Minggu, 19 Mei 2019

Contoh Makalah Komunikasi


Bab I
A.   Pendahuluan
1.1 Latar Belakang Masalah
                  Komunikasi merupakan suatu unsur penting dalam kehidupan masyarakat. Semua kegiatan dalam kehidupan masyarakat  memerlukan komunikasi dalam proses mempermudah aktifitas kegiatan nya.
Dan dalam komunikasi terdapat teori-teori yang harus di pahami oleh setiap komunikator nya, agar pesan yang di sampaikan mudah di terima dan di cerna oleh komunikan (penerima pesan).
Di dalam teori komunikasi ini  pula terdapat  teori tradisi komunikasi yang akan kita bahas dalam makalah ini.
Tradisi teori komunikasi sendiri merupakan pembelajaran bagaimana kita memahami keragaman pendekatan yang memengaruhi pengetahuan kita tentang komunikasi.

1.2 Rumusan Masalah
·         Apa yang dimaksud dengan Teori,tradisi, dan komunikasi …?
·         Apa yang dimaksud dengan teori tradisi komunikasi…………..?
·         Apa saja jenis-jenis teori tradisi komunikasi……………….?

        1.3 Tujuan
·         Definisi Teori , Tradisi , dan Komunikasi.
·         Definisi Teori tradisi komunikasi.
·         Jenis-jenis Teori tradisi komunikasi.





