Sabtu, 11 Mei 2019

Keterampilan Menulis Paragraf

Salah satu faktor yang mempengaruhi hasil tulisan yang baik adalah penulisan paragraf. Hal ini disebabkan karena paragraf suatu kesatuan pikiran, suatu kesatuan yang lebih tinggi atau lebih luas dari kalimat dan merupakan inti penuangan buah pikiran dalam sebuah karangan.

Pengertian paragraf
adalah kalimat yang tersusun secara sistematis yang di dalamnya terdapat pokok pikiran yang diungkapkan oleh penulis kepada pembaca. Dengan adanya paragraf, dapat untuk membedakan di mana suatu gagasan dimulai dan diakhiri.
Paragraf merupakan sekelompok kalimat yang saling berhubungan dan bersama-sama menjelaskan satu unit buah pikiran untuk mendukung buah pikiran yang besar. Dengan demikian paragraf dapat dikatakan merupakan sebuah wacana mini hasil penggabungan dari beberapa kalimat, yang artinya setiap unsur pada tulisan/karangan panjang ada pada paragraf.
Paragraf biasa disebut juga alinea. Kata paragraf diserap dari bahasa Inggris paragraph, yang terbentuk dari kata Yunani, para grafeinPara yang berarti “sebelum” dan grafein yang berarti “menulis atau menggores”. Dulu kata ini hanya sebuah nama untuk tanda yang diletakkan di depan garis sebagai ciri awal paragraf. Sedangkan kata alinea diserap dari bahasa Belanda yang secara etimologi berasal dari kata latin a linea yang berarti “mulai dari garis baru”.

Syarat-Syarat Paragraf yang Baik

Paragraf yang baik adalah paragraf yang mampu menyampaikan ide atau gagasan sehingga dapat dipahami oleh pembaca. Maka dari itu, ada beberapa hal atau prasyarat agar suatu paragraf dikatakan baik, yaitu:
  1. Kesatuan. Tiap paragraf hanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi paragraf ialah mengembangkan topik tersebut. Oleh karena itu, dalam pengembangannya tidak boleh terdapat unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungan dengan topik atau gagasan pokok tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca. Jadi, satu paragraf hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik. Semua kalimat dalam paragraf harus membicarakan gagasan pokok tersebut.
  2. Kepaduan (koherensi). Satu paragraf bukanlah merupakan kumpulan kalimat yang masing-masing berdiri sendiri atau terlepas, tetapi dibangun oleh kalimat-kalimat yang mempunyai hubungan timbal balik.
  3. Lengkap (memadai) . Suatu paragraf dikatakan lengkap, jika berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang atau mendukung kejelasan kalimat topik atau pokok pikiran paragraf. Sebaliknya suatu paragraf dikatakan tidak lengkap, jika tidak dikembangkan atau hanya diperluas dengan pengulangan-pengulangan. Pembaca berharap akan menemukan semua informasi yang keterkaitan dengan pokok pikiran paragraf secara memadai.
Banyak orang salah dalam mengartikan paragraf karena terkecoh oleh cara penulisan paragraf yang biasanya kalimat pertama menjorok ke dalam beberapa ketukan (space bar) dari margin kiri atau adanya spasi antara paragraf satu dengan yang lain. Cara penulisan tersebut bukanlah penanda yang hakiki sebuah paragraf.
Keterampilan menulis paragraf yang baik bukan muncul secara spontan atau pun diturunkan secara turun-temurun, tetapi suatu keterampilan yang membutuhkan suatu pelatihan yang rutin dan terus-menerus. Semakin rajin berlatih keterampilan menulis semakin meningkat.

Makalah Pengertian Paragraf, Kegunaan dan Jenis-Jenisnya


KATA PENGANTAR 


Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala kemampuan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyelasaikan Tugas Makalah yang berjudul “ PENGERTIAN PARAGRAF, KEGUNAAN DAN JENIS-JENISNYA  pada mata kuliah Microsoft Word. Kehidupan yang layak dan sejahtera merupakan hal yang sangat wajar dan diinginkan oleh setiap masyarakat, mereka selalu berusaha mencarinya dan tak jarang menggunakan cara – cara yang tidak semestinya dan bisa berakibat buruk. Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya, serta tak lupa sholawat dan salam kepada junjungan Nabi besar Muhammad SWT  atas petunjuk dan risalah-Nya, dan atas doa restu dan dorongan dari berbagai pihak-pihak yang telah membantu kami memberikan referensi dalam pembuatan makalah ini. Terutama kepada search engine google yang ikut berperan besar dalam pembuatan makalah ini.

