisa mengendalikan hidup mereka. Kadang sulit untuk mengajak penderita untuk melakukan apa yang terbaik untuk diri mereka sendiri. Karena itu, lebih baik menawarkan pilihan untuk mereka. “Kamu mau jalan sekarang atau nanti setelah makan siang?”, bisa jadi kalimat ampuh untuk menyuruh penderita bergerak, mandi, atau melakukan aktifitas lain yang berguna. Pendeita Sz memiliki perubahan perasaan yang sangat cepat, jadi jika mereka menolak melakukan sesuatu saat ini, mungkin mereka akan berubah pikiran dan mau melakukannya besok.


Menemui Dokter

Banyak orang yang menemui saya mengeluh kalau psikiaternya hanya hebat dalam membuat resep dan memberi suntikan. Mungkin sebagian besar itu benar. Beberapa orang ingin pergi ke psikiater yang benar-benar bisa melakukan konseling. Mereka ingin berbicara tentang keadaan di rumah, apa yang bisa dibantu agar mereka dapat kembali bekerja atau paling tidak apa yang bisa menjadi kekuatan mereka jika mereka ingin bekerja kembali. Saya tidak tahu apakah ada psikiater yang bisa memenuhi ekspektasi ini. Atau mungkin pekerja sosial? Namun salah seorang kenalan saya bilang, tiap kali ia membuat janji dengan pekerja sosial, mereka tidak pernah muncul. Masalahnya, saya selalu merasa cemas tiap kali pergi menemui dokter, dan ketika dokter berkata “silahkan masuk” rasanya saya ingin kabur saja! Jadi sulit bagi mereka untuk bertanya “apa kabar? Dan saya bisa menjawab “baik” dan kemudian menjawab apapun pertanyaan yang muncul setelah itu. Saya tahu ia hanya ingin menolong, namun rasanya saya hanya ingin meledak. Jadi mungkin memang semua psikiater saya hanya hebat dalam meresepkan obat.


Waktunya Liburan

Saya cemas ketika waktu liburan tiba dimana seluruh keluarga seharusnya berkumpul, makan, minum dan saling bercengkrama. Bagi saya, waktu seperti ini akan membawa kembali segala kekecewaan, penolakan, kesedihan dan segala emosi-emosi seperti itu. Hari Natal misalnya, sudah lama tidak menjadi hal yang menyenangkan bagi saya maupun bagi keluarga. Ada saat-saat ketika Adik saya sedang berada dirumah sakit, saat-saat ketika ia ada di rumah namun dalam kondisi yang tidak stabil, saat-saat dimana ia harus segera dilarikan ke rumah sakit, saat-saat ketika kami harus memanggil polisi untuk mengamankannya. Namun jika saya saja cemas, bagaimana dengan dia? Jika ia merasa orang berharap terlalu banyak, biasanya ia bisa menanganinya dengan baik untuk beberapa saat, namun setelah itu ia akan mulai kacau. Maksud saya, biasanya ia akan langsung menarik diri, atau menjadi sangat-sangat gusar. Tahun lalu, tiap ada kunjungan keluarga biasanya mereka menyempatkan sedikit waktu dengan adik saya, berbincang hanya berdua saja. Sepertinya metoda ini cukup sukses. Paling tidak adik saya tahu kalau banyak orang yang peduli padanya. Namun ketika seluruh keluarga makan malam bersama, ia menghilang ke dalam kamar. Ia sungguh tidak sanggup menghadapi terlalu banyak suara, terlalu banyak orang bercakap-cakap disekitarnya. Mungkinkah ia merasa hal itu terlalu besar untuk ia hadapi


Apakah anda membantu wanita tua rapuh yang sedang menyebrang jalan?

Gunakan sebagian dari sikap diatas ketika memikirkan perawatan dan interaksi dengan penderita yang mungkin tinggal di dekat anda. Ini bukan berarti anda harus bersikap ramah berlebihan, namun jangan mengabaikan mereka. Libatkan mereka dalam pembicaraan, namun jangan terlalu mengusik mereka. Penderita Skizofrenia mirip seperti orang yang rapuh secara fisik, mereka tidak dapat membela diri seperti layaknya orang lain yang punya kemampuan fisik penuh. Mereka seringkali juga berada dibawah pengaruh obat yang bisa membuat omongan atau tindakan mereka sedikit melambat. Pertimbangkan pula kalau kadang mereka juga gelisah atau menarik diri. Biarkan mereka ketika hal ini terjadi, namun tetap buka diri anda lebar-lebar. Mungkin ajak mereka untuk mendatangi anda ketika mereka mau. Tawarkan kue, tanaman, atau apapun dengan sikap yang ramah. Kirim atau berikan kartu ucapan dengan kata-kata yang singkat yang bersahabat sesekali.:)