Bab II
B. Pembahasan


c. Ttadisi Sibenetika ((Komunikasi untuk memproses informasi)
            Sibernetika merupakan  tradisi sistem kompleks yang di dalam nya banyak orang saling berinteraksi, memengaruhi satu sama lain nya. Teori-teori dalam sibernetika menjelaskan bagaimana proses fisik, biologis, sosial,dan perilkaku bekerja. Dalam sibernetika, komunikasi dipahami sebagai sistem bagian-bagian atau variable-variael yang saling mempengaruhi satu sama lainnya, membentuk , serta mengontrol karakter keseluruhan sisitem,dan layaknya organism, menerima keseimbangan dan perubahan.[1]
Tradisi sibernetika memandang komunikasi sebagai mata rantai untuk menghubungkan bagian-bagian yang terpisah dalam suatu sistem. Tradisi sibernetika mencari jawaban atas pertanyaan “How can we get the bugs out of this system?”
Ide komunikasi untuk memproses informasi dikuatkan oleh Claude Shannon dengan penelitiannya pada perusahaan Bell Telephone Company. Dalam penelitian tersebut diketahui bahwa informasi hilang pada setiap tahapan yang dilalui dalam proses penyampain pesan kepada penerima pesan. Sehingga pesan yang diterima berbeda dari apa yang dikirim pada awalnya. Bagi Shannon, informasi adalah sarana untuk mengurangi ketidakpastian. Tujuan dari teori informasi adalah untuk memksimalkan jumlah informasi yang ditampung oleh suatu sitem. Dalam hal ini, gangguan (noise) mengurangi jumlah kapasitas informasi yang dapat dimuat dalam suatu sistem.Shannonmendeskripsikan hubungan antara informasi, gangguan (noise) dan kapasitas sistem dengan persamaan sederhana, yaitu : kapasitas sistem = informasi + gangguan (noise).[2]
D. Tradisi Sosiopsikologis(Komunikasi sebagai pengaruh antar pribadi)
            Tradisi sosio-psikologi merupakan contoh dari perspektif ilmiah atau objektif. Dalam tradisi ini, kebenaran komunikasi dapat ditemukan dengan dapat ditemukan dengan teliti – penelitian yang sistematis. Tradisi ini melihat hubungan sebab dan akibat dalam memprediksi berhasil tidaknya perilaku komunikasi. Carl Hovland dari Universitas Yale meletakkan dasar-dasar dari hal data empiris yang mengenai hubungan antara rangsangan komunikasi, kecenderungan audiens dan perubahan pemikiran dan untuk menyediakan sebuah kerangka awal untuk mendasari teori. Tradisi sosio-psikologi adalah jalan untuk menjawab pertanyaan “What can I do to get them change?”[3]
Dalam kerangka “Who says what to whom and with what effect” dapat dibagi menjadi tiga sebab atau alasan dari variasi persuasif, yaitu :
Who – sumber dari pesan (keahlian, dapat dipercaya)
What – isi dari pesan (menarik dengan ketakutan, mengundang perbedaan pendapat)
Whom – karakteristik audiens (kepribadian, dapat dikira untuk dipengaruhi)           
Efek utama yang diukur adalah perubahan pemikiran yang dinyatakan dalam bentuk skala sikap baik sebelum maupun sesudah menerima pesan. Dalam hal ini kredibilitas sumber amat sangat menarik perhatian.Adadua jenis dari kredibilitas, yaitu keahlian (expertness) dan karakter (character). Keahlian dianggap lebih penting daripada karakter dalam mendorong perubahan pemikiran.[4]
Tradisi dalam sosiopsikologis dalam dibagi kedalam tiga cabang besar ; 1) perilaku; 2) kognitif; 3) biologis.
Dalam sudut pandang perilaku teori-teori berkonsentrasi pada bagaimana manusia berprilaku dalam situasi-situasi komunikasi.
Pendekatan kedua, yaitu teori kognetif yang cukup banyak digandrungi saat ini.cabang ini berkosentrasi pada bagaimana individu,memperoleh, menyimpan, dan memproses informasi dalam cara yang mengarahkan output prilaku.
Variasi umum yang ketiga adalah dari sudut pandang biologis. Para ahli percaya bahwa banyak dari sifat, cara berpikir, dan prilaku individu di ikat secara biologis dan di dapat buka hanya dari pembelajaran atau faktor-faktor situasi melainkan dari pengaruh-pengaruh neorobilogis sejak lahir.