Kami dapat menyadari bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu kami sangat menghargai akan saran dan kritik untuk membangun makalah ini lebih baik lagi. Demikian yang dapat kami sampaikan, semoga melalui makalah ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.



Rejang Lebong, 11 Mei 2019


Tim Penyusun

DAFTAR ISI
                                                                                                              Halaman
HALAMAN JUDUL ……………………………………………….. ….. i
KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii
DAFTAR ISI ……………………………………………………………….. iii
BAB I PENDAHULUAN ………………………………………………. 1
  • Latar Belakang ………………………………………………………………………. …… 1
  • Rumusan Masalah …………………………………………………………………… …… 2
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………… ….. 3
  • Pengertian Paragraf…………………………………………………….           3
  1. Ciri-ciri Paragraf………………………………………………………… 3
  2. Fungsi Paragraf.………………………………………………………… 4
    • Kegunaan Paragraf……………………………………………….. 5
  3. Unsur – Unsur Paragraf…………………………………………………. 5
  4. Syarat-Syarat penggunaan Paragraf…………………………………… 5
    • Jenis-jenis Paragraf……………………………………………….. 7
  5. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya……………………. 9
  6. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama……….. 10
  7. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi…………………………….. 11
BAB III PENUTUP ………………………………………………………. 13
4.1 Kesimpulan …………………………………………………………… ….. 13
4.2 Saran ………………………………………………………………….. ….. 14
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..        15


BAB I
PENDAHULUAN

1.1   Latar Belakang

Umumnya sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengait dalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupaka sanian kecil sebuah karangan yang membangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan oleh penulis dalam karangan.

Paragraf atau alinea adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragrafh, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.

Dalam kenyataannya kadang-kadang kita menemukan alinea yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alinea semacam itu dianggap sebagai pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alinea semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkapkan ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.


1.2 Rumusan Masalah

  1. Pengertian Paragraf,
  2. Kegunaan Paragraf, dan
  3. Jenis-jenis Paragraf.

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Paragraf
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelasmerupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok. Atau definisi paragraf adalah bagian yang berasal dari suatu karangan yang terdiri dari sejumlah kalimat, yang isinya mengungkapkan satuan informasi / kalimat dengan pikiran utama sebagai pengendaliannya dan juga pikiran penjelas sebagai pendukungnya.
  1. Ciri-Ciri Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :
  • Yang pertama, kalimat awalnya terletak agak kedalam lima ketukan spasi untuk jenis karangan yang biasa.
  • Lalu yang kedua, paragraf memakai pikiran utama yang dinyatakan dalam kalimat topik.
  • Yang ketiga setiap paragraf memakai sebuah kalimat topik dan juga selebihnya merupakan kalimat pengembang yang mempunyai fungsi menjelaskan, menguraikan ataupun menerangkan pikiran utama yang terdapat dalam kalimat topik.
  • Dan yang keempat, paragraf memakai pikiran penjelas yang dinyatakan dalam kalimat penjelas. Kalimat tersebut berisi mengenai detail-detail kalimat topik. Paragraf bukanlah kumpulan kalimat topik. Paragraf hanya berisikan satu kalimat topik dan juga beberapa kalimat penjelas. Setiap kalimat penjelas berisi mengenai detail yang sangat spesifik serta tidak mengulang pikiran penjelas lainnya.

  1. Fungsi Paragraf, Diantaranya Sebagai Berikut :
  • Yang pertama, mengekspresikan gagasan yang tertulis dengan memberikan bentuk suatu pikiran dan juga perasaan ke dalam serangkaian kalimat yang tersusun secara logis dalam suatu kesatuan.
  • Yang kedua, untuk menandai peralihan gagasan baru bagi karangan yang terdiri beberapa paragraf, ganti paragraf berarti ganti pikiran juga.
  • Yang ketiga, untuk memudahkan pengorganisasian gagasan bagi yang menulis dan memudahkan pemahaman bagi yang membacanya.
  • Yang keempat, memudahkan pengembangan topik karangan ke dalam satuan unit pikiran yang lebih kecil.
  • Yang kelima, untuk memudahkan pengendalian variabel, terutama pada karangan yang terdiri dari beberapa variabel.