E. Tradisi Sosiokultural (Komunikasi adalah ciptaan realitas sosial)
Tradisi ini memfokuskan diri pada bentuk-bentuk interaksi antar manusia daripada karakteristik individu atau model mental. Interaksi merupakan proses dan tempat makna, peran, peraturan, serta nilai budaya yang di 
Jalankan. Meskipun individu memproses informasi secara kognetif, tradisi ini kurang tertarik pada komunikasi tingkat individu. Malahan, para peneliti dalam tradisi ini ingin memahami cara-cara yang di dalamnya manusia bersama-sama menciptakan realitas kelompok social mereka,organisasi,dan budaya.Tentu saja, kategori yang digunakan oleh individu dalam memproses informasi di ciptakan secara social dalam komunikasi, berdasarkan pada tradisi sosiokultural.
Para peneliti sosiokultural cendrung menganut ide bahwa realitas itu di bentuk oleh bahasa, sehingga apapun yang ‘’ditemukan” harus benar-benar dipengaruhi oleh bentuk-bentuk interaksi prosedur penelitian itu sendiri. Teori-teori tersebut cendrung berhubungan dengan bagaaimana makna diciptakan dalam interaksi tersebut.
Para ahli sosiokultular memfokuskan diri pada bagaimana identitas dinegoisasikan dari satu situasi ke situasi lainnya. Budaya juga dilihat sebagai bagia penting atas apa yang dibuat dalam interaksi social. Pada giliran nya budaya membentuk konteks bagi tindakan dan interprestasi. Komunikasi merupakan sesuatu yang terjadi diantara manusia,sehingga komunitas dianggap sangat penting dalam banyak teori tersebut.
Keragaman dalam Tradisi Sosiokultural                
          Layaknya semua tradisi, sosiokultural memiliki beragam sudut pandang yang berpengaruh paham interaksi simbolis( symbolic interactionism), konstruksionisme( constructionisme), sosiolinguistik,filosofi bahasa,etnografi, dan etnometodologi. Paham interaksi simbolis berasal dari kajian sosiologi melalui penelitian Herbert Blumer dan George Herbert Mead yang menekan kan pentingnya observasi partisipan dalam kajian komunikasi sebagai cara dalam mengeksplorasi hubungan-hubungan social . Ide pokok dari paham interaksi simbolis telah diadopsi di elabirasi oleh banyak pakar social serta saat ini dimasukkan kedalam kajian kelompok, emosi, diri, politik, dan struktur social.[5]
Pengaruh ketiga dalam tradisi sosiokultural teori komunikasi adalah sosiolinguistik atau kajian bahasa dan budaya. Hal yang penting dalam tradisi ini adlah bahwa manusia menggunakan bahasa secara berbeda dalam kelompok budaya dan kelompok social yang berbeda. Bukan hanya media netral bahasa juga masuk ke dalam bentuk yang menentukan jati diri kita sebagai makhluk social dan berbudaya.
Hal yang sangat erat kaitannya dengan sosiolingiustik adalah karya philosophy of language( pilosofi bahasa), yang utamanya berupa “filosofi bahasa biasa”. Ludwig Wittgenstein filsuf asal Australia yang mencetuskan sudu pandang ini,menyarankan bahwa makna bahasa bergantung pada penggunaan nyatanya. Bahasa, seperti yang digunakan dlam kehidupan sehari-hari,merupakan permainan bahasa karena manusia mengikuti aturan-aturan dalam mengerjakan sesuatu melalui bahasa.[6]
Sudut pandang lain yang berpengaruh dalam pendekatan sosiokultural adalah etnografi atau  observasi tentang bagaimana kelompok social membangun makna melalui perilaku linguistic dan non linguistic mereka. Etnografi melihat bentuk-bentuk komunikasi yang digunakan dalam kelompok social tertentu , kata-kata yang mereka gunakan, dan apa makna nya bagi mereka, sebagaimana makna-makna bagi bagi keragaman perilaku,visual,dan respons audio.
 Akhirnya, tradisi sosiokultural telah dipengaruhi oleh etnometodologi(ethnomethodology) atau observasi yang cermat akan perilaku-perialku kecil dalam situasi-situasi nyata. Etnometodologi terutama dihubungkan dengan ahli sosiologi Harorld Garfinkel, pendektan ini melihat percakapan,termasuk cara-cara partisipan mengelola alur percakapan dengan bahasa dan perilaku nonverbal.