2.2     Kegunaan Paragraf
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
  1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
  2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
  3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
  4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
  5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan  penutup.

  1. Unsur-Unsur Paragraf
Ada beberapa unsur yang pembangun paragraf, sehingga paragraf tersebut tersusun secara logis dan sistematis. Unsur-unsur paragraf itu ada empat macam, yaitu :
  1. Transisi,
  2. Kalimat topik,
  3. Kalimat pengem-bang, dan
  4. Kalimat penegas.

  1. Syarat-syarat Penggunaan Paragraf

  1. Kesatuan

Kesatuan paragraf ialah semua kalimat yang membangun paragraf secara bersama-sama menyatakan suatu hal atau suatu tema tertentu. Kesatuan di sini tidak boleh diartikan bahwa paragraf itu memuat satu hal saja.


  1. Kepaduan

Kepaduan (koherensi) adalah kekompakan hubungan antara suatu kalimat dan kalimat yang lain yang membentuk suatu paragraf kepaduan yang baik tetapi apabila hubungan timbal balik antar kalimat yang membangun paragraf itu baik, wajar, dan mudah dipahami. Kepaduan sebuah paragraf dibangun dengan memperhatikan beberapa hal, seperti pengulangan kata kunci, penggunaan kata ganti, penggunaan transisi, dan kesejajaranb(paralelisme).

  1. Kelengkapan

Ialah suatu paragraf yang berisi kalimat-kalimat penjelas yang cukup untuk menunjang kalimat topik. Paragraf yang hanya ada satu kalimat topik dikatakan paragraf yang kurang lengkap. Apabila yang dikembangkan itu hanya diperlukan dengan pengulangan-pengulangan adalah paragraf yang tidak lengkap.

  1. Panjang Paragraf

Panjang paragraf dalam sebagai tulisan tidak sama, bergantung pada beberapa jauh / dalamnya suatu Bahasa dan tingkat pembaca yang menjadi sasaran. Memperhitungkan 4 hal :
  • Penyusunan kalimat topik,
  • Penonjolan kalimat topik dalam paragraf,
  • Pengembangan detail-detail penjelas yang tepat, dan
  • Penggunaan kata-kata transisi, frase, dan alat-alat lain di dalam paragraf.


3.3     Jenis-Jenis Paragraf
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
  1. Paragraf Narasi
Paragraf Narasi adalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun menghasilkan sesuatu.
Contohnya : Jam istirahat Roy tengah menulis sesuatu di buku agenda sambil menikmati bekal dari rumah. Sesekali kepalanya menengadah ke langit-langit perpustakaan, tersenyum dan kembali menulis. Asyik sekali, seakan diruang perpustakaan hanya ada dia.

  1. Paragraf Deskripsi
Paragraf Deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu keadaan atau peristiwa menggunakan kata-kata sehingga pembacanya seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut.
Contoh : Gadis itu menatap Doni dengan seksama. Hati Doni semakin gencar memuji gadis yang mempesona di hadapanya. Ya, karena memang gadis didepannya itu sangat cantik. Rambutnya hitam lurus hingga melewati garis pinggang. Matanya bersinar lembut dan begitu dalam, memberikan pijar mengesankan yang misterius. Ditambah kulitnya yang bersih, dagu lancip yang menawan, serta bibir berbelah, dia sungguh tampak sempurna.


  1. Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah suatu paragraf yang bertujuan untuk memaparkan, menyampaikan informasi, mengajarkan, menjelaskan dan juga menerangkan suatu topik kepada yang membacanya dengan tujuan untuk memberikan informasi sehingga memperluas pengetahuan si pembaca.
Contohnya : Para pedagang daging sapi di pasar-pasar tradisional mengeluhkan dampak pemberitaan mengenai impor daging ilegal. Sebab, hampir seminggu terakhir mereka kehilangan pembeli sampai 70 persen. Sebaliknya, permintaan terhadap daging ayam dan telur kini melejit sehingga harganya meningkat.

  1. Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah suatu jenis paragraf yang mengungkapkan ide, gagasan, ataupun pendapat penulis dengan disertai bukti dan juga fakta ( yang benar terjadi ). Tujuannya yaitu supaya si pembaca yakin bahwa ide, gagasan, dan pendapat tersebut adalah benar adanya dan terbukti.
Contohnya : Sebagian anak Indonesia belum dapat menikmati kebahagiaan masa kecilnya. Pernyataan demikian pernah dikemukakan oleh seorang pakar psikologi pendidikan Sukarton (1992) bahwa anak-anak kecil di bawah umur 15 tahun sudah banyak yang dilibatkan untuk mencari nafkah oleh orang tuanya. Hal ini dapat dilihat masih banyaknya anak kecil yang mengamen atau mengemis di perempatan jalan atau mengais kotak sampah di TPA, kemudian hasilnya diserahkan kepada orang tuanya untuk menopang kehidupan keluarga. Lebih-lebih sejak negeri kita terjadi krisis moneter, kecenderungan orang tua mempekerjakan anak sebagai penopang ekonomi keluarga semakin terlihat di mana-mana.

  1. Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah suatu bentuk atau jenis karangan yang mempunyai tujuan membujuk pembaca supaya ingin berbuat sesuatu sesuai dengan keinginan penulisnya. Supaya tujuannya bisa tercapai, penulis harus mampu mengemukakan pembuktian dengan menggunakan data dan juga fakta.
Contohnya : Dalam diri setiap bangsa Indonesia harus tertanam nilai cinta terhadap sesama manusia sebagai cerminan rasa kemanusiaan dan keadilan. Nilai-nilai tersebut di antaranya adalah mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, mengembangkan sikap tenggang rasa dan nilai-nilai kemanusiaan. Sebagai sesama anggota masyarakat, kita harus mengembangkan sikap tolong-menolong dan saling mencintai. Dengan demikian, kehidupan bermasyarakat dipenuhi oleh suasana kemanusian dan saling mencintai.

  1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Tujuannya, Yaitu :
  2. Paragraf Pembuka
Paragraf pembuka biasanya memiliki sifat ringkas, menarik, dan bertugas menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Contoh paragraf pembuka : Pemilu baru saja usai. Sebagian orang, terutama caleg yang sudah pasti jadi, merasa bersyukur karena pemilu berjalan lancar seperti yang diharapkan. Namun, tidak demikian yang dirasakan oleh para caleg yang gagal memperoleh kursi di parlemen. Mereka mengalami stress berat hingga tidak bias tidur dan tidak mau makan.

  1. Paragraf Penghubung
Paragraf penghubung berisi inti masalah yang hendak disampaikan kepada pembaca. Secara fisik, paragraf ini lebih panjang dari pada paragraf pembuka. Sifat paragraf-paragraf penghubung bergantung pola dari jenis karangannya. Dalam karangan-karangan yang bersifat deskriptif, naratif, eksposisi, paragraf-paragraf itu harus disusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis. Bila uraian itu mengandung pertentangan pendapat, maka beberapa paragraf disiapkan sebagai dasar atau landasan untuk kemudian melangkah kepada paragraf-paragraf yang menekankan pendapat pengarang.

  1. Paragraf Penutup
Paragraf penutup biasanya berisi simpulan (untuk argumentasi) atau penegasan kembali (untuk eksposisi) mengenai hal-hal yang dianggap penting.
Contoh paragraf penutup : Demikian proposal yang kami buat. Semoga usaha kafe yang kami dirikan mendapat ridho dari Tuhan Yang Maha Esa serta bermanfaat bagi sesama. Atas segala perhatiannya, kami ucapkan terima kasih.


  1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Letak Kalimat Utama

  1. Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal paragraf dan dimulai dengan pernyataan umum yang disusun dengan uraian atau penjelasan khusus.
Contoh paragraf deduktif : Kemauannya sulit untuk diikuti. Dalam rapat sebelumnya, sudah diputuskan bahwa dana itu harus disimpan dulu. Para peserta sudah menyepakati hal itu. Akan tetapi, hari ini ia memaksa menggunakannya untuk membuka usaha baru.