F. Tradisi Kritik (Komunikasi sebagai cerminan tantangan atas percakapan yang tidak adil)

              Meskipun banyak keragaman tradisi kritik,semuanya sama-sama memiliki tiga keistimewaan pokok. Pertama,tradisi kritik mencoba memahami sistem yang sudah di anggap benar,struktur kekuatan, dan keyakinan – atau- ideology –yang mendominasi masyarakat,dengan pandangan tertentu dimana minat-minat disajikan oleh struktur-struktur kekuatan tersebut.
Kedua, para ahli teori kritik pada umumnya tertarik dengan membuka kondisi-kondisi sosial yang menindas dan rangkaian kekuatan untuk mempromosikan emansipasi atau masyarakat yang lebih bebas dan lebih berkecukupan.
Teori kritik yang ketiga, menciptakan kesadaran untuk menggabungkan teori dan tindakan. Teori-teori tersebut besrsifat normative dan bertindak untuk mendapatkan atau mencapai perubahan dalam kondisi-kondisi yang memengaruhi masyarakat atau seperti yang dinyatakan Della Pollock dan J. Robert Cox. “untuk membaca dunia dengan pandangan yang dapat membentuknya”.
Teori-teori kritik sangat luas, sehingga teori-teori tersebut selalu sulit ditempatkan dan dikelompokan dalam keseluruhan teori komunikasi.
Keragaman dalam tradisi kritik
 Meskipun tradisi kritik telah muncul sejak Marx dan Friedrich Engels,marxisme merupakan cabang induk dari teori kritik. Marx mengajarkan bahwa cara-cara produksi dalam masyarakat menentukan sifat dari masyarakat. Oleh karena itu ekonomi adalah dasar dari semua struktur sosial. Dalam sistem kapitalis,keuntungan mendorong produksi,suatu proses yang berakhir dengan menekan buruh atau pekarja. Saat ini teori kritik marxis sangat berkembang,meskipun teori ini telah bercabang dan multiteoretis.Beberapa ahli teori kritik saat ini dengan senang hati mengadopsi ide-ide Marx pada ekonomi politik,meskipun perhatian dasar akan konflik dialektik, dominasi, dan penindasan tetap penting.Teori kritik saat ini sering dinamakan “ neo marxis” atau “marxis”.
Frankfurt School adalah cabang kedua dari teori kritik dan faktanya sangat bertanggung jawab terhadap kemunculan istilah critical theory: Frankfurt school masih sering digambarkan sebagai persamaan dengan istilah teori kritik (critical theory). Frankfurt School merupakan Marxis dalam inspirasinya; pertama, pengikut nya melihat kapitalisme sebagai tahap evolusi perkembangan sosiolisme dan kemudian komunisme.[7]
Berikut nya Teori post- kolonialisme mengacu pada kajian “ semua kebudayaan dipengaruhi oleh proses kekaisaran dari era kolonialisme sampai hari ini. Inti dari teori post-kolonialisme adalah gagasan yang dikemukakan oleh Edward Said bahwa proses penjajahan menciptakan “kebedaan yang bertanggung jawab bagi gambaran yang distereotipkan pada populasi kulit putih.
Akhirnya, kajian feminis telah bertahun-tahun berpengaruh dalam tradisi kritik. Feminisme didefinisikan secara beragam, mulai dari pergerakan untuk menyelamatkan hak-hak wanita sampai semua bentuk usaha penekanan.
G. Tradisi Retorika (Komunikasi sebagai seni berbicara didepan umum)
 Retorika melibatkan sebuah rhetor atau penggunaan simbol yang menciptakan sebuah teks atau artefak khusus untuk audiensi, bermasalah dengan ragam desakan situasional.
Pada zaman pertengahan (400-1400 Masehi) retorika berfokus pada permasalahan penyusunan dan gaya.
Renainssnce (sekitar 1300-1600 Masehi) memandang sebuah kelahiran kembali dari retorika sebagai filosofi seni. Francis Bacon, mencari persepsi petunjuk dengan penelitian empiris, berpendapat bahwa kewajiban retorika adalah untuk “lebih baik mengaplikasikan alasan dengan imajinasi supaya sesuai dengan keinginan.”
 Ada enam keistimewaan karakteristik yang berpengaruh pada tradisi komunikasi retorika, yaitu : (1) sebuah keyakinan yang membedakan manusia dengan hewan dalam kemampuan berbicara, (2) sebuah kepercayaan diri dalam berbicara didepan umum dalam sebuah forum demokrasi, (3) sebuah keadaan dimana seorang pembicara mencoba mempengaruhi audiens melalui pidato persuasif yang jelas, (4) pelatihan kecakapan berpidato adalah landasan dasar pendidikan kepemimpinan, (5) sebuah tekanan pada kekuasaan dan keindahan bahasa untuk merubah emosi orang dan menggerakkannya dalam aksi, dan (6) pidato persuasi adalah bidang wewenang dari laki-laki.











Bab III
C.Kesimpulan






















Bab IV
DAFTAR PUSTAKA










[1] Buku; Stephan. W.LittleJhon.,Teori Komuniasi.hal 59



Contoh Proposal ANALISIS KEPUASAAN PENDENGAR TERHADAP PROGRAM RADIO PESONA



ANALISIS KEPUASAAN PENDENGAR TERHADAP
PROGRAM RADIO PESONA
(Studi Mahasiswa IAIN Curup)
PROPOSAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah
Metedologi Penelitian


DISUSUN OLEH :
·         Rini Widiarti (17521025)

Dosen pembimbing:
Femalia Valentine,MA

PROGRAM STUDI KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM
JURUSAN DAKWAH KOMUNIKASI DAN USHULUDIN
REJANG LEBONG
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI CURUP
TAHUN AJARAN 2019



BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah
Saat ini perkembangan teknologi sudah mngalami peningkatan yang sangat pesat. Perkembangan semacam ini telah banyak membawa perubahan bagi kehidupan masyarakat. Salah satu dampak positif  dari berkembangnya teknologi saat ini adalah semakin memudahkan masyarakat  dalam mengakses informasi yang dibutuhkan dengan berbagai pilihan media.
Salah satu media yang digunakan untuk mendapatkan informasi tersebut adalah radio. Radio merupakan salah satu alat komunikasi yang sangat sederhana, murah, praktis dan sifatnya yg tembus ruang memudahkan audience masih tetap bisa mendengarkan walaupun dengan beraktifias.
Bukan hanya berfungsi memberikan  informasi namun radio pula harus berfungsi sebagai media expresi, komunikasi, pendidikan dan hiburan, serta dapat memberi kepuasan terhadap pendengarnya (audience). Media radio ini dianggap memiliki kekuasaan yang begitu hebat, hal ini sisebabkan oleh tiga faktor, yakini : pertama , radio siaran sifatnya langsung.kedua, radio siaran tidak mengenal jarak dan waktu.ketiga radio siaran mempunyai daya tarik yang kuat. Hal ini berkat tiga unsur yang ada pada radio, yakni : musik, kata-kata(tentunya kata-kata yang disampaikan oleh penyiar), efek suara.[1]
Dari beberapa kelebihan yang dimiliki radio, menjadikan media ini banyak diminati oleh masyarakat dan menarik untuk didengarkan. Selain itu radio juga memiliki kekuatan terbesar sebagai media imajinasi,sebab sebagia media yang buta,radio menstimulasikan begitu banyak suara dan berusaha menvisualisasikan ruang penyiar atau informasi penyiar melalui telinga pendengar.[2]
Untuk lebih meningkatkan jumlah pendengar tentunya sebuah radio harus mempunyai sesuatu yang menarik seperti program/ segmen yang dihadirkan Dalam hal ini,Radio Pesona FM melakukan beberapa srategi untuk meningkatkan kualitas serta kepuasan pendengarnya.
Radio Pesona FM sendiri merupakan salah satu radio yang dimiliki oleh  Institut Agama Islam Negeri Curup. Dengan selogan” Radio Pesona Music and Education”radio ini menawarkan bukan hanya sebuah hiburan namun juga mendidik,serta memberikan wawasan yang bertujuan untuk memberi kepuasaan pada para pendengarnya.
Walaupun sudah berdiri sebagai radio komersil,namun radio ini belum memiliki iklan seperti layaknya radio komersil lainnya,tentu hal ini berdampak pada kepuasaan pendengar.Karena tujuan/sasaran radio ini mayoritas ditujukan untuk Mahasiswa serta kaum remaja.Tidak adanya iklan dalam segmen-segmen nya tentu memberi kepuasaan tersendiri bagi pendengarnya, karena pasalnya kaum remaja lebih suka mendengrakan radio kesayangan nya tanpa hambatan dari iklan-iklan yang dihadirkan.Dari latar belakang ini penulis tertarik untuk membuat penelitan yang berjudul “ Analis kepuasaan terhadap Program/Segmen Pesona FM (Studi kasus Mahasiswa IAIN curup)”
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah dipaparkan, rumusan masalah dari penelitian ini adalah:
a)      Bagaimana kepuasan pendengar terhadap program Radio Pesona FM…?
b)      Apa strategi yang digunakan radio Pesona FM dalam meningkatkan kepuasan bagi para pendengarnya…..?
C.     Tujuan Penelitian
a)      Untuk mengetahui kepuasaan pendengar terhadap program Radio Pesona FM..!
b)      Untuk mengetahui strategi yang digunakan radio Pesona FM dalam meningkatkan kepuasan pendengarnya….!


D.    Manfaat Penelitian
a.       Manfaat Teoritis
Diharapkan penelitian ini nantinya dapat dijadikan sumbangan bagi keilmuan yang terkait dalam pengembangan ilmu komunikasi , khususnya yang terkait dengan media penyiaran(radio)
b.      Manfaat Praktis
·         Bagi Radio Pesona FM, diharapkan penelitian ini bisa dimanfaatkan sebagai masukan terkait bagaimana meningkatkan kepuasaan pendengar.
·         Bagi pembaca, diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat sebagai bahan referensi untuk menambah wawasan dan pengetahuan.

E.     Thesis Studment (kritik)
Kita ketahui bahwasanya radio merupakan suatu bentuk komunikasi media massa yang penyampaian informasinya dilakukan secara serentak. Radio sendiri bukan hanya memberikan sebuah informasi yang mendidik juga harus memberikan hiburan guna untuuk kepuasan para pendengarnya. Dan kita ketahui bahwasanya pers diindonesia menggunakan Teori tanggung Jawab Sosial yang mana dalam hal ini,semua masyarakat berhak memberikan aspirasi atau pendapatnya melalui pers/media yang ditujunya (boleh memberikan sebuah kritikan), tetapi hal ini tidak saya temukan dalam radio Pesona FM, mereka hanya memberikan informasi dan juga hiburan tapi tidak memberikan kesempatan untuk para pendengar mengutarakan aspirasi atau kritikannya terhadap program yang dihadirkan Radio Pesona FM, hal ini pula lah yang mengakibatkan tidak adanya komunikasi antar Penyiar dan Pendengar.
F.      Teori yang Digunakan
Teori Penggunaan dan Kepuasan (Uses and Gratification Theory)
Teori ini yang digagas oleh Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch muncul sebagai reaksi terhadap penelitian komunikasi massa tradisional yang menekankan pada pengirim dan pesan. Teori penggunaan dan kepuasaan menekankan pada khalayak yang aktif dalam menggunakan media massa. Yang menjadi poin utama teori penggunan dan kepuasan adalah orientasi psikologis dalam memenuhi kebutuhan, motivasi, dan kepuasan pengguna media massa. Asumsi teori penggunaan dan kepuasaan adalah menjelaskan penggunaan serta fungsi media bagi individu, kelompok, dan masyarakat secara umum. Terdapat tiga tujuan dalam mengembangkan teori penggunaan dan kepuasan yaitu:
Menjelaskan bagaimana masing-masing individu menggunakan komunikasi massa untuk memuaskan kebutuhannya Menemukan hal-hal yang mendasari motivasi penggunaan media dari masing-masing individu,
Mengidentifikasi konsekuensi positif maupun negatif dari penggunaan media oleh masing-masing individu.
Inti dari teori penggunaan dan kepuasan terletak pada asumsi anggota khalayak secara aktif mencari media massa untuk memenuhi kebutuhan masing-masing individu.
Teori Penggunaan dan Pemenuhan Kepuasan (Uses and Gratifications Theory) dapat dilihat sebagai kecenderungan yang lebih luas dari pihak media untuk memberikan kepuasan kepada khalayak. Model ini merupakan pergeseran fokus dari tujuan komunikator ke tujuan komununikan. Model ini juga menentukan fungsi komunikasi massa dalam melayani khalayak.
Uses and Gratifications menunjukkan bahwa yang menjadi permasalahan utama bukanlah bagaimana media mengubah sikap dan prilaku khalayak, tetapi bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadinya dan sosial khalayak. Jadi, bobotnya ialah pada khalayak yang aktif, yang sengaja menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus.
Konsep use (penggunaan) merupakan bagian penting dan pokok dalam  pemikiran ini. Pengertahuan mengenai penggunaan media dan penyebabnya akan memberikan jalan bagi pemahaman dan perkiraan tentang hasil dari suatu proses komunikasi massa.[3]
G.    Konsep Metedologi
1.      Jenis  penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif Penelitian kualitatif sendiri merupakan sebuah metode yang memfokuskan pada pemahaman fenomena sosial dari sudut pandang partisipan secara deskriptif. Dengan kata lain, metode ini lebih menekankan pada penelitian yang bersifat memberikan gambaran secara jelas dan sesuai dengan fakta di lapangan.