  1. Paragraf Induktif
Paragraf induktif ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di akhir paragraf dan diawali dengan uraian atau penjelasan bersifat khusus dan diakhiri dengan pernyataan umum.
Contoh paragraf induktif : Semua orang menyadari bahwa bahasa merupakan sarana pengembangan budaya. Tanpa bahasa, sendi-sendi kehidupan akan lemah. Komunikasi tidak lancar. Informasi tersendat-sendat. Memang bahasa merupakan alat komunikasi yang penting, efektif dan efisien.

  1. Paragraf Campuran
Paragraf campuran ditandai dengan terdapatnya kalimat utama di awal dan akhir paragraph. Kalimat utama yang terletak diakhir merupakan kalimat yang bersifat penegasan kembali.
Contoh paragraf campuran : Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat dilepaskan dari komunikasi. Kegiatan apa pun yang dilakukan manusia pasti menggunakan sarana komunikasi, baik sarana komunikasi yang sederhana maupun yang modern. Kebudayaan dan peradaban manusia tidak akan bisa maju seperti sekarang ini tanpa adanya sarana komunikasi.

  1. Macam-Macam Paragraf Berdasarkan Isi

  1. Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi ditandai dengan kalimat utama yang tidak tercantum secara nyata dan tema paragraf tersirat dalam keseluruhan paragraf. Biasanya dipakai untuk melakukan sesuatu, hal, keadaan, situasi dalam cerita.
Contoh paragraf deskripsi : Dari balik tirai hujan sore hari, pohon-pohon kelapa di seberang lembah itu seperti perawan mandi basah, segar penuh gairah dan daya hidup. Pelepah-pelepah yang kuyup adalah rambut basah yang tergerai dan jatuh di belahan punggung. Batang-batang yang ramping dan meliuk-liuk oleh hembusan angin seperti tubuh semampai yang melenggang tenang dan penuh pesona.

  1. Paragraf Proses
Paragraf proses ditandai dengan tidak terdapatnya kalimat utama dan pikiran utamanya tersirat dalam kalimat-kalimat penjelas yang memaparkan urutan suatu kejadian atau proses, meliputi waktu, ruang, klimaks dan antiklimaks.

  1. Paragraf Efektif
Paragraf efektif adalah paragraf yang memenuhi ciri paragraf yang baik. Paragrafnya terdiri atas satu pikiran utama dan lebih dari satu pikiran penjelas. Tidak boleh ada kalimat sumbang, harus ada koherensi antar kalimat.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Paragraf adalah seperangkat atau sekelompok kalimat yang tersusun dari satu kalimat pokok dan beberapa kalimat penjelas. Yang di maksud Kalimat Pokok adalah suatu kalimat yang berisikan masalah atau kesimpulan dari paragraf itu sendiri. Dan Kalimat Penjelasmerupakan suatu kalimat yang berisikan penjelasan masalah yang terdapat di kalimat pokok.
Paragraf bukan berkaitan dengan segi keindahan karangan itu, tetapi pembagian per paragraf ini memiliki beberapa kegunaan, sebagai berikut:
  1. Sebagai penampung fragmen ide pokok atau gagasan pokok keseluruhan paragraph
  2. Alat untuk memudahkan pernbaca memahami jalan pikiran penulisnya
  3. Penanda bahwa pikiran baru dimulai
  4. Alat bagi pengarang untuk mengembangkan jalan pikiran secara sistematis
  5. Dalam rangka keseluruhan karangan, paragraf dapat berguna bagi pengantar, transisi, dan   penutup.
Berdasarkan jenis-jenisnya, paragraf dibedakan menjadi lima jenis, yaitu :
  1. Paragraf Narasi,
  2. Paragraf Deskripsi,
  3. Paragraf Persuasi,
  4. Paragraf Eksposisi,
  5. Paragraf Argumentasi.



3.2 Saran
Sebaiknya dalam penyusunan paragraf harus menggunakan aturan-aturan yang sudah disepakati, karena masih banyak orang yang menulis sebuah paragraf bahkan wacana tidak mengikuti aturan-aturan dalam penulisan paragraf yang baik dan benar.

Daftar Pustaka