2.      Metode Pengumpulan Data
a)      Wawancara
Proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatab muka antara si penanya dengan si penjawab (Narasumber).
Tujuan dari wawancara adalah untuk mendapatkan informasi di lapangan dengan cara melakukan komunikasi verbal.
Dalam wawancara ini peneliti memilih menggunkakan tekhnik wawancara  Purposive, tekhnik ini dirasa cukup efektif dalam melakukan penelitian ini, dan teknik wawancara ini dirasa tidak banyak memakan waktu untuk mendaptkan  data.
b)      Observasi
merupakan teknik pengumpulan data, dimana peneliti melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.
c)      Internet
Peneliti menggnunakan internet dalam proses pengumpulan data.
H.     Analisis
Radio adalah suatu teknologi yang dipakai untuk pengiriman sinyal, yaitu dengan menggunakan cara modulasi dan cara radiasi gelombang elektromagnetik. Gelombang ini melintas dan merambat melalaui udara serta bisa juga merambat lewat ruang angkasa yang hampa akan udara, sebab gelombang ini tidak memerlukan medium pengangkut (misalnya seperti molekul udara).[4]
Gelombang radio adalah satu bentuk dari radiasi elektromagnetik, dan terbentuk ketika objek bermuatan listrik dari gelombang osilator (gelombang pembawa) dimodulasi dengan gelombang audio (ditumpangkan frekuensinya) pada frekuensi yang terdapat dalam frekuensi gelombang radio (RF; "radio frequency") pada suatu spektrum elektromagnetik, dan radiasi elektromagnetiknya bergerak dengan cara osilasi elektrik maupun magnetik.[5]
Program siaran radio setidaknya ada empat  kunci yaitu:
1)      Pendengar
Pendengar adalah konsumen utama radio. Program siaran radio “wajib” sesuai dengan rasa(teste), kebutuhan(needs)dan keinginan (want) pendengar .
2)      Penyiar
Penyiar merupakan ujung tombak radio, penyiarlah eksekutor program siaran sekaligus crew radio terdepan yang berinteraksi langsung dengan pendengar.
3)      Pengiklanan
Iklan adalah penghasilan utama radio. Tanpa iklan, tidak mendapatkan pemasukan (pendapatan) untup menutup biaya operasionalnya, kecuali ada donator dan bantuan pemerintahan. Banyak nya iklan dalam sebuah program merupakan salah satu ciri sukses program radio.

4)      Pemerintah
Pemerintah, dalam hal ini Komisi Penyiaran Indonesia,beberapa besar dalam kesuksesan sebuah program radio yaitu dengan pembinaan dan peringatan bahka penghentian program radio.
Manager program siaran harus memahami peraturan kepenyiaran.jangan sampai program siarannya melanggar peraturan perundangan yang berlaku.[6]
 Radio Pesona FM dengan Selogan ”Radio Pesona Music an Education”Merupakan unit kegiatan mahasiswa yang bergerak dibidang kepenyiaran dan entertainment (broadcasting).salah satu radio yang berada di kampus IAIN Curup dan dikelola langsung oleh mahasiswa, yaitu bertempat di gedung fakultas Ushuludin Adab dan Dakwah atau bertepatan di Jl.Dr.A.K.Gani Kampus IAIN curup dan merupakan suatu wadah pengembangan soft skill dan keterampilan dibidang kepenyiaran (broadcastoing).
Radio Pesona FM seharusnya mengetahui apa ynag menjadi harapan dari pendengar dan bagaiman pendapat pendengar tentang kinerja perusahaan, yang pada akhirnya dapat digunakan untuk mengetahui kepuasaan kepuasaan yang diperoleh pendegar dari kualitas siaran Pesona FM.
Dalam penelitian yang dilakukan dilapangan peneliti medapatakan beberapa respon pendengar radio Pesona FM terhadap kepuasan Program Pesona,Banyak pendengar menyayangkan tidak adanya program salam-salam atau interaksi dengan penyiar.
“program nya bagus-bagus tpi sayang tidak ada segmen salam-salam jadi tidak ada komunikasi antar pendengar dengan penyiar.”[7]Dalam hal ini Radio Pesona FM melakukan strategi dalam meningkatkan kepuasan pendengar.
Strategi sendiri merupakan  tindakan yang bersifat incremental (senantiasa meningkat) dan terus-menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masa depan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi. Terjadinya kecepatan inovasi pasar yang baru dan perubahan pola konsumen memerlukan kompetensi inti (core competencies). Perusahaan perlu mencari kompetensi inti di dalam bisnis yang dilakukan.[8]
Strategi yang diakukan Pesona FM dalam meningkatkan kepuasaan pendengar yaitu dengan menghadirkan program-program yang bermutu serta pemilihan lagu yang dirasa cukup efektif dalam meningkatkan kepuasan pendengar.
Saat ini ada 5 program (segmen) yang dihadirkan oleh pihak Radio Pesona FM, diantaranya sebagai berikut.
                                           I.            Segmen Info Pagi
Segmen ini hadir di pukul 07.00-09.00 WIB Disegmen ini informasi yang dibagikan terkait dengan berita-berita terupdate.
                                        II.            Segmen Ensiklopedia
Segmen Ensiklopedia ini hadir diruang pendengar di pukul 09.00-12.00WIB disegmen ini informasi yang diberikan terkait pengetahuan-pengetahuan umum,serta hal-hal unik atau fakta-fakta menarik di seluruh dunia.
                                     III.            Segmen Lazuardi
Segmen Lazuardi ini hadir diruang pendengar di pukul 12.00-14.00 WIB, disegmen ini informasi yang diberikan terkait satu topic pembahasan, contohnya topic yang akan dibahas mengenai kaca, maka disegmen ini akan menghadirkan informasi terkait kaca mulai dari sejarah nya.
                                     IV.            Segmen Pesona Siang
Segmen ini hadir diruang pendengar di pukul 14.00-16.00 WIB. Disegmen ini informasi yang diberikan terkait dengan Biografi dari orang-orang terkenal dari belahan dunia.


                                        V.            Segmen Ensiklopedia Islam
Segmen ini hadir diruang pendengar di pukul 16.00-18.00 WIB. Disegmen ini informasi yang diberikan terkait dengan pengetahuan-pengetahuan umum,serta hal-hal unik atau fakta-fakta menarik tentang Islam di seluruh dunia.[9]
I.       Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka peneliti dapat menarik kesimpulan mengenai analisis kepuasaan pendengar terhadap program Radio Pesona FM serta strategi meningkatkan kepuasaan pendengar,sebagai berikut.
1.      Pendengar merasa kurang puas terhadap program yang dihadirkan Pesona FM, karena tidak adanya program yang membuat terjalinnya komunikasi antar pendengar dengan penyiar.
2.      Dalam meningkatkan kepuasaan pendengar Pemilihan lagu serta informasi yang diberikan dipilah sedemikian mungkin. Hal ini dilakukan Radio Pesona untuk memberikan kepuasaan terhadapa pendengarnya,


DAFTAR PUSTAKA
Onong U Effendy,Dimensi-Dimensi Komunikasi,(Bandung,:Alumni,1981).hal.140-141
Masduki, Jurnalisme Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar (Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm.9
www.komunikasipraktis.com
Wawancara, 05/0/-2019,13.50
Wawancara,03/04/2019. 07.19




 




[1] Onong U Effendy,Dimensi-Dimensi Komunikasi,(Bandung,:Alumni,1981).hal.140-141
[2] Masduki, Jurnalisme Radio: Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar (Yogyakarta: LKIS, 2001), hlm.9
[6] www.komunikasipraktis.com
[7] Wawancara, 05/0/-2019,13.50
[9] Wawancara,03/04/2019. 07.19